[30.] Keputusan

2.7K 322 52
                                    

"Huek... huek.. uhuk.. " Hyunjin muntah lagi, ia memuntahkan semua makanan yang masuk saat makan siang tadi.

"Hhh... uhuk.. akh.. huekk." Sudah tidak ada yang keluar lagi, hanya cairan bening, namun mual masih saja menyiksa Hyunjin, belum lagi dadanya yang berdenyut nyeri dan nafasnya yang mulai putus putus.

"Hyunjin-ah! Kau baik baik saja eoh?" Teriak Woojin dari luar dan berusaha membuka pintu kamar mandi, namun sia-sia karena Hyunjin sudah mengunci pintu itu sebelumnya.

"Ya! Buka pintunya!" Kini terdengar suara Changbin yang sangat kencang.

Hyunjin meluruh ke lantai sambil memegangi dadanya, yang ia butuhkan sekarang adalah obatnya, namun semua obatnya tertinggal di rumah ayahnya, bahkan obat yang ia minta dari dokter Mingyu belum tiba.

Hyunjin memejamkan matanya menikmati sakit yang menikam dada kirinya sambil sesekali terbatuk.

"Hhh.... s-sakit..." Lirih Hyunjin membuat semua member yang ada di luar tidak dapat mendengarnya.

"Ya! Katakan sesuatu, kalau tidak, akan aku dobrak!" Teriak Changbin lagi. Hyunjin menangis dalam diam sambil meremat dada kirinya dengan kedua tangannya.

"M-maaf hyung..." Ucap Hyunjin dalam hati. Ia masih menangis dan itu berhasil membuat sesaknya semakin bertambah.

"Hwang Hyunjin!" Teriak Chan dari luar dengan pintu kamar mandi yang di gedor tergesa gesa seakan yang diluar sangat khawatir dengan Hyunjin yang diam tidak bersuara di dalam kamar mandi.

"A-aku baik baik saja hyung." Ucap Hyunjin bergetar dan mampu di dengar oleh member lainnya dari luar, namun jawaban itu tidak membuat mereka tenang. Mereka masih menunggu di luar kamar mandi.

Hyunjin berusaha melawan sakitnya, ia bangkit dengan tangan yang menumpu pada wastafel. Ia membersihkan muntahannya dan membasuh wajahnya.

Lalu ia duduk pada toilet yang tertutup, dan tangannya perlahan mengurut dada kirinya pelan, berusaha menenangkan detak liar di dalam sana. Hyunjin harus bertahan dan berusaha tidak pingsan agar yang lain tidak curiga.

Hyunjin menurunkan tangannya dari dada lalu mengambil nafas sedalam mungkin, perlahan ia bangkit dan membuka pintu kamar mandi.

Cklek

"Ya! Jangan seperti itu lagi bodoh!" Bentak Changbin, namun raut khawatir benar benar terlihat jelas di wajahnya.

"Hyung....kau muntah...apa kau baik baik saja?" Tanya Jeongin.

"Perutku masih sedikit mual." Ucap Hyunjin.

"Kalian bantu Hyunjin ke kamarnya, aku akan mengambil air hangat." Ucap Chan datar lalu berjalan ke dapur. Hyunjin tersenyum melihat itu, ia tau Chan hyungnya itu khawatir terhadapnya.

Hyunjin berjalan dengan menggandeng tangan Changbin. Ia berjalan perlahan, namun...

Bruk.

Tubuhnya jatuh ke lantai namun tidak sepenuhnya karena ditahan oleh Changbin.

"Hei! Kau bisa mendengar ku?" Changbin menepuk nepuk pelan pipi Hyunjin.

Hyunjin tidak pingsan, bahkan ia masih bisa mendengar ucapan Changbin dan melihat raut Changbin yang khawatir, namun tubuhnya benar benar lemas.

"Gwenchana.... h-hanya lemas..." Ucap Hyunjin lirih namun masih bisa di dengar.

Changbin langsung menggendong Hyunjin di depan. Jeongin dengan tergesa berjalan duluan agar dapat membukakan pintu kamar.

Something Wrong [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang