[5.] Uljima

3K 344 0
                                    

8 namja sedang makan malam dengan nikmat. Diselingi canda tawa, namun sang leader nampak gelisah karena masih ada 1 anggota yang belum pulang setelah pagi minta ijin menemui sang ayah.

Suara pintu utama terbuka, menampilkan Hyunjin dengan wajah kacaunya. Mata sembab, rambut berantakan dan terlihat sangat lelah.

Ia berjalan menuju kamar tanpa memandang 8 namja yang menatapnya bingung dari meja makan.

"Hyunjin-ah.. " Panggil Chan, namun yang di panggil tetap berjalan dengan pandangan kosong melewati meja makan, seperti tidak memdengarkan perkataan Chan.

Jika sudah seperti ini, para member mengerti apa yang terjadi pada Hyunjin. Pasti ada hubungannya dengan ayah Hyunjin.

"Hyunjin-ah! " Panggil Chan lagi dengan suara yang lebih keras.

"Eoh, hyung? " Hyunjin berhenti dan membalikkan badannya menghadap aggota lainnya.

"Kalian sedang makan malam? " Tanya Hyunjin

"Ne, kami sedang makan malam, bergabunglah" Chan berusaha tidak bertanya tentang keadaan Hyunjin karena iya dan yang lainnya sudah tau apa yang terjadi.

"Kalian makan saja, aku sudah makan tadi. " Jawab Hyunjin lalu berjalan menuju kamarnya.

"Lanjutkan makan kalian" Perintah Chan pada yang lain.

"Hyunjin pasti belum makan" Changbin tampak sangat khawatir.

"Aku tau, kita semua juga tau dia sedang berbohong. Kalian lanjutkan saja makan, nanti akan aku bawakan makanan ke kamarnya. " Kata Chan.

"Iya, kita biarkan dulu dia sendiri. " Kata seungmin melanjutkan makannya.

°°°°

Hyunjin merebahkan dirinya di tempat tidurnya, meski tubuhnya lengket karena keringat dan air mata. Ia berusaha memejamkan matanya, jika ia sudah sedih iya pasti ingin segera tertidur, berharap saat ia bangun semua masalah sudah selesai, berharap ayahnya sudah menerima nya lagi.

Tapi nyatanya sulit, ia malah menangis lagi, kini isakan itu berubah menjadi tangisan dengan suara yang cukup kencang. Bahunya bergetar. Ia menggigit bibir bawahnya agar suara tidak terdengar, namun sangat sulit nyatanya.

°°°°

"Hyunjin-ah " Chan masuk membawa nampan yang berisi makanan, diikuti oleh para pemilik kamar yaitu, jeongin, Changbin, dan Jisung.

Mereka naik ke tempat tidur masing masing sedangkan Chan berusaha membangunkan Hyunjin yang sepertinya tertidur karena lelah menangis.

"Aku tau kau tidak tidur, ayo makan dulu" Chan mencoba menyingkirkan selimut yang menutupi seluruh tubuh Hyunjin.

"Ani" Hyunjin masih berusaha menutup tubuhnya.

"Makan dulu, nanti lanjutkan tidurmu" Hyunjin akhirnya menyerah dan membuka selimutnya.

Wajahnya yang sembab dan pucat terlihat jelas.

"Ck kau ini, cepat habiskan makananmu lalu mandi" Bang Chan memberikan nampan pada Hyunjin.

"Aku kan sudah bilang, aku tidak mau kau pulang dengan keadaan seperti ini, mengertilah Hyunjin ini tidak baik untukmu, lebih baik kau tidak kesana lagi. " Chan mengusap surai hitam Hyunjin.

"Hyung cepat makan, Changbin Hyung memasaknya dengan susah payah" Jeongin di tempat tidur seberang.

"Mwo? Changbin Hyung yang masak? " Tanya Hyunjin dengan suara seraknya, menatap Jeongin lalu beralih menatap Changbin, Changbin hanya menganggukkan kepalanya.

"Iya aku tadi menghukumnya karena membuat keributan" Kata Chan.

Hyunjin akhirnya mulai makan ditemani Chan.

°°°°

Hyunjin sudah selesai mandi dan berjalan ke ruang utama, ia melihat Chan sedang sibuk dengan laptopnya.

"Kau sudah selesai mandi? " Tanya Chan melihat Hyunjin menghampirinya, Hyunjin hanya menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu tidurlah, yang lain sudah tidur"

"Hyung saja belum tidur" Hyunjin duduk di sebelah Chan.

"Mau menceritakan tentang tadi?" Chan mematikan laptop nya

"Tidak ada yang perlu aku ceritakan"

"Hmmm baiklahhh, jangan terlalu dipikirkan" Chan menepuk pundak Hyunjin.

"Bagaimana aku tidak memikirkannya, dia ayahku, dan rasanya sangat sesak selama bertahun-tahun tidak merasakan kasih sayangnya" Hyunjin mulai berkaca kaca.

"Ck, kau ini bilang tidak mau cerita, jangan menangis lagi"

"Tapi Hyung.... hiks... aku merindukan appa.... hiks" Hyunjin menundukkan kepalanya.

"Uljima" Chan memeluk Hyunjin.

"Semua akan baik baik saja" Chan berusaha menenangkan Hyunjin.

"Benarkah? " Tanya Hyunjin sambil mengusap airmata dengan tangannya. Chan menganggukkan kepalanya.

"Tentu, ayahmu tidak mungkin membiarkanmu sendiri, ayahmu masih menyayangimu, mungkin egonya masih mengalahkan hatinya"

"Kau akan mendapatkan kasih sayangnya lagi, cepat atau lambat, hanya kau yang ia miliki"

°°°°

Chan memutuskan menemani Hyunjin tidur malam ini. Anak itu masih saja menangis membuat Chan khawatir.

"Hyunji-ah uljima" Chan tetap mengelus punggung yang terasa rapuh itu.

"Hyung.... kalian tidak akan membenciku kan? Kalian tidak akan seperti appa kan? " Tanya Hyunjin

"Apa yang kau katakan, tentu kami tidak akan membencimu, kita kan sudah lama kenal dan sudah tau masalah masing masing, kita akan saling membantu"

"Hyung kau sudah aku anggap seperti Hyung kandungku" Hyunjin menghentikan tangisnya

"Tentu, aku juga menganggap kau sebagai dongsaengku"

"Gomawo Hyung"






Maaf pendek.



Denpasar,
Selasa, 7 April 2020

Something Wrong [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang