[37.] Menjenguk

3K 306 30
                                    

Hyunjin membuka matanya perlahan, yang pertama kali ia lihat adalah wajah menjengkelkan milik si tupai. Wajah dengan pipi tembam itu tepat ada di depan wajahnya, mata Jisung membulat lucu.

"Annyeong Hyunjin-ie!" Sapa Jisung riang dengan sedikit mengguncang guncang bahu Hyunjin.

"Ya! Kau menyakitinya bodoh!" Pekik Changbin seraya berjalan mendekati ranjang.

Ah Hyunjin baru sadar sekarang, ternyata mereka semua sudah ada di ruang rawatnya.

Mata Hyunjin berkaca kaca, entah kenapa ia menjadi sangat emosional belakangan ini, ia merindukan sahabat sahabat anehnya ini.

Hyunjin sudah siap meluncurkan tangisannya namun,

"Kalau hyung menangis, kami akan langsung pulang!" Ancam Seungmin dengan membulatkan matanya, oh ayolah siapa yang takut dengan wajah imut seperti itu.

"Hiks..." Hyunjin mengabaikan Seungmin dan malah menangis.

Mereka semua dibuat panik oleh Hyunjin yang menangis, badannya sedikit bergetar karena sesenggukan, sungguh hati mereka benar benar sakit melihat Hyunjin seperti ini.

"Uljimaaaaa..." Ucap Changbin sambil memeluk Hyunjin, para member berusaha menahan tangisannya.

Changbin menepuk nepuk pelan punggung Hyunjin lalu melepaskan pelukannya, dilihatnya wajah Hyunjin yang memerah, bahkan kulit di sekitar alisnya memerah, benar benar lucu.

"K-kalian tau penya-"

"Sudah jangan bahas itu, semua akan baik baik saja!" Chan dengan semangat mengacak rambut Hyunjin, membuat Hyunjin tersenyum.

"Maaf.." Lirih Hyunjin.

"Permintaan maafmu akan kami terima jika kau sudah sembuh." Jawab Chan santai sambil menyiapkan makanan yang ia bawa.

Hyunjin menundukkan kepalanya, bagaimana jika ia mati, apa mereka tetap tidak akan memaafkannya? Baiklah, Hyunjin menyemangati dan meyakinkan dirinya sendiri untuk tetap bertahan dan sembuh.

"Baiklah, aku akan segera sembuh!" Jawab Hyunjin semangat meski air mata tetap mengalir di pipinya.

"Bagus! Nah sekarang kau sarapan dulu, aku sudah memasaknya!" Ucap Felix dengan semangat.

"Kita semua yang memasaknya." Ucap Minho datar.

"Hehe itu maksudku hyung." Felix dengan cengiran khas nya.

"Aku mau ke kamar mandi." Hyunjin turun dari ranjangnya bersiap mendorong tiang infus.

"Hyung bantu." Chan menuntun Hyunjin hingga di depan kamar mandi lalu Hyunjin masuk sendiri.

Hyunjin menggigit bibir bawahnya pelan, menahan rasa sakit di dada kirinya, faktanya, sakit di dadanya kini semakin sering ia rasakan, meski tidak melakukan aktivitas berat, bahkan hanya berbaring sakitnya juga muncul.

Hyunjin tak mungkin memberi tau mereka, Hyunjin melihat mereka yang semangat untuk kesembuhannya, tidak mungkin Hyunjin membuat mereka lebih sakit hati lagi.

"Eughh..." Lenguhnya pelan, tangan kanannya ia gunakan untuk mengurut dada nya, sedangkan tangan kirinya bertumpu pada wastafel.

Ia menatap dirinya pada cermin, tidak, ia tidak boleh lemah, tidak boleh terlihat lemah. Ia menghidupkan keran air lalu membasuh wajahnya dengan hati hati agar punggung tangannya yang diinfus tidak terkena air.

Hyunjin hwaiting!

Hyunjin membuka pintu kamar mandi dan disambut oleh senyuman dari Chan hyung nya.

Something Wrong [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang