"Jangan sakit..." Lirih Chan sambil menggenggam tangan Hyunjin yang bebas dari infus.
Sejak 2 jam yang lalu, Chan tidak berhenti memandang Hyunjin yang terpejam damai, tidak peduli dengan waktu yang menunjukkan hampir pukul 3 pagi.
Sedangkan member lain langsung pulang ke asrama setelah dokter mengatakan bahwa Hyunjin baik baik saja. Manager nya yang memaksa, meskipun sebenarnya tidak ada yang ingin meninggalkan rumah sakit sebelum Hyunjin sadar.
Chan menatap wajah Hyunjin lekat, terdapat nasal cannula yang bertengger di hidung bengir permuda Hwang itu.
"Andai saja aku mempercayaimu waktu itu, andai saja aku percaya bahwa kau benar benar dipaksa masuk ke agensi itu...." Chan menarik nafasnya dalam.
"Andai saja aku langsung memberi tahu pd-nim dan menyelidiki agensi sialan itu, ini semua tidak akan terjadi..." Chan meneteskan bulir bening itu untuk kesekian kalinya.
Entah kenapa ia merasa sangat tidak becus menjaga anggotanya, Hyunjinnya diculik, Hyunjinnya dipaksa. Park Jin-young sendiri yang mengurus kasus HJ entertainment, ia sudah membawanya ke jalur hukum, akan Jin-young pastikan si keparat Hong itu mendapat hukuman yang setimpal.
Chan mengamati lagi lekuk wajah Hyunjin yang indah, mata itu, mata yang selalu memiliki binar cerah dan terkadang membuat ekspresi aneh ditambah dengan kernyitan alis dramatisnya, kini tertutup. Bibir yang selalu mengeluarkan tawa gila itu kini terlihat pucat dan kering.
Benarkah Hyunjin baik baik saja? Wajahnya terlihat benar benar pucat dan sesekali mengernyit, Chan pikir Hyunjin masih merasakan sakitnya meski dalam keadaan tertidur. Haruskah ia mempercayai dokter Mingyu yang menangani Hyunjin tadi?
Hahh... Chan harus mempercayainya, Hyunjin baik baik saja, Chan tidak akan membiarkan Hyunjin sakit lagi.
Hyunjin menggeliat dalam tidur nya, Chan dengan segera mengusap surai hitam Hyunjin yang sedikit basah.
"Eughh..." Lenguh Hyunjin pelan, tidak lama, kelopak mata yang dinanti nanti itu akhirnya terbuka.
"Hyunjin-ie...." Chan tersenyum menyambut Hyunjin.
"H-hyung..." Ucap Hyunjin menyerupai bisikan, sungguh tenggorokannya terasa sangat sakit.
"Umm? Kau butuh sesuatu?" Tanya Chan lembut. Hyunjin mengambil ancang ancang untuk bicara lagi, ia meneguk ludah dan segera mata itu terpejam saat tenggorokannya terasa sangat sakit.
Chan mulai mengerti.
"Baiklah baiklah, tidak perlu dijawab, sekarang kau minum dulu." Chan membantu Hyunjin mengambil posisi sedikit lebih tinggi agar mudah untuk minum, Chan membantu Hyunjin minum dari gelas lengkap dengan sedotan putih untuk memudahkanya.
"Pelan pelan saja.." Ucap Chan.
Hyunjin mengikuti instruksi dari Chan, dengan perlahan ia meneguk air putih itu, kan tidak lucu jika dia tersedak, tenggorokannya sudah sakit, pasti akan sangat sakit jika ia terbatuk.
Habis
Hyunjin merasa lega, bagaikan hujan di lahan sawah yang kering, oke. Katakanlah Hyunjin berlebihan. Tapi itu memang benar adanya.
"Cha.... sekarang lebih baik kau istirahat lagi." Chan merapikan selimut Hyunjin yang sedikit melorot.
Hyunjin menggeleng pelan, pertanda bahwa ia tidak menyetujui ucapan Chan.
"Kenapa?" Tanya Chan.
"H-hyung... sekarang jam berapa?"
"Jam tiga pagi, jadi.... kau harus cepat tidur!" Jawab Chan. Hyunjin membulatkan matanya lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong [ ✓ ]
Fanfiction"Kau pasti bisa debut dengan kami Hyunjin-ah..." Aku nggak mau tanggung jawab kalau kalian nangis yaa🤣🤣🤣