[9.] Berantakan

2.4K 316 16
                                    

Pukul 10 malam Hyunjin tiba di asrama. Hyunjin membuka pintu asrama dan mendapati 8 namja sedang berkumpul di ruang tengah.

Bugh

Hyunjin kaget dengan Jisung yang tiba tiba menghampirinya dan melayangkan pukulan di pipi mulus itu hingga sudut bibirnya berdarah.

"Brengsek kemana saja kau hah?" Wajah jisung memerah menandakan bahwa ia sangat marah.

Hyunji tau pasti semua marah karena ia yang menghilang seharian tanpa memberi kabar dan sialnya ia meninggalkan ponselnya di asrama.

"Mian.. " Cicitnya sambil menundukkan kepala.

"Aku kecewa padamu Hyunjin. Park Jin-young pd-nim datang datang untuk melihat latihan kita, ia melihat kita tidak lengkap dan menanyakanmu, ia marah karena tidak ada yang tau kau dimana. Aish kau.... Arghh" Chan berlalu meninggal ruang tengah masuk ke kamarnya.

"Kau sungguh keterlaluan Hyung, Chan Hyung sampai dimarahi. " Wajah Felix sangat kentara dengan raut kecewa.

Flashback on

"Chan aku sangat kecewa padamu, kau tidak memperhatikan anggota mu dengan benar, bahkan keberadaan salah satu anggotamu saja kau tidak tau. Bagaimana saat kalian sudah debut huh? Sepertinya aku salah menunjuk mu menjadi leader. "

Park Jin-young datang tak terduga saat mereka latihan. Kondisi member yang tidak lengkap membuat nya menanyakan presensi Hyunjin, namun tidak ada yang bisa menjawab.

Chan masih menundukkan kepalanya dengan perasaan campur aduk.

"Hah sepertinya aku harus benar benar membatalkan debut kalian. Kalian saja tidak memiliki kekompakan tim" Diakhiri dengan hembusan nafas, park Jin-young berlalu meninggal kan ruang latihan.

Flashback off

Hyunjin benar benar tidak menyangka akan menjadi serumit ini. Baru saja ia merasa senang karena ayahnya mulai memperdulikan presensinya. Dan sekarang keadaan berputar terbalik, keadaan grupnya kacau.

Ia merasa sangat bersalah, lagi lagi ia membuat teman temannya kecewa, terlebih lagi dengan Chan hyungnya. Ia merasa sangat jahat karena sudah membuat Chan dimarahi, apalagi Chan sudah menanggung beban yang cukup besar untuk grup ini.

"Kemana saja kau hah? " Changbin mengeluarkan suaranya.

"Maaf... tadi aku pergi ke rumah appa.. "

"Kau bisa kesana lain kali kan, kau membuat kita dalam masalah! " Changbin benar benar tersulut emosi saat mendengar pernyataan Hyunjin. Latihannya selama ini seperti sia sia.

°°°

Keadaan di meja makan pagi ini terlihat sepi dan canggung. Chan juga masih nampak marah. Dan member lain terlihat mendiami Hyunjin.

Chan seperti biasa membuatkan mereka sarapan.

Sampai di suapan ke lima, hyunjin mulai merasakan mual. Sejak tadi malam memang ia tidak baik baik saja.

Namun Hyunjin memaksakan menghabiskan sarapannya agar Chan tidak kecewa.

Setelah selesai makan mereka semua bersiap untuk berangkat latihan. Hyunjin masuk ke kamar mandi menghidupkan keran air dengan keras, berjongkok di depan kloset dan mulai memuntahkan semua makanan yang masuk tadi. Tubuhnya menjadi lemas.

Ia melihat pantulan dirinya di cermin, lalu mulai membasuh wajahnya, mengelap nya dengan handuk kecil lalu mengoleskan lip balm agar bibirnya tidak terlihat terlalu pucat.

°°°

Disilah mereka berada, di ruangan yang seluruh dindingnya di tempeli kaca untuk memudahkan mereka saat latihan.

Kali ini Hyunjin tak mengecewakan, maka dari itu ia berusaha mati matian menahan ngilu di dadanya. Menggerakkan badan mengikuti irama musik, dan bernyanyi.

Latihan berjalan lancar. Mereka sedang beristirahat sejenak untuk sekedar minum air atau mengatur nafas yang mulai memburu.

Hyunjin duduk di sudut ruangan, nafasnya terengah, dan mulutnya dengan rakus berusaha menghirup oksigen. Jangan lupakan nyeri di dadanya yang membuat tubuh bagian kirinya kebas. Ia merogoh saku celananya dan sialnya ia lupa membawa obat.

"Ayo kita latihan lagi! " Chan bangkit dari duduknya.

"Hwaiting! " Teriak mereka serempak. Hyunjin harus bisa menahan sakitnya sampai selesai latihan.

Hyunjin hwaiting

Ucapnya dalam hati untuk menyemangati dirinya sendiri.

Ucapnya dalam hati untuk menyemangati dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Pendek amat thor

Something Wrong [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang