[16.] Hampir saja

2.4K 320 19
                                    

Jam menunjukkan pukul 8 pagi, suasana di dorm masih sepi karena sebagian penghuninya masih setia dengan tempat tidur masing masing.

Namun itu tidak berlaku di salah satu kamar, lebih tepatnya di kamar yang dijuluki sebagai kamar paling berisik yang berisi Changbib, Jisung, Hyunjin, dan Jeongin.

"Aishhh dimana aku menyimpannya?" Changbin mengacak rambutnya kasar.

"Apa yang Hyung cari?" Tanya Jisung.

"Celana panjangku yang berwarna hitam... aishh jinjja... dimana sihhh" Kesal Changbin.

"Bukannya semua pakaianmu berwarna hitam?"

"Ah iya benar juga.... aishh tapi ini beda, celana yang dibelikan oleh Chan hyung saat dia kalah taruhan denganku.." Changbin masih mengacak lemarinya.

"Yaa yang bagaimana Hyung, yang lebih spesifik.... EHH EH Hyung lemari ku kenapa di bongkar juga?!" Pekik Jisung panik seraya turun dari ranjang. Bagaimana tidak panik, pakaian yang ia tata sedemikian rupa agar muat dan rapi kini di bongkar dengat sangat tidak manusiawi. Sabar ye Han

"Kapan terakhir kali hyung pakai? " Tanya jisung yang benar benar pusing melihat Changbin membongkar lemari dengan brutal.

"Ah... Molla..." Changbin mulai nampak lemas dan putus asa, namun tangannya masih bergerak mengeluarkan isi lemari satu persatu.

Merasa terusik karena mendengar suara gaduh, Hyunjin perlahan menggeliat lucu dan mulai membuka matanya menyesuaikan dengan cahaya. Yang pertama ia rasakan adalah lemas, ya sangat lemas.

Dapat dilihatnya Changbin dan Jisung sedang berdebat dengan kondisi duduk di lantai yang sangat berantakan, bagaimana tidak berantakan, lantai sudah dipenuhi dengan baju baju yang jatuh dari lemari dengan bentuk seperti tanah longsor.

"Astaga apa yang mereka lakukan dengan baju baju itu" Ucap Hyunjin seperti bisikan sampai Jisung dan Changbin pun tidak dapat mendengar nya. Hyunjin menggelengkan kepala dan tersenyum, merasa gemas dengan dua makhluk yang duduk dilantai dan saling berdebat.

Hyunjin memperhatikan Changbin yang masih sibuk mengeluarkan baju baju dari lemari, saat semua baju di lemari Jisung habis, ia beralih ke lemari Hyunjin.

"Oh astaga, kau juga akan membuat pakaianku bernasib sama dengan pakaian yang berceceran di lantai?" Hyunjin akhirnya bersuara.

"Eoh Hyunjinie? Tenang saja nanti aku rapikan." Balas Changbin dengan tangan yang masih bergerak mengeluarkan baju baju milik Hyunjin, sampai sebuah lembaran yang ada di bawah tumpukan baju jatuh. Changbin mengambil selambar kertas yang terlipat itu.

Melihat itu Hyunjin membulatkan matanya dan cepat cepat turun dari ranjang dan merampas kertas itu dari tangan Changbin yang siap membuka kertas itu, melupakan rasa lemas yang ia rasakan.

"Eihh itu surat apa?" Tanya Changbin dengan mata yang sedikit menyipitkan.

"O-oeh bukan apa apa" Jawab Hyunjin gugup.

"Eheee apakah itu surat dari yeoja?" Tanya Jisung dengan smirk nya.

Hyunjin memutarkan bola matanya malas, mana mungkin ia memiliki wanita, bisa bisa ia dikeluarkan dari agensi yang menerapkan larangan berpacaran.

"Tentu saja bukan!" Jawab Hyunjin lantang.

"Eh santai saja jangan berteriak seperti itu." Jisung menggeplak pelan kepala Hyunjin.

"Akh... Appo... Changbin hyung tolong, Jisung memukulku" Hyunjin mengusap kepalanya, berekspresi seperti kesakitan yang jatuhnya sangat berlebihan dan mendekat ke arah Changbin.

Something Wrong [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang