[39.] Pergi

3.5K 330 55
                                    

Seminggu berlalu, mereka latihan tanpa Hyunjin, namun Hyunjin selalu menemani mereka ke gedung agensi untuk berlatih.

Chan sempat dimarahi oleh pd-nim, karena ia sakit waktu itu, ia sampai di bawa ke rumah sakit, dan dokter bilang penyebab ia mimisan itu karena kelelahan dan stress.

Para member kini selalu memperhatikan jam tidur Chan, mereka akan memaksa Chan tidur lebih awal. Mereka tentu tidak ingin sangat leader jatuh sakit lagi.

Hyunjin duduk bersila di pinggir ruangan, memperhatikan teman temannya yang sedang berlatih dance, sudah satu minggu yang dilakukannya hanya diam dan menonton teman temannya, ia tidak diperbolehkan berlatih.

Hyunjin tau, ketujuh temannya sudah layak untuk debut, tapi karenanya, teman temannya memilih untuk tidak debut. Hanya demi menunggu ia sembuh.

Hyunjin tertawa sinis, entah kapan ia bisa sembuh, bahkan sampai sekarang mereka masih belum mendapatkan donor jantung, Hyunjin hanya takut penantian teman temannya akan sia-sia, ia takut teman temannya sudah menunggu lama, namun ia mati karena lama tidak mendapatkan donor. Huh, miris sekali jika dibayangkan.

Ia dan ayahnya sudah menemui Park Jin-young, dan pd-nim bilang, teman temannya sudah bisa debut, namun Chan menolak dan bersikeras akan menunggu Hyunjin. Hyunjin merasa bersalah, lagi.

Ayah Hyunjin juga menyuruh Hyunjin untuk fokus pada kesehatan nya dulu, dan membiarkan mereka debut bertujuh. Bahkan ayahnya itu sudah memaksanya tinggal di rumah, bukannya di asrama.

Tapi Hyunjin tidak mau ditinggal oleh teman temannya, Hyunjin ingin debut bersama, Hyunjin ingin segera sembuh.

Tapi sekali lagi, ia tidak boleh egois, ia akan membicarakan ini dengan teman temannya, Hyunjin akan melepas mereka dan membiarkan mereka debut tanpanya. Iya, Hyunjin tidak boleh egois.

Jam sudah menunjukan pukul pukul 10 malam, Chan memutuskan untuk mengakhiri latihan hari ini. Lalu mereka duduk di dekat Hyunjin.

"Ada yang mau aku bicarakan." Ucapan Hyunjin mengalihkan atensi mereka semua.

"Ada apa Hyunjin-ie?" Chan bertanya sambil menatap wajah Hyunjin, berusaha mencari tau apa yang mungkin akan Hyunjin bicarakan, Chan hanya menemukan tatapan keputus-asaan dari Hyunjin.

Tidak, jangan sekarang. Batin Chan.

"Aku... a-aku akan keluar dari agensi." Ucap Hyunjin lalu menundukkan wajahnya, tidak siap untuk memandang wajah teman temannya yang pastinya kecewa padanya.

Chan menggigit bibir dalamnya, tangannya sudah mengepal, namun ia berusaha untuk mengontrol emosinya.

Kenapa banyak sekali rintangan mereka untuk debut, tidak bisakah Tuhan memberikan jalan yang lebih mudah, mereka ingin debut berdelapan, itu saja.

"Kau tidak perlu melakukan itu." Ucap Chan akhrinya dengan mata terpejam.

Yang lain hanya diam, mereka sudah tau, cepat atau lambat, topik ini akan menjadi perbincangan mereka, dan sekaranglah waktunya.

"Kami akan menunggumu, sampai kau mendapatkan donor jant-"

"Bagaimana jika aku mati sebelum mendapatkan donor itu Hyung... penantian kalian akan sia-sia." Hyunjin memotong ucapan Chan.

Chan tanpa sadar meneteskan air matanya, bagaimana bisa Hyunjin dengan mudahnya menyebutkan kata mati. Kata kata itu yang paling mereka semua takutkan.

"Tidak.... itu tidak akan terjadi, kau.. k-kau akan sembuh...kami akan menunggumu..." Ucapan Chan bergetar, dan itu terdengar menyakitkan.

"Kau pikir aku tidak tau hyung? Aku tau! Aku tau bahwa kalian akan debut! Dan kalian tidak bisa menungguku!" Hyunjin tanpa sadar meninggikan suaranya, bahkan dadanya kini kembali berdenyut nyeri.

Something Wrong [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang