Selamat membaca!
Now Playing : Ant Saunders - Yellow Heart
***
"Salah satu cara supaya wanita luluh adalah dengan memberikannya gombalan."
***
"Anjir, salah orang!"
Kedua perempuan tersebut langsung menutup mulutnya yang dibalas tatapan tajam dari orang di hadapannya.
Orang itu memberikan tatapan yang sangat tajam, "Heh, lo yang lemparin cacingnya ke gue ya?"
Merasa bersalah, Carren pun segera meminta maaf. Tetapi orang tersebut menolak dan bahkan mengancamnya balik.
"Gue ngga terima permintaan maaf lo, lagian lo udah umur segini masih main cacing. Lo sengaja kan lemparin ke gue? Ngaku lo, kalau ngga gue laporin ke papa gue ya!"
Nadhira yang semulanya takut menjadi berani karena orang yang dihadapannya ini sangat mengesalkan. Bahkan sahabatnya, Carren sudah meminta maaf dengan tulus tetapi beginikah balasannya?
"Mbaknya, sahabat gue udah minta maaf. Lagian cacingnya juga ngga bakalan masuk ke dalam organ tubuh lo dan makan semuanya sampai habis. Jadi, ngga usah lebay, deh."
Belum selesai, Nadhira pun melanjutkan perkataannya yang terkesan menyindir orang yang dihadapannya. "Ohiya, lo juga umur segini masih mainnya lapor-laporan?"
Merasa kesal, orang tersebut mendenguskan napasnya kasar sambil berlalu pergi.
"Yaelah, cemen benar dah tuh orang. Ngomong-ngomong, kok mukanya familiar ya, Ren? Dia anak sekolah kita nggak sih?"
Carren yang sedari tadi menutup mulutnya pun langsung menjawab kembali. Tak lupa untuk menarik nafasnya, "Eh, iya juga ya? Mirip, sih. Yaudah lo ngga usah peduliin dia, kita lanjut aja. Udah mau sore ini,"
Akhirnya, mereka pun melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda.
Sialan tuh dua perempuan, buat gue malu aja. Tapi kenapa mereka mirip kakak kelas gue ya? Ah, mungkin salah lihat. Batin orang tadi.
***
"Nes, kamu tahu nggak perbedaan aku dengan bumi?"
Nessa yang ditanya pun hanya menggeleng pelan, "Nggak tahu kak. Apaan emangnya?"
Sambil memasang mimik wajah yang serius, Danny kembali melanjutkan gombalan yang belum selesai itu.
"Kalau bumi diisi oleh jutaan manusia, kalau aku diisi oleh jutaan cintaku padamu."
Semburat merah muncul di wajah Nessa, pacarnya ini memang sangat sering memberikannya gombalan. Walau, hanya sekedar bercanda. Tetapi mampu membuat hatinya bergetar tak karuan.
"Hehe, bisa aja deh."
Selain mereka berdua, masih ada satu orang lagi yang sedari tadi menjadi "nyamuk" untuk sepasang pasangan yang sedang dimabuk cinta.
"Tolong ya, masih ada gue di sini."
Plak!
Danny menepuk keningnya pelan, ia baru saja menyadari bahwa Alvino masih ada di sana. Ia kira Alvino sudah berlalu pergi dan pulang setelah ekskul basket dibubarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Type [✔]
Teen FictionRival Lomba. Itulah yang dapat menggambarkan hubungan Alvino dan Carren. Sebagai rival lomba, tentu saja mereka sering beradu mulut. Tiada hari tanpa mereka berdua saling beradu mulut, yang membuat suasana kelas 11 IPA 2 selalu ribut. Jika kalian...