Not My Type [✔]

Bab 41 : Not My Type

BAB 41 UNTUK 11K READERS❤.

Kalian kalau lagi curhat sama siapa biasanya?

Selamat membaca Bab 41 dari cerita Not My Type❤!

Now Playing : Eclat Story - Bentuk Cinta

***

"Untuk apa punya tipe idaman, kalau yang biasa saja sudah dapat membuat nyaman."

***

"Nembak, jangan?"

"Jangan,"

Mendengar jawaban dari Carren, membuat Alvino seketika menjadi panik. Ia merutuki dirinya sendiri untuk bercanda di momen seperti ini.

"Kok jangan?"

"Langsung nikah aja."

Ucapan dari Carren berhasil membuat Alvino membulatkan kedua bola matanya. "Serius?"

"Haha, ngga lah. Bercanda sedikit, biar ngga formal banget," ucap Carren diikuti dengan gelak tawanya.

Alvino menghela napasnya lega. Syukur lah jika ucapan Carren hanya sekedar bercanda.

Gimana mau nikah, kalau sekolah aja belum lulus. Pikir Alvino di dalam hatinya.

"Ren, gue juga mau minta maaf,"

"Hmm? Minta maaf karena apa?"

"Lo lupa atau sengaja lupa, Ren?"

Carren tersenyum. "Dua-duanya. Di satu sisi, gue masih kesal sama lo. Di sisi lainnya, gue terlanjur sayang."

"Hah? Terlanjur sayang? Maksudnya?"

Pletak!

Jitakan dari Carren berhasil mendarat di kepala Alvino. "Jangan pura-pura polos."

Alvino langsung mengelus-elus kepalanya yang baru saja dipukul oleh Carren. "Gue emang polos kali, Ren. Atau lo mau gue jadi ngga polos?"

Pletak!

"Gausah mesum,"

"Yaampun, polos salah, ngga polos juga salah. Emang cewe selalu benar!"

"Gue ngga bilang gitu tuh. Lo yang bilang sendiri ya."

"Yaudah gue ngalah deh."

Setidaknya, mengalah lebih baik. Daripada meneruskan pertengkaran yang tidak ada ujungnya.

"Lo, kan, emang selalu kalah dari gue." ejek Carren diikuti dengan senyuman sinisnya.

Alvino tidak dapat mengeluarkan amarahnya. Toh, memang benar. Dalam hal lomba, Alvino merasa jika dirinya selalu kalah dari Carren.

"Gapapa, yang penting gue disayang sama rival lomba gue sendiri."

"HEH! SIAPA YANG SAYANG SAMA LO?!" teriak Carren sambil berkacak pinggang.

Alvino menunjuk tepat ke wajah Carren. "Lo, kan!"

Pletak!

"GAK!"

Untuk ketiga kalinya, kepala Alvino menjadi serangan pukulan dari Carren. Alvino berharap jika kondisi kepalanya itu baik-baik saja.

"Ren, lo ngga bisa lebih lembut apa?"