Bab 29 : Permen

741 122 86
                                    

Kalian lebih suka makanan asin/manis, nih?

Now Playing : Lewis Capaldi - Someone You Loved

***

"Pernahkah kalian merasa galau yang amat terdalam? Jika pernah, apakah ada solusi untuk mengatasinya?"

***

Tring! Tring! Tring!

Terdengar banyak notifikasi yang muncul dari ponsel milik Carren. Carren baru saja sampai di satu apartment khusus pelajar yang menjalani program ini.

Saat ini, jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Berbeda dengan Jakarta yang satu jam lebih lambat.

Hari ini, Carren menghabiskan banyak waktunya bersama Tristan, teman barunya. Kabar baiknya, Carren baru mengetahui jika Tristan juga menyukai hal yang sama dengannya. Tristan menyukai pelajaran Fisika, walau tidak sejago Carren.

Sungguh, dunia itu sempit. Percayalah!

Dengan rasa malas, Carren mengambil ponselnya dan mengecek isinya. Notifikasi yang mengisi ponselnya sedari tadi ternyata berasal dari Nadhira.

Nadhira : Carren, lo belum baca pesan Alvino, kan?

Nadhira : Kalau belum, bagus! Please, demi gue, jangan baca:(

Nadhira : Sumpah. Kita ngapain gitu, kek. Biar lo ngga baca pesan itu.

Nadhira : Kalau udah baca, tolong respon!!

Yang Carren tangkap dari inti pesan yang dikirim oleh Nadhira adalah untuk tidak membaca pesan dari Alvino. Jadi, ada apakah isinya?

Carren menjadi penasaran sekarang. Siapa tau, Carren ditembak oleh Alvino? Tapi belum waktunya, jadi Nadhira suruh pura-pura ngga baca biar berjalan dengan lancar? Baiklah, Carren cukup paham dengan hal ini.

Carren : Oke, jadi gimana?

Nadhira : Lo beneran belum baca, kan?

Carren : Iya. Bawel ih, Nadhira!

Sambil menunggu balasan pesan dari Nadhira, Carren memutuskan untuk mandi dan mengganti bajunya terlebih dahulu. Berada di luar selama belasan jam ternyata sudah cukup membuatnya berkeringat. Terlebih lagi, ini bukan di Indonesia.

Jika dulu, di Indonesia, ia dijemput oleh sang papa menggunakan mobil. Berbeda dengan di Singapura, yang mengharuskan ia naik bus sekolah atau mrt.

Seusai mandi, Carren kembali dengan baju piyama dengan gambar kartun Doraemon. Carren mengambil ponsel yang ia letakkan di atas meja. Terrnyata pesannya sudah dibalas oleh Nadhira.

Nadhira : Gimana kalau kita video call? Gue udah lama banget ngga lihat muka lo. Sekalian, cerita-cerita tentang kehidupan lo di sana ya!

Baru saja, Carren ingin mengetikkan pesan pada Nadhira. Ponselnya sudah menunjukkan panggilan masuk.

"CARREN!" teriak Nadhira dari seberang sana.

Not My Type [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang