Bab 22 : Aku Kembali

710 144 36
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum membaca ya! Selamat membaca❤

Now Playing : Yesung - Here I Am

***

"Perpisahan bukan berarti segalanya. Hanya saja masalah waktu yang akan mempertemukan kita kembali, lagi."

***

Murid-murid SMA Harapan kini tengah berkumpul di depan papan pengumuman. Hal ini terjadi sesaat para pengurus OSIS menempelkan pengumuman baru.

Carren dan Nadhira yang baru saja datang juga segera ikut bergabung ke dalam kerumunan itu.

"Nad, jadinya ada apa?" tanya Carren saat Nadhira sudah keluar dari kerumunan.

Nadhira menarik napasnya sejenak, "Huh, jadi kita ada cam— AAH SAKIT!" Perkataan Nadhira terputus karena Danny menarik rambutnya ke belakang.

Nadhira melirik Danny tajam, "APAAN?!"

Mendengar teriakan Nadhira yang kencang membuat Danny reflek menutup kedua telinganya. "Ngapain lo teriak, kambing?!"

"Heh, daripada lo kayak sapi! Belang-belang dah tuh badan lo." balas Nadhira kesal.

"Apa lo bilang? Sini lo ikut gue!" Tangan kiri Nadhira ditarik paksa oleh Danny membuat Carren yang ditinggalkan merasa bingung.

"Tadi apa kata Nadhira? Cam? Cam apaan?" Carren mengurungkan niatnya untuk kembali melihat ke papan pengumuman karena keadaan yang ramai.

Carren membayangkan jika badan kecilnya akan terhimpit dan didorong ke sana dan ke mari oleh mereka semua. Membayangkannya saja sudah dapat membuatnya bergidik ngeri.

Carren pun memutuskan untuk pergi dari sana dan menuju ke dalam kelasnya.

***

Saat ini, pelajaran Sejarah yang diajar oleh Bu Rina sedang berlangsung. Seisi kelas sudah memasang beraneka ragam ekspresi. Mulai dari tertidur dengan menggunakan tangan sebagai alasnya, membaca komik di bawah laci, maupun memainkan ponsel secara diam-diam.

Sejarah memang sangat membosankan. Tetapi jika ketahuan membolos, maka hukumannya akan lebih parah. Serba salah.

"Jadi sekian dulu pembahasan dari saya. Sekarang, tugas kalian adalah mengerjakan latihan soal yang saya tulis di papan tulis. Kumpulkan paling telat pulang sekolah." ucap Bu Rina sambil mulai menulis soal.

Setelah Bu Rina selesai menuliskan soal, seisi kelas melongo melihatnya. Pelajaran Sejarah dimulai sebelum istirahat kedua dan harus dikumpulkan saat pulang sekolah. Sedangkan itu, soal yang diberikan oleh Bu Rina adalah soal esai yang mengharuskan kita menulis jawaban yang panjang lebar.

Nadhira menghembuskan napasnya kasar, "Hih, emang Sejarah doang yang kayak gini! Satu soal jawabannya satu halaman, aduh tangan maafkan gue ya." ucapnya bermonolog.

Carren yang duduk dekat Nadhira hanya tertawa menanggapi sahabatnya. "Ngapain lo tulis panjang lebar kalau bisa diringkas?"

"Eh, benar juga! Gila, gue kok ngga kepikiran ya?"

"Soalnya gue jenius."

"Kalau gue ruang guru."

"Apalah daya gue yang quipper." timpal Ririn dari belakang.

"Bentar, napa kita jadi iklan yak?" tanya Nadhira yang disambut tawa oleh Carren dan Ririn.

Not My Type [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang