Bab 30 : Mantan

745 117 125
                                    

Sebelum membaca, jawab dulu yuk pertanyaannya!

Diperhatiin/merhatiin?

Disukai/menyukai?

Matematika/Fisika?

Baiklah, SELAMAT MEMBACA❤

Now Playing : Dua Lipa - New Rules

***

"Kalau kita cinta lagi sama mantan, salah ngga? Engga, kan?"

***

"Nessa!"

Mendengar panggilan namanya, membuat Nessa menghentikan langkahnya dan menoleh pada sumber suara. Senyumannya terukir saat melihat siapa yang memanggilnya.

Sambil memasang senyum manisnya, Nessa berkata, "Ada apa?"

Melihat senyum dari Nessa, membuat Samuel reflek menutup matanya. "Aduh, lo jangan senyum, deh! Bisa diabetes nanti gue."

"Lah, kok gitu?"

"Karena senyum lo terlalu manis!" seru Samuel.

"Lo gombal, kak?" tanya Nessa sambil menghampiri Samuel.

Samuel menggelengkan kepalanya, "Ngga. Emang asli, kok. Btw, jangan panggil gue gitu. Gue kan udah ingatin."

"Oh iya, gue lupa. Emangnya kenapa gue ngga boleh manggil lo gitu?"

Samuel memandangi Nessa sebentar, yang membuat pemiliknya tersipu malu. "Ngapain lo lihatin gue kayak gitu?"

Samuel lantas tertawa melihat respon Nessa. "Salting ya lo? Haha."

Nessa membulatkan kedua matanya, "GAK!"

Sampai kapanpun, Nessa tidak akan menyukai Samuel. Bukan tidak akan. Hanya saja, mungkin tidak bisa.

"Lo ngga jago bohong, Nes. Lalu, omongan gue yang tadi itu maksudnya biar lo bisa beradaptasi."

Nessa mengernyitkan keningnya, merasa bingung dengan perkataan Samuel. "Maksudnya? Adaptasi apa? Lo kira ini Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah?"

"Beradaptasi buat manggil nama gue nanti pas udah jadi pacar." jawab Samuel sambil berlalu pergi. Meninggalkan Nessa yang masih menatapnya dengan bingung.

Sebelum Samuel melangkah lebih jauh, Samuel menghadap balik kepada Nessa yang masih berdiri di belakangnya.

Tidak lama kemudian, Samuel melemparkan tas berwarna hitam putih miliknya pada Nessa.

Hap!

Nessa reflek mengambil tas yang Samuel lemparkan kepada dirinya. Untungnya, tas milik Samuel tidak terlalu berat. Coba saja, kalau berat, mungkin dirinya sudah akan mendarat di lantai.

"Bawain tas gue ke kelas. Ngga lupa, kan, lo juga asisten gue?"

Nessa memandang Samuel dengan kesal, lalu ia mulai mengeluarkan omelannya. "Ish, untung gue ingat kalau kakaknya jual album. Kalau ngga, udah gue lempar nih tas!"

Walaupun merasa kesal dengan Samuel, tapi Nessa tetap membawa tas miliknya sampai ke dalam kelas.

"Nih," Nessa menyerahkan tas Samuel pada pemiliknya.

Samuel tidak menerimanya, ia malah melirik ke arah mejanya. "Taruh ke meja gue."

"Lah, tadi katanya cuman ke kelas?"

Not My Type [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang