The Devil

TD - 24 Flashback

***

"Terimakasih telah menolongku, kenalkan namaku Byun Baekhyun! " ucap korban yang telah sehat karena telah Jimin dan Chanyeol bawa ke angel penyelamat.

"Yayaya, kau tak perlu tahu namaku! " jawab Jimin tidak peduli.

Chanyeol menarik tangan Baekhyun untuk bersalaman, "namaku Chanyeol! "

Jimin menatap Chanyeol dengan tajam, bagaimana bisa dia memberitahu namanya ke sembarang orang seperti itu.

Jimin mendapatkan sinyal untuk segera pulang ke dunianya, "Yeol ayo pulang, sepetinya aku di panggil! "

"Tak bisa, kau pulang saja duluan. Nanti aku menyusul, aku akan mengantar dia pulang dulu! "

Jimin menatap Baekhyun, "Dia laki laki Yeol, tak perlu di antar! "

"Sudahlah, hm berjanjilah jika ada yang mencariku jangan bilang aku ada di bumi dan aku mohon jangan bocorkan ini kepada siapapun terutama kepada klan kita. Satu lagi jika para tertuah bertanya kepadamu jangan sebut namaku, aku mohon. Aku bukan angel pilihan sepertimu, bisa saja aku di bunuh karena ini. Jim please! "

Jimin terdiam, bagaimana jika ini masalah besar. Tapi hanya menyelamatkan nyawa manusia, itu pasti bukan masalah yang besar pikir Jimin.

"Hanya kali ini! "

"Terimakasih Jim! "

"Aku pergi! "

***

Jimin mengerutkan dahinya saat sampai di dunianya, semua orang terlihat khawatir dan sangat gelisah.

"Jim, kau kemana saja? Ayo kita harus berkumpul! " ucap Chen si pengendali petir.

"Sebenarnya ini ada apa? "

"Ada masalah! "

"Apa? "

"Aku tak tahu, tapi sepertinya serius karena kita semua di kumpulkan bahkan para tetuah pun ada. "

Chen dan Jimin telah sampai di tempat berkumpulnya semua angel, sejujurnya ini bukan kali pertama Jimin menghadiri perkumpulan ini karena Jimin adalah salah satu keturunan tetuah. Dengan kata lain Jimin itu istimewa, ia memiliki kekuatan yang luar biasa dan salah satu calon yang akan menjadi pemimpin klannya.

Sepanjang perkumpulan Jimin tak mendengarkan, karena ia terus memikirkan Chanyeol yang belum datang sampai sekarang.

"Jimin jawab! " ucap Chen berbisik kepada Jimin.

Jimin tersadar, "iya apa? "

Sehun menghela nafasnya ia adalah dewa angin, "bukankah hari ini kau turun ke bumi bersama Chanyeol? "

Jimin menganggukkan kepalanya, "iya. "

"Lalu kau menyelamatkan pria bernama Byun Baekhyun? "

Jimin terdiam, ia harus bagaimana? Ia tak bisa berbohong dan tak bisa berkata jujur.

"Jawab pertanyaan ku Jimin! "

Jimin menghembuskan nafasnya, "iya aku menolongnya. "

"Kenapa? Itu bukan hak mu dan kewajibanmu? " tanya Sehun menatap Jimin dengan tajam, Jimin ingin menjawab tetapi Sehun langsung berbicara sesuatu yang membuat dunia Jimin runtuh.

"Pria itu seharusnya meninggal! Dia tak di takdirkan untuk hidup. "

Jimin menundukan kepalanya, ia salah, salah mengambil keputusan.

"Karena ini salahmu, kau akan ku hukum! " ucap Sehun tersenyum tipis, "kekuatan menghentikan waktumu akan ku ambil! "

Jimin menggelengkan kepalanya, "aku mohon jangan. "

Sehun mengarahkan telapak tangan ke Jimin, "ini ganjaran kepada seorang angel yang tak bisa mengendalikan hatinya. "

Jimin meraung kesakitan, bagaimanapun kekuatan yang sudah ada di diri Jimin sejak masih kanak kanak di ambil secara paksa oleh Sehun.

Sebuah coretan di dada sebelah kiri Jimin menghilang, itu adalah coretan angka tiga belas yang menandakan bahwa Jimin itu adalah seseorang yang dapat mengendalikan waktu.

"Kau ingin menjadi dewa? Menjadi angel saja udah membuat keseimbangan dunia hampir goyah! " ucap Sehun pelan, "Jisung kau metamorph? Bunuh seorang pria yang bernama Byun Baekhyun. "

Jimin masih terduduk dengan tangan mengusap dadanya yang berdenyut kuat, Chen mencoba membangunkan Jimin dengan perlahan.

"Kumohon maafkan kesalahan Jimin. "

Sehun menganggukkan kepalanya, "jika pria itu telah meninggal, kami semua memaafkannya. "

Jimin tersenyum tipis, ia seorang angel tak bisa membunuh manusia. Jimin menatap Jisung yang tengah mengerucutkan bibirnya, "semangat! " ucap Jimin dengan suara pelan.

Jisung adalah salah satu metamorph dari klan Park, "ya hyung. "

***