TD - 35

278 18 10
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Yuri tersenyum manis, ia mulai menutup matanya dan menerima semua takdirnya.

Tiba tiba pintu terbuka dengan di sertai hembusan angin yang begitu kuat dan suara guntur yang sangat kencang, Kai menatap tajam ke arah pintu tersebut. Seketika matanya membelak kaget, ia melihat Jimin berdiri di sana dengan aura yang sangat berbeda dan sebuah pedang kuno di tangannya.

Jimin membawa sebuah pedang, pedang siluman yang telah hilang ratusan tahun.

Kai menelan salivanya kasar, tubuhnya bergetar saat mendekatkan dengan pedang siluman itu karena pegang itu telah begitu banyak membunuh black angel dan white angel dalam satu tebasan.

"Bagaimana pedang itu ada padamu? " tanya Kai membuatkan matanya.

Yuri membuka matanya, ia terdiam saat melihat Jimin berada tak jauh darinya.

"Dewa memberikannya kepadaku, untuk membunuhmu!! " jawab Jimin menunjuk wajah Kai menggunakan pedang siluman tersebut.

Brukk

Yuri memukul punggung Jimin dengan menggunakan sebalok kayu, ia ingin mengulur waktu supaya Kai bisa melawankannya karena Kai sangat terlihat ketakutan akan pedang yang Jimin bawa.

Jimin mengusap tengkuknya, ia menatap Yuri dengan tajam.

"Diam, ini belum giliranmu cantik! " Jimin mendorong Yuri menggunakan kekuatannya sampai punggung Yuri terbentur kuat ke tembok.

Brakk

"Akkkk!! " jerit Yuri kesakitan, rasanya salah satu tulang Yuri patah.

Jimin kembali menatap Kai yang sudah hilang, "mau kabur? "

Mata Jimin menatap pedang yang ia bawa, ia berlari mengejar Kai yang belum jauh karena sekarang Jimin masih bisa mencium bau tubuhnya.

Jimin tersenyum lebar, ia melihat Kai yang tengah berlari menjauh. Jimin mengejarnya dan langsung meninjau wajah tampan Kai menggunakan tangannya, Kai tersungkur dengan luka robekan di ujung bibirnya.

Kai mencoba bangkit dari tanah, tetapi tak bisa karena Jimin langsung memberikannya pukulan kembali. Jimin memukul Kai secara buntal, ia kesal karena Kai telah menculik gadisnya dan mencoba membunuhnya.

"Ini saatnya! " gumam Jimin saat Kai sudah lemah dan mulai tak sadarkan diri, Jimin mengangkat tinggi tinggi pedang itu dan langsung Jimin tusukkan pedang siluman itu kepada dada Kai.

Kai memuntahkan darah kental dari mulutnya, "sialan. "

Jimin hanya tersenyum lebar, bahkan senyuman itu semakin lebar saat melihat tubuh Kai yang berubah menjadi bulu hitam yang mulai berterbangan.

"Huuuh! " Jimin menipu bulu hitam yang berada di tangan kirinya.

Black angel itu berlari dengan penuh emosi menuju tempat Yuri berada, bagaimanapun ia sudah tak bisa menunggu waktu lebih lama lagi. Ia akan melakukannya sekarang, saat ini juga.

Jimin menatap Yuri yang masih terduduk kesakitan, langkah kaki Jimin semakin cepat. Ia mengangkat tubuh Yuri dan mengcengkram kuat bahunya, "masih mau kabur? "

Yuri menangis, "kumohon Jim. "

Jimin menggelengkan kepalanya, ia mendudukkan Yuri di tepi kasur dan mulai menindihnya.

"Jimin lupakan masa lalu, black angel adalah takdirmu!!! "

"Diam. "

"Lanjutkan hidupmu, jangan terus terbelenggu oleh masa lalu. Hidup itu masa depan bukan tentang masa lalu, lanjutkan hidupmu lupakan dendammu! "

"Diam. "

"Cobalah berdamai dengan masa lalu Jim, semuanya pasti akan indah. "

"Aku akan melakukannya. "

Jimin mendekatkan wajahnya ke leher Yuri, ia menggigit leher Yuri dengan sekuat tenaga. Yuri mencoba membrontak melepaskan diri dari Jimin, Yuri menjerit kesakitan.

"Agrhhhhhh!!!!!! "

"Agrhhhhh!!!! Agrhhhh!!!! "

"Agrhhhhh awwww!!! "

Jimin tersenyum lebar di sela sela menghisap darah segar Yuri, rasanya begitu segar dan seperti hidup kembali.

Pandangan Yuri mulai kabur, air matanya sudah tak keluar lagi. Ia melihat seluruh sayap Jimin berubah menjadi warna putih bersih, tubuh Yuri benar benar lemas.

"Apakah ini akhir hidupku? " batin Yuri menutup mata indahnya.







The end






























































































































Enggak deng

Tbc

The Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang