TD - 3

719 33 5
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Yuri, Jessy, dan Yorin tengah sibuk mengerjakan tugas kelompok yang pak Leeteuk berikan, awalanya mereka tak ingin mengerjakannya karena masih kesal dengan kejadian di saat pak Leeteuk menghukumnya sampai mereka melihat adegan tak senonoh di area sekolah.

"Ini kenapa sih matematika pada gak mandiri, maunya di bantuin terus harusnya mandiri dong! "

"Ini juga soalnya nanyain cara pulang Shinha emang gue baby sitternya apa! "

Yorin dan Jessy terus mengomentari soal soal yang pak Leeteuk berikan, mereka sudah kesal dengan pak Leeteuk sekarang mereka kesal dengan soal yang begitu aneh dan menguras tenaga.

"Bacot! Kerjain aja napa. Nih kaya gue beres! " ucap Yuri menegakkan tubuhnya dan tersenyum lebar.

"Idih di bantuin Jungkook juga! " jawab Yorin melempar ballpoint ke arah Yuri.

"Idihh enggak! Jungkook lagi off juga! Guekan cerdas makanya udah beres! " ucap Yuri sambil menyeruput jus jeruk yang tadi ia buat untuk kedua sahabatnya.

"Yur, mending lu jauhin Jungkook deh! " ucap Jessy menutup bukunya.

"Kenapa? "

"Dia gak baik! "

"Masa sih? Dia baik kok sama gue! "

"Itu di depan lu Yur, percaya sama gue! "

Yuri terdiam dia begitu nyaman dan bahagia dengan Jungkook, lalu kenapa dia harus menjauhinya. Memang Yuri belum mencintai Jungkook seutuhnya, tetapi untuk meninggalkan Jungkook Yuri tidak menginginkannya.

"Seetdah ini bantuin gue bingung, kenapa nih soalnya bikin kepala gue panas! " pekik Yorin kesal.

***

Yuri mengerucutkan bibirnya, dia menatap apartemen Jungkook yang begitu berantakan dan kotor.

"Ayo masuk kenapa diem di sana terus? " tanya Jungkook membawa Yuri masuk ke dalam apartemennya.

"Ini apartemen atau apa sih? "

Jungkook mengerti akan pertanyaan gadisnya itu, "akukan sakit jadi gak bisa beresin! "

Ya, sekarang Jungkook tengah demam. Ia menelepon Yuri untuk segera menemuinya, padahal ini sudah tengah malam tetapi karena Yuri begitu menyayangi Jungkook dia pergi menemuinya.

"Idih! Tidur sono! "

"Jangan galak galak, gimana kalo aku mati besok? "

"Dih yaudah sana mati! "

"Emang rela? "

"Ya enggaklah! Cepet ah ayo! " ucap Yuri membawa tubuh Jungkook kedalam kamarnya untuk istirahat.

"Kemana nih kita? " tanya Jungkook menaikkan sebelah alisnya.

"Tidur, kamu sakit boongan ya? Mana ada yang sakit pecicilan gini? " tanya Yuri kesal dengan Jungkook yang terlihat baik baik saja.

Jungkook langsung membalikkan tubuhnya menghadap Yuri, ia langsung mendekap Yuri erat supaya Yuri merasakan hangat tubuhnya.

"Tadi sakit, sekarang sembuh kan kamu obatnya! " bisik Jungkook di tengah tengah pelukannya.

Yuri melepaskan pelukannya dengan Jungkook, "diem! Kamu panas! Tidur cepet! "

Jungkook membaringkan tubuhnya di ranjang dengan mata yang terus menatap Yuri, "kamu diem kek kaya gangsing banget! "

"Jangan banyak omong deh! " jawab Yuri berjalan keluar kamar Jungkook.

Yuri menghangatkan air untuk mengompres kepala Jungkook, dia terus menguap karena dia benar benar mengantuk sekarang.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, mengusir semua rasa kantuk di tubuhnya. Yuri berjalan masuk ke dalam kamar Jungkook tetapi saat memasukinya tubuh Yuri merasakan seperti masuk ke dalam kutub sangatlah dingin, "astaga ini kenapa acnya rendah banget? "

Jungkook terkekeh kecil, "aku gerah! "

Yuri menyimpan mangkuk di samping ranjang Jungkook, tangah Yuri meraih remot ac dan mulai menaikkan suhunya.

"Kamu mau makin sakit? Ish! "

Jungkook memejamkan matanya perlahan, "pusing! "

Yuri langsung duduk di tepi kasur dan mulai memijat kepala Jungkook, "kamu udah minum obat? "

Jungkook mengangguk lemah, "barusan! "

Yuri tersenyum lebar, ia mulai mengompres kepala Jungkook. Gadis itu benar benar khawatir dengan keadaan Jungkook, "cepet sembuh bunny! "

***

Jungkook membuka matanya perlahan, sakit kepala dan demamnya sudah hilang. Sekarang tubuh Jungkook sudah segar, "dimana gadisku? "

Hidung mancung Jungkook mencium bau makanan di area apartemennya, Jungkook keluar kamar matanya membelak saat melihat apartemennya yang sangat rapi dan bersih.

Senyuman Jungkook mengembang saat melihat Yuri yang tengah memasak dengan menggunakan kaus hitam milik Jungkook, pria Busan itu langsung memeluk tubuh Yuri dari belakang.

"Eh kau sudah bangun? " tanya Yuri pelan.

Jungkook menghirup aroma tubuh Yuri, "sudah, bahkan aku sudah sehat! "

"Benarkah? " tanya Yuri membalikkan tubuhnya dan langsung memegang dahi Jungkook, "benar kau sudah sehat! "

Jungkook mengecup dahi Yuri sekilas, "terimakasih telah datang saat aku memanggilmu! "

Jungkook mengecup kedua mata Yuri, "terimakasih telah merawatku! "

Jungkook mengecup kedua pipi Yuri, "maaf karenaku kau tak tidur semalaman! "

Yuri tersenyum lebar, ia langsung menangkup kedua pipi tidur Jungkook. Yuri mencium bibir Jungkook dengan lembut, "kau kekasihku itu tugasku! "

Jungkook menarik pinggang ramping Yuri, pria itu langsung melumat bibir Yuri dengan lembut. Yuri langsung membelas ciuman kekasihnya itu, keduanya begitu menikmati ciuman lembut ini.

Jungkook melepaskan tautannya, ia turun menciumi leher jenjang Yuri. Tangan Jungkook telah menyusup masuk ke dalam baju yang Yuri kenakan, "aku lapar! "

***

The Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang