TD - 31

297 18 7
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jungkook terus mengkuti gadis kesayangannya itu, kemanapun Yuri pergi Jungkook pasti berada di sampingnya. Padahal Yuri hanya berjalan jalan keliling rumah, karena Yuri takut jika keluar rumah Jimin atau yang lainnya akan menemukan dirinya.

"Kook ini di mana sih kita? "

"Jk island, Ceolghol-dam. Pulau pribadiku! "

Yuri menganggukkan kepalanya, ia mulai mengikat rambut putihnya. Tetapi Jungkook menahannya, "jangan di ikat kau cantik saat rambutmu tergerai! "

Gadis itu membeku, air matanya tiba tiba terjatuh. Ia teringat akan seseorang yang sering mengucapkan kata itu, seseorang itu adalah Jimin si black angel.

"Yur kau kenapa? Apakah aku menyakitimu? "

Yuri terdiam.

"Yuri maafkan aku. "

"Aku baik! "

Jungkook langsung mendekap tubuh Yuri erat, ia menghirup aroma tubuh gadisnya itu dalam.

"Baumu harum, aku suka! "

***

Yuri menatap pantulan dirinya di dalam cermin, ia menangis saat melihat begitu banyak luka di tubuhnya yang Jimin dan Taehyung buat.

"Shit. "

Bayangan bayangan Jimin yang tengah menyetubuhinya dan Taehyung yang menggoreskan pisau ke tubuhnya terus terbayang di pikiran Yuri, ia mendudukan dirinya dengan air mata yang kembali mengalir deras.

"Yuri apa yang kau lakukan? " teriak Jungkook berlari menghampiri Yuri yang tengah menangis.

"Aku h-hanya teringat d-dia! " jawab Yuri dengan sedikit terbata bata.

"Apa? Cobalah berhenti memikirkan dia, lihat apa yang kau lakukan pada dirimu sendiri! " omel Jungkook saat melihat kaki Yuri yang kembali mengeluarkan darah segar dari lukanya yang belum seutuhnya kering.

"Maaf, aku tak tahu. "

"Memang tak sakit? Ini darah loh! "

"Aku terlalu banyak merasakan sakit, jadi hanya seperti ini tak akan membuatku kesakitan. "

Jungkook terdiam, ia menatap mata Yuri lekat. Pria itu telah salah berbicara, "maaf, em aku akan mengobatimu. Ayo aku gendong! "

Yuri naik ke tubuh atletis Jungkook, pria Busan itu mengendong Yuri ala koala. Sepanjang perjalanan menuju ruang tengah Jungkook terus berbicara segala hal, ia ingin mencoba menghibur Yuri. Tetapi gagal karena Yuri hanya terdiam menempelkan kepalanya di dada bidang Jungkook, "Yuri kau tak mendengarkanku? "

Yuri terkekeh kecil, "maaf. "

Jungkook mendengus pelan, "huh. "

Yuri mengusap bibir milik mantan kekasihnya itu lembut, ia sangat menyukai akan hal itu terlebih lagi sekarang Jungkook tengah mengerucutkan bibirnya sehingga membuat Yuri semakin gemas di buatnya.

"Kenapa? Bibirku seksi bukan? " tanya Jungkook tersenyum lebar.

Yuri menggelengkan kepalanya, "biasa saja! "

Jungkook langsung mengecup bibir Yuri sekilas, ia sangat menyukai bibir mantannya itu terlebih sekarang Yuri memakai lipbalm cherry.

"Benarkah? "

Yuri menganggukkan kepalanya, ia langsung mengalungkan tangannya di leher Jungkook.

"Apa yang kalian lakukan? " tanya seseorang dengan suara yang paraunya.

Yuri menatap ke asal suara, mata gadis itu membelak kaget saat melihat mantan sahabatnya berdiri di ambang pintu dengan air mata yang telah memenuhi pipinya.

"Apa apaan ini? " teriaknya kesal.

Gadis itu mencoba turun dari pelukan Jungkook, tetapi laki laki itu malah mengeratkannya.

"Kook! "

"Kumohon diam! " bisik Jungkook dengan tersenyum tipis, "apa yang kau lakukan di rumahku?—sttt siapa yang mengijinkan wanita ini memasuki pulauku!!! "

Ya, wanita itu adalah Jessy, Shin Jessy mantan sahabat Yuri.

Jessy berlari mendekati Jungkook dengan perut yang membuncit karena kehamilannya, ia langsung menarik tangan Yuri untuk segera turun dari pangkuan tangan kekar Jungkook.

"Ya wanita jalang!! " teriak Jessy dengan penuh amarah.

Bruk

Tubuh Yuri terjatuh ke lantai, gadis itu meringis kesakitan.

"JESSY!!! " teriak Jungkook menghampiri Yuri yang terduduk di lantai.

"Kook kau membentakku karena wanita jalang ini? " tanya Jessy dengan penuh air mata.

"Diamlah kau wanita halu! " jawab Jungkook merengkuh tubuh Yuri kedekapannya.

Jessy semakin tersulut emosi, ia menarik tubuh Yuri dan langsung menamparnya.

Plak

Pipi Yuri memerah, tetapi ia masih belum ingin membalas perbuatan Jessy. Gadis pirang itu masih sangat merindukan mantan sahabatnya, "aku bukan jalang. "

Jessy kembali mengangkat tangan, tetapi dengan cepat Jungkook menahannya.

"Jessy stop it!! " teriak Jungkook dengan menghempaskan tangan Jessy kasar.

Jessy mendudukan dirinya di lantai dengan air mata yang terus mengalir deras, "brengsek. "

***

The Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang