TD - 5

723 23 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Yuri bangun! " teriak seorang wanita paruh baya di depan pintu kamar anak gadisnya.

"Iya. "

Yuri membuka matanya dengan perlahan, dia menatap sekeliling kamarnya tetap sama sepi dan sunyi. Seketika bayangan tetang semalam terlintas di pikiran Yuri, gadis itu menggelengkan kepalanya mencoba melupakan semuanya.

"Semalem cuma mimpi! "

Yuri turun dari ranjangnya, tetapi Yuri terlonjak kaget saat melihat dirinya tak mengenakan pakaian apapun. Gadis itu menelan salivanya dengan kasar, "gue mimpi! "

Yuri berjalan ke kamar mandi, dia menatap pantulan dirinya di cermin. Tubuh Yuri begitu penuh dengan tanda tangan kemerahan, Yuri menggaruk tengkuknya perlahan.

Yuri menyalakan shower, ia membiarkan air itu mengenai tubuh polosnya. Yuri benar benar tak ingin mengingat kejadian semalam, Yuri yakin itu mimpi tetapi tanda di dadanya membuktinya itu kejadian semalam.

Suara gemericik air memenuhi kamar mandi, tanpa sadar ada yang menatap Yuri dengan nafsu.

"Kok kaya ada yang liatin ya? "

***

Yuri berlari masuk ke dalam cafetaria, dia tersenyum saat melihat kekasih tampannya yang tengah menunggunya sendirian.

"Kook maaf telat. "

Yuri duduk di hadapan Jungkook dengan senyuman lebarnya, ia merasa bersalah karena telah membuat kekasihnya itu menunggu.

Jungkook mengerucutkan bibirnya, Yuri tersenyum simpul dia tahu kalau Jungkook tengah merajuk kepadanya.

"Sayang maaf-" ucap Yuri menggenggam tangan Jungkook.

"Au ah, aku nunggu ampe jamuran. "

"Aduhh pacar aku maafin dong! "

"Cium dulu! "

Yuri menatap sekeliling cafetaria ini yang begitu ramai, "Rame kook! "

"Yaud-"

Belum sempat Jungkook menyelesaikan ucapannya, Yuri mengecup bibir pria Busan itu dengan sekilas.

Jungkook tersenyum lebar, "makasih baby! "

Yuri mendudukan dirinya kembali di kursi, "iya kelinci! "

Tiba tiba ada sesuatu yang menggelitik paha Yuri, bulu kuduk gadis itu kembali merinding. Bayangan soal semalam terlintas di pikiran Yuri, dia menutup bibirnya dengan rapat sungguh Yuri masih bingung dengan apa yang terjadi saat ini.

Yuri mencoba tidak mempedulikannya, dia malah tersenyum dan menggenggam tangan Jungkook erat.

Tapi ada sebuah tangan yang menyingkap rok pendek Yuri, tangan itu mengusap daerah sensitif Yuri.

"Shhh."

Desahan lolos di bibir Yuri, hal itu membuat Jungkook terlonjak kaget dan langsung menutup bibir Yuri dengan jari telunjuknya.

"Ngode minta di bawa ke apartemen? " tanya Jungkook tersenyum lebar.

Yuri hanya tersenyum malu, dia bingung harus memjawab apa atas pertanyaan Jungkook. Tidak mungkin Yuri menjelaskan semuanya, Jungkook tidak akan mempercayainya.

"Ih apa sih! Aku ke toilet dulu ya? " ucap Yuri bangkit dari kursinya.

"Mau ngapain? " tanya Jungkook menatap Yuri lekat.

"Itu ada yang geli geli! "

"Kamu pake vibrator? "

"Enggaklah! "

"Bohong? "

"Sumpah Kook! " jawab Yuri menatap Jungkook dengan tatapan puppy eyes nya.

Jungkook mengangguk pelan, dia tak menemukan kebohongan di ucapan Yuri.

Yuri berjalan tetapi sebelum langkahnya menjauh Jungkook menahan lengannya, "Aku aja yang ngecek! "

Gadis itu terdiam, bagaimana Jungkook mengeceknya? Apakah Jungkook akan melihatnya dengan langsung?

Jungkook menarik tangan Yuri untuk segera masuk ke dalam mobil, sedangkan Jungkook duduk di kemudi. Pria kelinci itu mulai menjalankannya mobilnya dengan semangat, ia mencari tempat yang sepi untuk mengecek daerah sensitif kekasihnya itu.

Setelah beberapa meter Jungkook menepikan mobilnya di daerah yang cukup sepi, Yorin menurunkan celana dalamnya dan langsung melebarkan kakinya.

Jungkook lansung menatapnya lekat, "gak ada kok. "

Yuri menganggukkan kepalanya, saat Yuri akan kembali menutup kakinya tetapi tangan Jungkook menahannya.
"Aku rindu! Boleh ya? " tanya Jungkook tersenyum lebar.

Yuri mengerti akan ucapan Jungkook, memang sudah beberapa hari mereka tak melakukannya. Yuri rindu dengan sentuhan Jungkook, gadis itu menganggukan kepalanya pelan.

Jungkook bersorak gembira, "aku mencintaimu. "

Jungkook langsung menjilati vagina Yuri dengan rakus, tetapi di tengah tengah kegiatannya malah ada sesuatu yang menyubit kakinya dengan cukup kuat.

"Aw!!! " teriak Jungkook menegakkan tubuhnya dengan tangan mengusap ngusap kakinya.

"Kamu kenapa? " tanya Yuri kaget mendengar teriakan Jungkook yang begitu kencang.

Jungkook menggelengkan kepalanya, "gak ada kok, aku kaget akan kamu makin cantik! "

Yuri tidak percaya dengan ucapan Jungkook, tetapi Yuri tidak peduli akan hal itu.

Jungkook kembali melanjutkan kegiatannya, Yuri menikmati permainan Jungkook yang begitu profesional.

Yuri hanya menutup matanya, tetapi tiba tiba ada yang meramas payudaranya. Yuri membuka matanya, dia menatap Jungkook tetapi tangan Jungkook keduanya di gunakan untuk memegang paha Yuri.

"Shhh! " desah Yuri kembali lolos di bibir mungilnya.

Yuri menatap sekeliling, rasanya dia ketakutan sekarang apalagi bayangan semalam terus berputar di kepala Yuri.

"Ada apa? " tanya Jungkook yang menyadari kegelisahan di wajah Yuri.

"Tak ayo lanjutkan, aku tak tahan! " jawab Yuri tersenyum lebar.

Jungkook menganggukkan kepalanya pelan, "sesuai yang kau mau. "

***

The Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang