***
Jimin dan Jisung tengah duduk di sebuah tebing, mereka sedang menikmati semilir angin yang cukup kencang.
"Hyung kenapa aku tak di lahirkan menjadi angel? " tanya Jisung tiba tiba.
Jimin tersenyum lebar, "Anak ini, bersyukur lah bagaimana kau lahir menjadi Azog? Atau dementor? "
"Ya tak mau, kalau begitu aku mending menjadi metamorph saja ya meskipun jika ingin menjadi dewa itu masih sangat jauh! " jawab Jisung pelan.
Jimin menggelengkan kepalanya, tiba tiba Jimin teringat akan tugas yang Sehun berikan kepada Jisung tempo hari.
"Ngomong ngomong kapan kau membunuh dia? "
"Seminggu lagi hyung, aku masih memiliki banyak tugas yang lain! Lagipula dia di beri kesempatan untuk menikmati hidupnya selama seminggu! "
Jimin bangkit, "Aku pergi dulu! "
***
Jimin berdiri di depan rumah Baekhyun, ia yakin Chanyeol berada di sini.
Kaki Jimin melangkah masuk ke dalam rumah, mata Jimin membulat saat melihat Chanyeol yang tengah berciuman dengan Baekhyun di ruang tengah.
"Apa apaan ini? " teriak Jimin membuat kedua sejoli itu melepaskan tautannya.
"Jimin? " ucap keduanya kaget.
"Ya! Jangan menggoda temanku! " ucap Jimin menatap Baekhyun tajam, "dan kau, bukahkan dia laki laki kenapa kau menciumnya? "
"Maaf, " cicit keduanya.
"Yeol bukankah kau telah mengetahui bahwa dia seharusnya pergi? "
"Aku tahu, aku menyukainya. "
"Menyukai manusia itu adalah sebuah kejahatan! Dan kalian sudah berbuat lebih, apa jangan jangan kalian sudah melakukan itu? Ah kalian belum seminggu bertemu! " ceroscos Jimin mengusap wajahnya kasar, "apakah kalian gila? "
Jimin keluar dari rumah Baekhyun dengan cepat, ia berteleportasi menuju pengunungan tinggi.
"Kenapa semuanya terjadi? " tanya Jimin menatap pepohonan yang hijau.
Hujan turun begitu deras, ya itu karena Jimin karena suasana hatinya yang begitu buruk dan tak menentu. Jimin menutup matanya, ia membiarkan air menimpa tubuh dan wajahnya.
Grep
Ada seseorang yang menggenggam tangan Jimin erat, Jimin membalikkan tubuhnya.
"Chanyeol apa yang kau lakukan di sini? "
Chanyeol menangis sendu, "Baekhyun! "
"Ada apa dengan pria itu? "
"Aku mencintainya! "
Jimin membulatkan matanya, "lupakan perasaanmu itu! "
"Tak bisa! Jim aku mohon! " ucap Chanyeol memohon kepada Jimin.
Jimin menggelengkan kepalanya, "menolongnya saja sudah membuat kekuatan ku berkurang! Apalagi menyatukan kalian? Jangan bodoh! "
"Aku benar benar mencintainya, aku rela menjadi manusia demi dia! "
"Jangan bodoh Yeol! Dia laki laki! "
"Maka dari itu tolong aku! " ucap Chanyeol dengan air mata yang terus mengalir deras.
"Apa? " tanya Jimin bingung.
"Rubah dia menjadi seorang wanita! "
Jimin melepaskan genggaman tangan Chanyeol, "gila. ""Chanyeol! Dia sudah memilih takdir! Takdirnya meninggal! Aku tak bisa merubah takdir yang sudah di gariskan! " lanjut Jimin yang tak terima dengan permintaan Chanyeol.
"Aku mohon Jim, aku rela melakukan apapun demi Baekhyun! "
Jimin menggelengkan kepalanya, ia tahu ini semua salah.
"Kau tahu aku berasal dari keluarg—"
"Ya! Berhenti membicarakan keluargamu itu! "
Jimin selalu kesal jika Chanyeol terus membahas keluarganya yang menyedihkan itu, keluarga Chanyeol selalu menyiksa Chanyeol dan keluarganya itu adalah keluarga angel kasta bawah yang membuat Chanyeol sulit dan berjuang keras untuk mendapatkan pengakuan sebagai angel pengendali api.
"Aku ingin merasakan kebahagiaan Jimin! "
"Tidak adalah cara lain!! "
"Aku mohon, " ucap Chanyeol berlutut di hadapan Jimin dengan terus menangis.
"Yeol, jika aku melakukan itu! Kekuatanku akan terkuras dan sayapku akan menghitam! " jelas Jimin.
Senyuman Chanyeol mengembangkan, "sayapku untukmu! Karena aku tak membutuhkan sayap ini lagi. "
"Hanya kau yang bisa menolongku Jimin, aku mohon! " lanjut Chanyeol.
Ya, memang pengendali air bisa merubah sebuah takdir. Tetapi jika salah melakukannya, maka pengendali air itu akan meninggalkan dan yang paling di takuti oleh semuanya yaitu sayapkan akan menghitam dengan di ikuti kekuatan menghilang.
Jimin menatap Chanyeol iba, bagaimanapun mereka berdua itu teman.
"Kita coba! "
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil
Fantasy"Sebenarnya kau itu apa? Iblis? Hantu? Atau mungkin malaikat pencabut nyawa? " "Kastaku lebih tinggi daripada iblis dan hantu, aku akan membuat mulutmu sobek jika terus bertanya! " ©prkxxrara (Please don't copy my story)