***
Jimin meletakkan makanan di hadapan Yuri, "Makanlah! Itu semua makanan kesukaan mu bukan? "
"Tidak! " tolak Yuri membuat wajah ke arah lain.
"Yasudah minum! " ucap Jimin menyodorkan segelas air ke bibir Yuri.
"Tidak! " tolak Yuri dengan menaikkan nada bicaranya.
Jimin mendengus kesal, "Manusia bisa menahan rasa lapar, tetapi kehausan? Cepat minum! "
"Tidak! " tolak Yuri.
Jimin menjentikkan jarinya, seketika air turun dari atap tetap di atas kepala Yuri.
Butiran air itu seperti menusuk kulit Yuri, belum lima belas menit tubuh Yuri telah menggigil kedinginan.
Wajah Yuri memucat, bibirnya mulai membiru, giginya bergemerutuk, gadis itu benar benar kedinginan mungkin sebentar lagi akan terkena hipotermia karena dinginnya air yang mengguyur tubuhnya.
Yuri membuka mulutnya perlahan, tubuh Yuri rasanya mati rasa sekarang.
"Pem-bu-nuh! " cicit Yuri menatap Jimin tajam.
"Maksudmu? " tanya Jimin mengerutkan dahinya bingung menatap Yuri.
"Kau pasti yang membunuh kedua orang tuaku! " tebak Yuri kesal.
Jimin menjentikkan jarinya kembali, ia memberhentikan air yang mengguyur tubuh Yuri.
"Mereka meninggal bukan karenaku! " jawab Jimin mengusap pipi Yuri yang memucat dan hampir membiru.
Yuri menggelengkan kepalanya, "Aku tak percaya kepada pembual sepertimu! "
"Waktu kejadian itu aku bersamamu, kenapa kau bisa menuduhku? " tanya Jimin tersenyum miring.
Yuri ingat waktu itu Jimin bersamanya, tetapi jika bukan Jimin lantas siapa? Kepala Yuri berdenyut kencang, ia bingung siapa sebenarnya pelakunya itu.
"Arghhhh!!! " teriak Yuri mulai frustasi karena ucapan Jimin yang berbelit-belit.
"Yang mengincar nyawa keluargamu bukan hanya aku! Tetapi banyak! " bisik Jimin dengan mengecup bibir Yuri sekilas, "tapi yang membunuh mereka bukan aku! "
"Lantas? " tanya Yuri dengan suara parau.
"Aku yang membunuh mereka! " sahut pria di belakang Jimin dengan kekehan kecilnya.
Pria tersebut adalah Kim Taehyung, si metamorph.
"Taehyung? Kenapa? " teriak Yuri menatap Taehyung dengan tatapan tidak percaya.
"Aku seorang metamorph buangan, aku tak memiliki keistimewaan seperti yang lainnya. Aku hanya bisa merubah wujudku tanpa memiliki kekuatan yang lainnya, karena itu banyak bangsaku mengunjingku, mengucilkanku, bahkan keluarga ku membuangku. "
Yuri mengerutkan dahinya bingung, gadis itu benar benar tak mengerti dengan apa yang Taehyung bicarakan.
"Untung saja aku bertemu dengan Jimin, dia memberikan sebuah harapan kepadaku. Dia memberi tahukan sebuah rahasia besar yang bisa membuatku sama dengan yang lainnya! "
Taehyung jeda beberapa detik dan mulai melanjutkan ucapannya, "Aku meminum darah keturunan angel yang merubah dirinya menjadi manusia. "
"Maksudmu? " tanya Yuri dengan kepala yang mulai berdenyut kesakitan.
"Pikirlah! Tapi aku ingin berterimakasih karena ibumu telah membuatku bisa berteleportasi dan memiliki kekuatan api! " ucap Taehyung membungkukkan tubuhnya di hadapan Yuri.
Yuri terdiam, ia masih belum bisa mencerna apa yang Taehyung ucapkan.
"Ibuku keturunan angel? " tebak Yuri menatap Taehyung tajam.
Taehyung menjentikkan jarinya dan seketika keluar api di jarinya, "Entah! "
Air mata Yuri mulai keluar dengan derasnya, ia merasa bersalah kepada kedua orang tuanya.
Yuri menggeleng pelan, ia benar benar pusing dan bingung dengan apa yang Taehyung ucapkan. Entah karena Yuri yang bodoh, atau Taehyung yang memang berbelit belit mengucapkannya.
Gadis itu teringat akan mantan kekasihnya, Jeon Jungkook.
"Lalu Jungkook? Dia terlibat? " tanya Yuri dengan suara pelan.
Taehyung menggelengkan kepalanya, "aku hanya mengkambing hitamkan dia, dan kau masuk jebakanku! "
Yuri mengalihkan pandangannya kearah Jimin yang berdiri di sampingnya, Jimin mengerutkan dahinya bingung.
"Kenapa menatapku? " tanya Jimin menaikkan nada bicaranya.
Taehyung menggelengkan kepalanya, ia harus keluar dari tempat ini. Meninggal dua sejoli yang terlihat akan kembali bertengkar, dan mungkin akan kembali berakhir dengan desahan seperti waktu itu.
"Jika Taehyung meminum darah ibuku, lalu kau juga sama? Sebenarnya kau itu apa? " tanya Yuri mulai menjatuhkan air matanya.
"Huwek! Aku tak meminum darah! Aku bukan seorang vampir! " jawab Jimin dengan nada kesalnya, "lagipula darah keturunan angel yang telah menikah hanya untuk metamorph! "
Yuri terdiam, ia menelisik Jimin. Gadis itu benar benar bingung mahluk apa sebenarnya Jimin dan seberapa buas Jimin itu?
"Jangan dipikirkan kau bodoh! Otakmu tak akan sampai! " ucap Jimin mencubit pipi kanan Yuri dengan gemas.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil
Fantasy"Sebenarnya kau itu apa? Iblis? Hantu? Atau mungkin malaikat pencabut nyawa? " "Kastaku lebih tinggi daripada iblis dan hantu, aku akan membuat mulutmu sobek jika terus bertanya! " ©prkxxrara (Please don't copy my story)