TD - 34

274 20 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading



Kai meletakkan Yuri di tepi kasur dengan sangat hati hati, entahlah Kai ingin membuat Yuri nyaman dan tak takut kepadanya.

"Ini dimana? " tanya Yuri menatap Kai yang tengah mengobati luka di kaki Yuri yang terus mengeluarkan darah.

Kai diam, dia memilih fokus mengobati luka Yuri.

"Shhh kenapa kau mengobatiku? "

"Apakah ini di surga? "

Yuri yakin tempat ini pasti surga, karena semuanya berwarna putih dan begitu harum.

"Jangan bodoh, ini hanya rumah biasa. Aku mengobati luka mu karena aku ingin kau mati tidak terlalu sakit, jadi santailah! "

Yuri menutup mulutnya dengan rapat, ia mengerti ucapan Kai.

"Kai aku ingin bertanya! " Yuri menatap Kai dengan lekat.

"Tidak ada yang melarang! " jawab Kai berdiri dan mendudukkan dirinya di sebuah kursi.

"Apakah wajah semua black angel tampan dan sempurna seperti white angel? " tanya Yuri dengan hati hati.

Jika di lihat, Jimin dan Kai tidak seperti black angel karena wajah rupawan nan sempurna itu.

"Black angel memiliki dua wajah, wajah bak malaikat yang sangat sempurna dan wajah yang menyeramkan bagai iblis. Aku tidak ingin membuatmu takut jadi aku memakai wujud ini, apakah kau ingin melihat wujud iblisku? "

Yuri menggelengkan kepalanya dengan cepat, "Tidak, hm Kai kenapa kau menyelamatkan? "

Sejujurnya hal itu yang begitu menyusik pikiran Yuri, kenapa Kai menyelamatkannya. Apakah Kai seperti Jimin? Ingin merubah dirinya menggunakan darah Yuri.

"Sejujurnya aku tak menyelamatkanmu, aku hanya meluruskan sebuah takdir. "

Kai terus mengucapkan kata kata yang membingungkan bagi Yuri, "Maksudmu? "

Kai menghembuskan nafasnya kasar, menjelaskan sesuatu kepada manusia itu sangat sulit atau memang karena Yuri bodoh? Pikirnya.

"Jimin, si setengah black angel. Dia bertubuh black angel tetapi memiliki hati seperti white angel, dia menjadi black angel adalah sebuah takdir, di dunia ini tak ada yang namanya kebetulan semuanya sudah di gariskan dalam takdir. Jika ada satu orang yang mencoba merubah takdirnya, maka keseimbangan dunia akan hancur. Termasuk Jimin jika dia merubah dirinya, dunia akan goyah! Mungkin akan ada begitu banyak bencana alam! "

Yuri menyimak apa yang Kai jelaskan dengan teliti, ia tak ingin menanyakannya dua kali karena hal itu akan membuat Kai kesal dan Yuri takut akan itu. Tetapi saat mendengarkan Kai berbicara, begitu banyak pertanyaan yang muncul di pikirannya. Pertanyaan seputar black angel dan Jimin, tapi Yuri urungkan niatnya untuk bertanya karena ia tak ingin memotong ucapan Kai.

"Aku di tugaskan untuk menggagalkannya dan membunuh keturunan Park Chanyeol, maaf jika ini menyakitkan. Tetapi aku akan membunuhmu! " Kai bangkit dari kursi dan berjalan mendekati Yuri dengan wajah datarnya.

Yuri tersenyum lebar, ia mengerti apa yang Kai lakukan. Kai akan membunuhnya karena sebuah alasan, alasan yang begitu besar.

"Anggap saja aku meninggal karena menyelamatkannya negara! ' batin Yuri sedih.

"Aku mengerti, karena jika keturunan Park Chanyeol masih ada maka Jimin akan terus mencoba merubah dirinya. Betul? " ucap Yuri mencoba tersenyum manis.

"Bukan hanya Jimin, tetapi begitu banyak yak mengincar dirimu. Lagipula demi menyelamatkanmu begitu banyak nyawa yang pergi dengan sia sia, " Kai mengeluarkan sebuah pisau yang cukup panjang dan sangat tajam.

Ya yang Kai ucapkan ada benarnya, Yuri tahu itu. Begitu banyak orang yang pergi hanya karena ulahnya, mulai dari kedua orang tuanya, sahabat dan mantan kekasihnya. Sekarang sudah waktunya Yuri pergi, untuk mengakhiri semuanya.

"Terimakasih Kai, kalau begitu cepat bunuh aku! " ucap Yuri meraih tangan Kai dan mengarahkan pisau itu ke dadanya.

Kai tersenyum tipis, ia senang Yuri bisa menerima semuanya.

"Tatap aku, aku ingin kau meninggal saat melihat wajah tampanku dan kau harus ingat namaku yang telah menyelamatkanmu. Satu lagi, semoga kita bertemu di kehidupan berikutnya. "

Yuri menangis, ia tak bisa menahannya. Bagaimanapun sekarang ia akan di bunuh, tetapi ini demi kebaikan. Tangan mungil Yuri segera menghapus air matanya, ia tak ingin menangis di saat seperti ini karena ini demi kebaikan.

"Baik, ayo lakukan! " ucap Yuri dengan menahan tangisannya.

Kai mengangguk kecil, ia mulai menggenggam kuat pisau itu. Yuri tersenyum manis, ia mulai menutup matanya dan menerima semua takdirnya.



Tbc

Uwuuuu bentar lagi end

The Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang