TD - 28

391 18 4
                                    


***

Jimin mendekap tubuh Yuri hangat, keduanya habis melakukan adegan intim tentu tanpa paksaan karena Yuri melakukannya dengan landasan ikhlas.

"Jimin berarti nenek ku ini laki laki? " tanya Yuri menakan nekan dada Jimin menggunakan jari telunjuknya.

Jimin mengusap ngusap kepala Yuri lembut, "Iya, Byun Baekhyun itu laki laki. "

"Apakah kau dulu telah menemui kakekku untuk meminta pertanggungjawaban? "

"Pernah, tetapi kakekmu malah mengusirku dengan kekuatannya padahal aku hanya ingin menyapa karena dari dulu aku telah mengincarmu awalnya ibu mu tetapi—ibumu malah menikah membuatku tak memiliki kesempatan! "

Yuri menganggukan kepalanya mengerti, ia tersenyum dan kembali memeluk tubuh hangat Jimin.

"Jimin? " ucap Yuri dengan suara pelanny.

"Apa lagi?? " tanya Jimin mulai menaikkan nada bicaranya.

"Peluknya lebih erat, dingin! " jawab Yuri dengan pipi yang memerah karena malu.

Jimin terkekeh kecil, "Baik! "

Dia langsung memeluk tubuh Yuri erat, rasanya Jimin sudah lama tak bertemu dengan sikap Yuri yang polos dan manja seperti ini. Jimin rindu, rindu sikap Yuri yang dulu.

Yuri menarik selimutnya sampai dada, "Jimin! "

"Hm? "

"Lapar! "

Jimin terkekeh pelan, ia mengecup pucuk kepala Yuri gemas.

"Aku suka kalau kau menurut seperti ini, istirahat dulu nanti saat kau bangun makanan lezat ada di hadapanmu! " ucap Jimin mengusap ngusap kepala Yuri lembut.

Yuri mengangguk setuju, "Baiklah! "

Yuri menutup matanya, ia menikmati usap Jimin yang membuatnya sangat mengantuk.

Deru nafas Yuri sudah terdengar sangat teratur, Jimin kembali mengecup gadisnya itu.

"Istirahatlah! " ucap Jimin mencoba melepaskan pelukan Yuri yang sangat erat.

Jimin memakai pakaiannya dengan cepat, ia harus segera pergi mencari makanan untuk gadis manisnya itu. Karena Taehyung sedang pergi, jadi terpaksa Jimin yang harus membelikan Yuri makanan.

"Tunggu ya! " ucap Jimin berlari keluar rumah itu dengan cepat.

Yuri langsung membuka matanya, ia segera memakai pakaiannya yang tergeletak di lantai. Sejujurnya sedari tadi Yuri tengah berakting, ia ingin Taehyung dan Jimin meninggalkannya supaya Yuri bisa kabur.

"Tuhan bantu aku! "

Mata gadis itu membelak saat melihat dirinya berada di tengah hutan, ia berlari menembus hutan mencoba mencari jalan keluar. Ia sudah sangat lelah menjadi budak seks Jimin, terutama Yuri takut kapan saja black angel itu bisa membunuhnya.

Yuri berlari sudah cukup lama, tetapi pemandangan yang ia lihat masih sama yaitu pepohonan yang menjulang tinggi.

"Yuri!!!! "

Terdengar suara teriakan Jimin yang begitu kencang, seketika tubuh Yuri menegang. Ia takut, ia tak ingin kembali di sekap oleh Jimin.

"Kenapa dia harus kembali secepat ini? " gumam Yuri mencoba berlari lebih kencang.

Pandangan Yuri sedikit memburam karena kepalanya tiba tiba berdenyut, tubuhnya sudah sangat lelah karena berhubungan dengan Jimin lalu sekarang berlari mencari jalan keluar.

Bruk
Srettt

Tubuh Yuri terjatuh ke tanah, ia menginjak bambu runcing sehingga membuat betis dan telapak kakinya tertusuk oleh bambu itu.

Yuri mencoba bangkit dan kembali berlari, tetapi kakinya begitu sulit di gerakkan. Ia menatap kakinya sekilas, darah segar terus keluar dari betis dan telapak kakinya. Setakut itu Yuri terhadap Jimin sampai ia tak mempedulikan kakinya yang terluka parah, Yuri terus berlari ia tak ingin kembali tertangkap oleh Jimin.

Berkali kali Yuri terjatuh, tetapi iapun kembali bangkit dan berlari menjauh.

Air mata Yuri terus keluar, "hiks. "

"Yuri kau dimana? " teriak Jimin yang suaranya mulai mendekat.

Yuri mengumpulkan semua tenaganya yang tersisa sedikit, ia mencoba berlari lebih kencang.

"Aku mencium bau darahmu! "

"Aku akan menemukanmu! "

Pandangan Yuri semakin memburam, ia sudah tak kuat berlari lagi. Tetapi suara Jimin semakin mendekat, Yuri mencoba berjalan dengan memegang pohon pohon yang ia lewati.

Srett

Telapak tangan Yuri tergores sebuah besi yang tengah tertancap di salah satu pohon yang Yuri pegang sebagai tumpuan, luka di kakinya masih mengalir deras sekarang bertambah luka baru. Rasanya Yuri ingin berteriak meminta pertolongan kepada siapapun, tetapi Yuri yakin jika ia berteriak bukannya malaikat penolong yang datang tapi Jimin si black angel.

Yuri melanjutkan langkahnya yang tertatih-tatih, ia sudah banyak kehilangan darah.

"Aku bisa. "

Keringat Yuri terus bercucuran, tubuhnya sudah semakin lemas. Tetapi ia tak ingin menyerah secepat itu, ia terus melangkahkan kakinya yang di penuhi darah segar.

"Baby! " teriak Jimin dengan diiringi kekehan kecilnya.

Tubuh Yuri kembali membeku, karena mendengar suara sialan itu.

Yuri terus menangis, kakinya sangat sakit dan tubuhnya pun sangat lelah tetapi Yuri tak bisa beristirahat. Ia sudah bertekad untuk pergi dari jeratan mereka berdua, terutama Jimin.

Krekk

Terdengar suara ranting yang patah, tubuh Yuri kembali menegang. Ia yakin itu adalah Jimin, "apakah aku akan kembali tertangkap? "

Yuri mulai sulit bernafas, ia memukul mukul dadanya berharap nafasnya akan kembali normal. Tapi Yuri salah, ia malah semakin sulit bernafas dan membuat tubuhnya melemah.

Tubuh Yuri tersungkur ke tanah dengan air mata dan darah yang terus mengalir, gadis itu terus memukul dadanya dengan lemah.

Yuri terdiam, ia membalikkan tubuhnya menjadi terlentang.

"Apakah ini akhir dari semuanya? " tanya Yuri menatap langit yang menghitam karena sepertinya akan turun hujan yang lebat.

Yuri sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, ia sudah tak memiliki tenaga meskipun hanya melangkah Yuri benar benar tak kuat.

Tetes demi tetes hujan mengenai wajah cantik Yuri, senyuman gadis itu mengambang dengan lebar. Ia menikmati tetesan hujan yang menimpa wajah dan tubuhnya, tetapi tiba tiba Yuri meringis kesakitan karena lukanya terkena air.

Pandangan Yuri semakin menghitam, kesadarannya mulai menghilang.

"Akhirnya aku menemukanmu! " ucap seorang laki laki dengan menggunakan hoodie hitam.

Yuri tak melihat jelas wajah pria itu, yang Yuri yakin itu adalah Jimin karena kalau bukan dia siapa lagi? Bisa saja Taehyung, entahlah.

Kesadaran Yuri mulai menghilang semuanya, ia benar benar pingsan.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang