***
Jimin menempar tubuh Yuri ke lantai dengan penuh amarah, black angel itu sudah benar benar marah bukan hanya karena Yuri kabur meninggalkannya tetapi Yuri kembali kedalam dekapan Jeon Jungkook.
Jimin tak suka itu.
Yuri terus menangis, ia takut melihat aura Jimin yang berbeda. Bahkan asap hitam mengempul di dalam ruangan ini, hal itu semakin membuat Yuri ketakutan.
"Bodoh! Kau pikir dengan mengganti warna rambut dan penampilan kau bisa lepas dari pengawasan ku? " tanya Jimin menarik rambut Yuri dengan kuat.
"Bodoh, aku ini black angel aku memiliki kekuatan air. Jadi dengan air aku dapat mendeteksi keberadaanmu! "
Air mata Yuri terus mengalir dengan deras, gadis itu sudah merasa tersiksa sekarang.
"Jim hiks kau harus berubah! Hiks, jangan terus tinggal di masa lalumu! Balas dendam tak akan menyelesaikan masalah! " teriak Yuri dengan mencengkram kuat baju Jimin.
"Kau akan mati, tapi bukan di bunuh oleh orang lain melainkan di bunuh oleh rasa dendammu itu! Jim sadar! Sakit hati telah menguasai tubuhmu! "
Jimin terdiam, ucapan Yuri memang benar balas dendam telah menguasai tubuhnya. Tetapi ia tak bisa melihat keturunan Park Chanyeol hidup, Jimin akan membunuh siapapun keturunan Park Chanyeol meskipun hatinya menolak.
Jimin tak ingin kembali di khianati.
"Park Jimin, terimalah semua ini. Ini sudah di gariskan di dalam takdirmu! " ucap Yuri menggenggam kedua tangan Jimin erat.
Jimin tersenyum lebar, ia menarik Yuri kedalam dekapannya.
"Hm? Takdir? Baiklah, tapi aku lebih suka menulis takdirku bukan menerima takdir! " bisik Jimin dengan mendorong Yuri untuk duduk di sebuah kursi.
Jimin kembali mengikat tubuh Yuri dengan kursi, tetapi sekarang dengan kekuatan yang lebih besar karena Jimin tak ingin Yuri kembali kabur.
"Diam dan nikmati hukumanmu! " ucap Jimin mengangkat tangan, seperti tengah mengambil sesuatu di langit.
Tiba tiba muncul tongkat hitam di tangan Jimin, itu bukan tongkat tetapi besi. Besi panas.
"Ahn Yuri, gadis cantik yang aku sayan—no benci! " ucap Jimin dengan tangan mulai menekan besi panas tersebut ke paha Yuri yang tak di balut apapun, karena Yuri tengah memakai hotpants.
Csttttt
"Awww Jimin kumohon!! " teriak Yuri kesakitan karena kulitnya mulai terbakar oleh besi panas itu.
Aroma daging yang terpanggang menyeruak di dalam ruangan, Yuri terus menangis memohon Jimin melepaskan besi panas tersebut dari pahanya.
"Daging panggang! Sepertinya pahamu lezat! "
"Bajingan keparat!!!! "
Senyum Jimin terus mengembang, ia sangat menyukai saat Yuri tersiksa. Tapi hati kecil Jimin rasanya mengilu, sebenarnya apa yang terjadi dengan tubuh black angel ini.
"Aku akan mengukir namaku! " ucap Jimin mulai menuliskan namanya di paha mulus Yuri.
Yuri terus menjerit kesakitan, sungguh Yuri tak bisa menahan semua rasa sakit ini. Air mata dan suara Yuri bahkan sudah hampir menghilang karena terus menangis dan berteriak, siapapun tolong Yuri.
Tawa Jimin begitu terdengar renyah, "hahaha. "
"Hmmm daging panggang! Apakah ada pesta? " ucap seseorang pria dengan terkekeh kecil.
Jimin membalikkan tubuhnya, matanya membulat saat melihat seorang angel dengan sayap hitam gagahnya menatap Jimin begis.
"Apa yang kau lakukan di sini? " tanya Jimin menghilangkan besi panas yang sedari tadi Jimin pegang.
"Aku? Meluruskan jalan pikiranmu! " ucapnya berjalan mendekati Jimin.
"Kai! Pergi!! "
Black angel itu menggelengkan kepalanya, ya nama black angel itu adalah Kim Jongin atau lebih di kenal Kai. Ia memiliki kekuatan yang luar biasa yaitu teleportasi, tapi bukan hanya itu kekuatannya. Kai masih memiliki kekuatan lain, hanya kekuatan terbesarnya adalah teleportasi dan mengendalikan sesuatu dengan pikirannya.
"Kumohon, pergilah selagi aku bersabar! "
"Sabar? Aku kemari bukan untuk menguji kesabaranmu, aku hanya ingin meluruskan takdirmu! "
"Stop! Aku akan menulis takdirku sendiri! "
"Jangan bodoh! " ucap Kai tersenyum lebar, siapapun yang melihat senyuman itu akan terpana begitu pula dengan Yuri yang sedari tadi terdiam merasa terpesona oleh Black angel itu.
Kai mulai menghilang menghilang dari pandangan Jimin, ia memanfaatkan kekuatan Teleportasinya. Jimin memutar tubuhnya, mencoba menemukan Kai tapi nihil Jimin tak menemukannya.
"Muncullah!! "
Tiba tiba satu pukulan yang begitu kuat mengenai wajah tampan Jimin sehingga membuat tubuh Jimin tersungkur ke lantai, pukulan itu membuat sudut bibir Jimin terobek.
"Lemah, " ucap Kai menarik kedah baju Jimin dan langsung memukulnya membabi buta, sungguh Kai tak memberikan kesempatan untuk Jimin melawan.
Jimin bukan tak ingin menghindar dan melawan pukulan pukulan yang Kai berikan, hanya Kai Black angel asli sehingga ia memiliki kekuatan yang lebih besar dari Jimin. Lalu bulu sayap Jiminpun ada beberapa yang berwarna putih, sehingga membuat kekuatannya sedikit melemah saat berdekatan dengan Black angel asli.
Kai meraih tubuh Yuri yang terikat di sebuah kursi ia tersenyum dan mengucapkan sesuatu, "jangan takut."
"Gob bless you! " ucap Kai kepada Jimin yang tergeletak di lantai dengan di penuhi luka.
Kai menghilang membawa Yuri pergi dengan memeluk tubuh gadis manis itu, Yuri hanya terdiam menatap wajah sempurna milik Kai. Jujur Yuri terpesona, tetapi Yuri tak bisa menyukai seseorang sebangsa dengan Jimin.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil
Fantasy"Sebenarnya kau itu apa? Iblis? Hantu? Atau mungkin malaikat pencabut nyawa? " "Kastaku lebih tinggi daripada iblis dan hantu, aku akan membuat mulutmu sobek jika terus bertanya! " ©prkxxrara (Please don't copy my story)