TD - 27

357 16 4
                                    

Masih flashback 💙

Masih flashback 💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sudah seminggu Jimin berada di ruang penyiksaan, karena telah terlalu lama di siksa membuat tubuh Jimin tak merasakan sakit lagi. Bahkan darahpun sudah tak menetes lagi, kedua Azog itu tersenyum lebar saat melihat kepasrahan dari wajah Jimin.

"Menyiksa angel itu sangat menyenangkan! "

"Betul! "

"Hari ini aku akan mengambil kenang kenangan lagi! "

Jimin menutup matanya, sepanjang seminggu ini kedua Azog itu terus menyiksa Jimin dan terus membawa oleh oleh untuk di bawa pulang ke daerahnya.

Srettt

Kuku kuku Azog itu menancap di betis Jimin dengan sangat kuat, Jimin menutup matanya mencoba tak mempedulikan itu.

Dengan satu tarikan yang kuat, Azog itu menarik kulit betis Jimin sampai terlepas dari tubuhnya.

"Argghhh!! "

"Stop! " ucap Jisung berdiri di ambang pintu, "cukup, kalian pergi saya akan membawa hyung! "

Kedua azog itu mendengus kesal, "ya baik! "

Jisung menatap Jimin dengan prihatin, ia merasa sangat kasihan kepada kakak seniornya itu.

'Padahal kau sangat baik di bandingkan angel lain, kau sering membantu siapapun yang berbeda kasta dengan mu. Kenapa semua ini terjadi padamu hyung? ' batin Jisung.

Jisung langsung memapah tubuh Jimin, ia akan membawa Jimin ke sebuah tempat yang bisa menyembuhkan luka lukanya.

"Bertahanlah hyung! "

***

Jisung meletakkan Jimin di sebuah kasur, "tolong periksa dia. "

"Bukahkan ini Jimin?  Si angel gila? " tanyanya dengan menatap Jisung lekat.

"Itu salah paham! Cepat obati dia! " jawab Jisung tegas.

Dia menganggukan kepalanya pelan, "baik. "

Metamorph itu mulai mengobati Jimin dengan perlahan, ia adalah Zhang Yixing salah satu metamorph yang memiliki kekuatan penyembuhan.

"Selasai! Dia masih bisa mengendalikan air dan pikiran manusia, ya meskipun tak sekuat dulu. "

Jimin mendudukan dirinya perlahan, "apakah aku tak bisa kembali ke dunia ini? "

"Semua menolaknya! " jawab Jisung pelan.

Jimin mulai melebarkan sayapnya, mata Jimin kembali membelak kaget karena melihat kedua sayapnya yang berubah menjadi hitam pekat. Jimin baru mengetahui ini, karena selama seminggu ini ia tak melebarkan sayapnya dan menyembunyikan sayap gagahnya itu.

Jisung dan Yixing membulatkan matanya, mereka sangat ketakutan saat melihat sayap hitam milik Jimin.

"Black angel! " ucap keduanya dengan gugup.

Jimin tersenyum kecut, "apakah aku menyeramkan? "

"Bagaimana tidak? Kau itu adalah seorang black angel, kasta black angel itu lebih tinggi dari pada iblis. Bahkan nafasmu saja membuat siapapun merinding! Pantas saja saat aku mengobatimu rasanya begitu menegangkan! " ucap Yixing pelan.

Air mata Jimin mulai mengalir dengan deras, semuanya telah hancur. Semua impiannya, kehidupannya, dan kepercayaan semua orang, hancur hanya karena mulut busuk milik Park Chanyeol.

"Hyung jangan menangis! " bujuk Jisung mengusap ngusap punggung Jimin perlahan.

"Arghhh!!! " teriak Jimin dengan mengeluarkan aura hitam dari tubuhnya.

"Jisung ayo kita menyingkir!! Aku takut dengan Black angel karena mereka memiliki kekuatan yang terpendam!! Kekuatan mereka tak bisa terdeteksi oleh siapapun!! " teriak Yixing yang ketakutan melihat pancaran hitam dari tubuh Jimin.

"Tidak! "

"Jangan bodoh!! Cepat! "

Yixing menarik tubuh Jisung untuk menjauh dari Jimin, ia tak ingin mereka berdua mati sia sia.

Jimin kembali berteriak sehingga membuat awan menghitam dan terdengar gemuruh yang dasyat, "aku berjanji!!! Akan membuat semua keturunan Park Chanyeol menderita seperti apa yang kurasakan!! "

Sebuah badai besar menerjang bumi dengan petir yang saling bersautan, seluruh bumi merasakan kesakitan yang Jimin alami.

Flashback off

"Tamat! " ucap Jimin kembali mengecup bibir Yuri sekilas.

Yuri terdiam membisu, ia menatap Jimin dengan sendu. Jimin seperti ini karena kakekku, pikir Yuri.

Jimin berjalan menjauhi Yuri, ia melepaskan pakaiannya. Tiba tiba sayap gagah berwarna hitam bertengger di punggung Jimin, Yuri membulatkan matanya karena ini kali pertama ia melihat ini semua.

Yuri menggelengkan kepalanya pelan, "aku sebagai keturunan Park Chanyeol, meminta maaf kepadamu! "

Jimin tertawa lebar, ia malah memeluk tubuh gadisnya itu dengan gemas.

"Meminta maaf? Oh tidak bisa! Kau belum tersiksa! "

***

The Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang