"Kalau semisalnya Syelin pindah ke sekolah kita gimana?"
"Hah?"
"Syelin mau pindah ke sekolah kita"
"Lo tau darimana?"
"Dari Senja"
"Senja? Mantannya Fajar"Gilva mengangguk.
"Yaudah kalau bener dia mau pindah ke sekolah kita, gue gak peduli"
"Serius ya bang"Galva mengangguk.
"Iya Lia. Gak percayaan amat sih lo sama abang sendiri"
"Ya kan biasanya abang nurut sama Syelin"
"Kan biasanya, kalau sekarang enggak. Lagian gue udah punya Kristal"
"Jadi bener nih abang suka sama Kristal"Galva langsung mengangguk yakin.
"Gitu dong. Kan Gilva seneng. Dari pada lo sama Syelin lampir itu"ucap Gilva yang berhasil membuat Galva tertawa.
Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara mereka. Sampai mobil yang mereka tumpangi berdua memasuki pekarangan rumahnya.
Galva turun dari mobil disusul Gilva. Mereka berdua berjalan masuk, sampainya di dalam rumah, sudah ada kedua orang tuanya dan Fajar yang sedang berbincang ringan.
"Assalamualikum mom dad"salam Gilva
"Waalaikumsalam"
Gilva langsung mengambil duduk di samping daddynya dan bergelayut manja sedangkan Galva menghampiri Fajar dan melakukan tos ala mereka.
"Dad kata bang Lio, daddy ngajakin kita kumpul?"Nathan mengangguk.
"Iya sayang ada yang pengen daddy sampein ke kalian"
"Penting banget ya dad?"
"Penting sayang. Mending kamu ganti baju dulu abis itu balik lagi"Gilva mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya dan berganti baju.
Sedangkan di ruang keluarga hanya tersisa Nathan, Rena, Galva, dan Fajar. Rena duduk di samping Nathan sedangkan Galva dan Fajar duduk di single sofa.
"Daddy mau ngomongin apa sih?"tanya Galva setelah Gilva sudah berganti baju dan ikut bergabung.
"Iya dad"
"Sebelum daddy kasih tau daddy mau tanya dulu sama kalian, terutama ke kamu Lio"Nathan menghembuskan nafas berat. Masa lalu yang sudah lama hilang kenapa harus datang kembali. Dan sekarang pasti orang itu akan mengincar anak anaknya.
"Kok Lio dad"heran Galva.
"Udah Lio mending diem dulu deh"ucap Rena sedangkan Galva mengangguk patuh.
"Sekarang daddy tanya ke kamu. Kamu punya musuh di luar sana"Galva menatap daddynya sebentar setelah itu ia menunduk.
"Punya dad"Nathan menghembuskan nafas. Sebenarnya Nathan sudah tau hanya saja ia ingin kejujuran dari anaknya.
"Siapa?"
"Anak Arasko"jawab Galva pelan.
"Arasko?"
"Iya dad musuh geng Black tiger"
"Kamu tahu siapa yang pegang geng Arasko?"tanya Nathan sedangkan Galva mengangguk.
"Geng Arasko di pegang sama Tino"
"Kamu salah Lio. Yang pegang Arasko sepenuhnya bukan Tino"
"Maksud daddy?"Galva di buat bingung sekarang. Jika bukan Tino yang memegang Arasko lantas siapa?. Bukannya jelas jelas orang yang memegang Arasko itu Tino.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS
Teen FictionSequel of Bad Girl VS Bad Boy BISA DI BACA TERPISAH👌👌 ~~~ Mereka kembar, namun berbeda. Jika Galva matahari maka Gilva adalah bumi. Galva yang selalu membawa keceriaan dan Gilva yang diam tidak peduli. Untuk pertama kali dalam hidup Galva merasak...