Happy reading😘Senja berganti malam. Langit terang di temani dengan kerlap kerlip bintang. Bulan pun ikut serta dalam menerangi malam ini. Malam yang sangat indah tidak seperti perasaan yang menggambarkan Galva saat ini.
Motor ninja bewarna merah melaju membelah padatnya kota Jakarta. Lampu lampu sepanjang jalan menjadi saksi bisu betapa lajunya motor yang di kendarai cowok berwajah tampan yang tertutup dengan helm bewarna merah. Galva, cowok itu melajukan motornya ke rumah seseorang yang sudah ia tetapkan di dalam lubuk hatinya.
Galva sudah bertekad malam ini akan meminta maaf dan salah satunya ia akan menyatakan perasaanya. Ia akan meresmikan statusnya tanpa paksaan, di terima atau tidaknya Galva tidak peduli, yang terpenting sekarang Galva ingin Kristal mengetahui perasaanya untuknya.
Sampai di depan rumah besar milik Kristal, Galva memakirkan motornya di depan gerbang bewarna coklat terang itu. Galva turun dari motornya dan merogoh saku celananya mengambil ponsel. Karena tidak mungkin juga Galva memencet bel jika malam sudah sangat larut, bisa bisa ia akan membangunkan seisi rumah.
Galva baru sampai di rumah Kristal sekitar jam sepuluh, karena ia tadi sempat mampir ke rumah sakit menjenguk Raksa.
Galva menelfon Kristal dan lagi lagi di tolak. Galva menghembuskan nafas kasar, terpaksa ia mengetikkan pesan dan mengirimnya.
Galvano
Gue di depan gerbang rumah lo
Bisa turun kebawah!
Gue tunggu❤Setelah mengirimkan pesan itu Galva berharap Kristal akan datang dan menemuinya. Sedangkan di dalam kamar Kristal sendiri, gadis itu tengah di landa rasa bimbang sekarang. Antara menemui Galva atau tidak. Kristal beranjak dari ranjangnya dan berjalan ke jendela dekat balkon. Kristal mengintip melalui celah celah gorden.
Bisa Kristal lihat jika Galva masih menunggunya. Malam sudah sangat larut, angin malam sangat tidak baik bagi tubuh. Apalagi Kristal melihat jika Galva menggosok gosokkan telapak tangannya. Kristal menghembuskan nafas pelan.
Kristal mengambil ponsel di atas nakasnya dan mengetikkan pesan untuk Galva.
KristalA.
Pulang Gal!
Gue gak mau ketemu sama lo.Galvano
Terserah!
Gue bakal tunggu disini sampe lo keluar.
Gue yakin lo bakal keluar dan nemuin gue☺Kristal berdecak kesal. Kenapa keras kepala sekali cowok itu. Kristal belum siap bertemu dengan cowok yang berhasil menjungkir balikkan hatinya. Argh! Biarkan saja, siapa suruh dia menunggu. Kristal tidak peduli.
Kristal naik ke ranjangnya dan berniat tidur. Tapi itu hanyalah harapan saja karena pasalnya Kristal hanya berguling ke kanan dan ke kiri tidak tenang. Kristal melirik jam di atas nakas yang menunjukkan pukul sebelas malam. Apa mungkin Galva masih menunggunya.
"Galva sialan!"umpatnya. Kristal benar benar tidak tenang saat ini. Gadis itu langsung berlari keluar kamar, menuruni anak tangga satu persatu sampai ia sampai di depan pintu ia memelankan langkahnya agar tidak membangunkan seisi rumah.
Kristal menatap gerbang yang masih tertutup. Gadis itu berjalan pelan menuju gerbang dan membukanya.
Galva, cowok itu tersenyum tipis melihat Kristal membuka gerbangnya. Galva mengamati penampilan gadis itu yang masih mengenakan piyama tidur bergambar doraemon. Kristal terlihat semakin menggemaskan di mata Galva.
Saat Kristal tiba di hadapannya, Galva semakin tersenyum sangat manis. Ia benar benar rindu dengan gadis yang menurutnya cerewet ini. Tanpa aba aba Galva langsung menarik Kristal dalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS
Teen FictionSequel of Bad Girl VS Bad Boy BISA DI BACA TERPISAH👌👌 ~~~ Mereka kembar, namun berbeda. Jika Galva matahari maka Gilva adalah bumi. Galva yang selalu membawa keceriaan dan Gilva yang diam tidak peduli. Untuk pertama kali dalam hidup Galva merasak...