24. AWAL RENCANA

3.4K 218 38
                                    

Kristal melangkahkan kakinya memasuki rumah besarnya. Senyumnya mengembang begitu sempurna seiring dengan langkah kakinya yang semakin melebar. Ah senang sekali rasanya, sepertinya ia akan mimpi indah untuk malam ini.

"Kristal!"Kristal sontak membalikkan badannya dan tersenyum tatkala melihat papanya. Tapi ada yang berbeda dengan papanya, kenapa papanya memandangnya dengan tidak suka. Batin Kristal bertanya tanya.

"Iya pa?"

"Darimana kamu?"tanya Darson dengan nada sedikit keras membuat Kristal sedikit tersentak.

"Habis jalan sama temen pa"

"Sama temen atau pacar kamu yang berandal itu"ucap Darson dengan sengaja menekankan kata pacar. Kristal mengerjabkan matanya tidak mengerti, darimana papanya tau jika ia sedang jalan dengan pacarnya dan apa apaan pula papanya mengatai Galva berandal.

"Maksud papa apa? Pacar Kristal enggak berandal kok"balas Kristal tidak terima. Tentu saja ia tidak terima, walaupun Galva terlibat dalam geng motor tapi cowok itu tidak berandal seperti yang papanya kira. Galva baik dan ia juga nyaman bersama cowok itu.

"Emangnya papa ngizinin kamu pacaran?"Kristal hanya diam tidak menjawab ucapan papanya. Kenapa papanya sekarang malah ikut ikutan mengurusi masalah pribadinya. Ada yang tidak beres pikir Kristal.

"Putusin pacar kamu!"Kristal membelalakkan matanya mendengar ucapan tegas dari papanya.

"Pa gak bisa gitu dong! Papa apa apaan sih kok malah ikut ikutan masalah pribadi Kristal. Lagian pacar Kristal gak seperti yang papa kira, pacar Kristal baik pa"lagi lagi Kristal terus membela Galva yang membuat Darson jengah, sedangkan Erina yang berdiri tak jauh dari sana menyunggingkan senyum penuh kemenangan. Tunggu sebentar lagi Kristal!

"Kamu pikir papa gak tau. Pacar kamu anak geng motor 'kan, yang sering buat onar dan bikin resah warga. Kamu pikir papa gak tau heh?!"Kristal mendesah pelan, darimana pula papanya mendapatkan informasi yang sama sekali tidak benar itu. Memang benar Galva anak geng motor, tapi papanya salah besar jika mengatai geng motor Galva pembuat onar dan meresahkan warga.

Shit! Kristal mengepalkan tangannya saat melihat Erina tersenyum meledek kearahnya. Sialan! Sudah pasti ini ulah Erina mamutir sialan itu. Entah apa yang ada di pikiran mamutir itu, kenapa senang sekali membuat hidupnya tidak bahagia. Kristal tidak habis pikir dengan mamutirnya itu kenapa dia selalu saja menempatkan Kristal dalam posisi sulit.

"Pa papa kenapa sih? Papa aja gak pernah lihat pacar Kristal. Terus kenapa papa langsung nge cap pacar Kristal gak bener"geram Kristal.

"Belain aja terus! Kamu gak perlu tau papa tau darimana. Sekarang mau papa kamu putusin pacar kamu itu"

"Enggak! Kristal gak bakal putusin"

"KRISTAL! NURUT SAMA PAPA! DIA GAK BAIK BUAT KAMU"

"Tau apa papa soal kebaikan Kristal hah? Papa cuma mikirin diri papa sendiri gak pernah mikirin perasaan Kristal. Kristal udah cukup sakit pa ngeliat papa nikah sama jalang kayak dia"sinis Kristal sambil menunjuk Erina.

"Jaga bicara kamu Kristal! Dia mama kamu asal kamu tau"sentak Darson

"Sampai kapan pun aku juga ogah ngakuin dia mama aku"

"KRISTAL!"

"Mas udah mas! Kasihan Kristal, pasti dia capek habis pulang sekolah"emosi Darson sedikit mereda saat Erina datang dan mengelus elus lengannya menenangkan. Kristal sendiri langsung memalingkan wajahnya, muak melihat adegan drama mamutir sialan ini. Cih!

"Kristal sekarang kamu ke kamar ya bersihin diri kamu habis itu istirahat. Kamu pasti capek kan"ucap Erina dengan nada yang di buat sehalus mungkin.

BAD TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang