28. BALAS DENDAM

2.5K 211 32
                                    

Sesuai rencananya tadi, Kristal sudah bersiap untuk memulai actingnya, gadis itu sudah memakai pakaian rapi dan berjalan pelan menuruni tangga. Senyumnya ia paksakan tatkala melihat mamutir dan papanya tengah becanda ria di sofa.

"Selamat malam pa!"sapa Kristal dengan senyum manisnya.

"Eh Kristal. Kamu udah rapi mau kemana? Mau kencan sama pacar kamu itu"sudah kentara sekali jika papanya itu terlihat tidak menyukai Galva. Padahal papanya saja tidak pernah bertemu Galva.

"Papa mah curigaan mulu deh. Kristal mau shoping pa, boleh kan?"ucap Kristal penuh harap.

"Enggak! Pasti cuma alasan doang"

"Ya enggaklah pa, kan Kristal shopingnya sama mamutir pa"

"Maksud kamu?"

"Iya pa, rencananya Kristal itu mau ngajak Erina jalan bareng gitu. Istilahnya quality time anak sama induk lah pa, masa papa gak tau"canda Kristal seraya tertawa garing.

"Hahaha ada-ada aja kamu sayang. Yaudah papa izinin, tapi tanya dulu mama mau apa enggak"Kristal melirik Erina yang juga menatapnya penuh peringatan seolah berkata "gausah macam-macam lo!".

"Mamutir gimana? Maukan nemenin anaknya yang cantik dan manis ini shoping"ucap Kristal dengan nada yang ia buat semanis mungkin, tidak mungkin juga kan ia memintanya dengan ngegas. WOY! MAMUTIR IKUT GUE SHOPING KALAU GAK MAU GUE GANTUNG LO!. Kan bisa-bisa gagal dong rencananya kalau ia berucap begitu, yang ada malah ia sendiri nanti yang di gantung papanya.

"Aduh anak mama, pastinya mau dong"Erina beranjak dari sofa dan berjalan mendekati Kristal. Dalam hati Erina menyumpah serapahi Kristal, rencana apa yang akan di lakukan gadis kecil ini. Cih! Sepertinya Erina harus lebih waspada.

"Uuuh tumben mau lo, santai aja deh gue traktir pokoknya"ujar Kristal sambil merangkul bahu Erina sok akrab.

Darson yang melihat itu sontak tersenyum. Ah ternyata dua wanita yang ia sayang sudah benar-benar akrab begitulah pikirnya.

"Hahaha kamu bisa aja Kristal. Yaudah kalo gitu aku mau ganti baju dulu ya"Kristal tersenyum penuh kemenangan dan menepuk bahu Erina sedikit keras.

"Yodah ganti baju sono! Yang cantik ya, nanti biar banyak yang kepincut. Eh lupa kan udah ada suami ya, maaf ya mulut Kristal kadang emang suka lemes"kekeh Kristal dan lagi-lagi gadis itu menepuk bahu Erina keras seraya tersenyum senang.

"Kristal itu kamu pukulnya jangan keras-keras, Erina pasti kesakitan"ujar Darson yang sedari tadi melihat tangan Kristal yang sepertinya sengaja menepuk pundak istrinya keras.

"Kesakitan? Masa sih pa. Erina daritadi adem ayem tuh diam aja. Dia juga gak teriak kesakitan kok. Mamutir lo kesakitan ya?"sialan! Dalam hati Erina terus mengutuk Kristal, gadis ini memang benar-benar menguji kesabarannya.

"Enggak kok Kristal gak sakit"jawab Erina dengan senyum yang ia paksakan.

"Yaudah ganti baju sono lo!"Kristal melepas rangkulannya dan sedikit mendorong bahu Erina.

"Kristal kamu___"

"Enggak pa enggak! Kristal becanda doang itu. Iya kan Erina?"tanya Kristal seraya mengedipkan matanya.

"Iya mas gak pa-pa kok"ucap Erina dengan senyum manisnya. Dalam hati Erina berucap, mampus sana lo bocah tengik! Bikin gue naik darah aja.

"Cepetan ya mamutir! Kalau lama langsung gue tarik nih"

"Kristal!"

"Iya pa iya canda doang"dalam hati Kristal bersorak, astaga! Kenapa tidak dari dulu saja ia begini. Kan seneng juga lihat wajah Erina yang kayak asem itu.

BAD TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang