25. RAKSA KEMBALI

3.1K 214 26
                                    

Kristal melangkah pelan keluar kamarnya. Raut wajah gadis itu nampak lebih baik dari tadi malam. Sudah Kristal putuskan jika ia akan tetap mempertahankan hubungannya dengan Galva. Tidak peduli papanya mau melarangnya atau tidak, ini benar benar sudah keputusan yang Kristal ambil.

Sampai di tangga bawah Kristal tetap melanjutkan langkahnya tanpa berniat mampir untuk sarapan di meja makan yang sudah ada papa dan mamutirnya.

"Kristal!"Kristal menghentikan langkahnya saat papanya memanggil. Hanya diam dan menatap papanya dengan penuh tanda tanya.

"Papa punya kejutan buat kamu di luar"Kristal menaikkan sebelah alisnya bingung. Kejutan apa yang di maksud papanya? Bukannya tadi malam ia baru saja di marahi, tapi kenapa sekarang malah memberinya kejutan. Kristal sedikit ragu dengan kejutan yang di berikan papanya.

"Maksud papa kejutan apa? Bukannya papa marah sama Kristal kenapa malah di kasih kejutan"bingung Kristal membuat Darson hanya tersenyum penuh arti.

"Kamu bisa lihat di depan sayang. Papa yakin kamu suka"ucap Darson yang semakin membuat batin Kristal penuh tanda tanya.

Dengan langkah tergesa Kristal langsung keluar rumah, mencari kejutan yang di maksud papanya. Saat sudah di luar rumah Kristal di buat bingung. Kejutan apa yang di masud papanya ini?

"Selamat pagi nona!"Kristal berjingkat kaget saat tiba-tiba orang di belakangnya mengucapkan selamat pagi. Kristal membalikkan badannya dan terkejut melihat pria yang saat ini di hadapannya.

Tubuh kekar yang di balut baju hitam, mata yang tertutup kaca mata hitam dan jangan lupakan wajah tampannya, untuk sesaat Kristal sempat terpesona dengan ketampanan pria di hadapannya ini. Kristal buru buru menggeleng-gelengkan kepalanya. Apa apaan ini, astaga Kristal sadar! Dia udah tuwir gantengan juga Galva yang masih kinyis-kinyis.

"Siapa lo?"tanya Kristal dengan nada yang tidak bersahabat. Gadis itu menaikkan dagu angkuh seperti biasanya saat sedang berhadapan dengan orang yang tidak ia kenal.

"Perkenalkan nona, nama saya Gerry, umur saya 25 tahun dan saya adalah Bodyguard yang tuan perintahkan untuk menjaga nona dari pacar nona"Kristal memelototkan matanya tidak percaya. Apa apaan ini, setelah sekian lama ia terbebas dari bodyguard dan kenapa lagi ia harus berurusan dengan bodyguard. Ck! Kristal benar-benar bingung dengan pemikiran papanya. Apa segitu buruknya Galva sampai ia harus di beri bodyguard untuk menjaganya Galva.

"Gue gak butuh bodyguard. Dan mulai sekarang lo gue pecat!"ucapan Kristal hanya membuat Gerry tersenyum manis dan menggeleng pelan.

"Maaf nona! Saya bekerja untuk tuan alias papa non Kristal. Jadi jika soal berhentinya saya bekerja itu adalah hak tuan, karena beliau yang menggaji saya"balas Gerry yang membuat Kristal berdecak pelan.

"Terserah! Gue gak peduli. Yang penting gue mau berangkat bareng pacar gue"ujar Kristal. Gadis itu langsung melangkahkan kakinya meninggalkan pria tampan yang sialnya adalah bodyguardnya.

Baru beberapa kali melangkah Kristal menghentikan langkahnya saat tangannya di cekal seseorang. Siapa lagi kalau bukan Gerry.

"Lepasin!"

"Maaf nona saya harus menjalankan tugas saya. Dan tugas saya adalah mengantar nona ke sekolah"Kristal hanya memutarkan bola mata malasnya.

"Gue bisa berangkat sendiri. Lagian papa juga gak bakalan tau kalau lo gak bilang. Lo cukup pergi kemana gitu yang penting habis itu balik ke rumah. Dan gue bisa berangkat bareng pacar gue"

"Maaf nona! Saya hanya menjalankan tugas"ucap Gerry sambil menggiring Kristal untuk naik ke mobil.

"Eh eh woy! Gue gak mau berangkat bareng lo. Gue mau berangkat bareng pacar gue. Ck! Lo apa apaan sih woy!"ucap Kristal sambil berusaha lepas dari Gerry bodyguard sialan ini.

BAD TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang