"Nama gue Galvano Aprilio Robertson. Panggil aja Galva"ucap Galva memperkenalkan dirinya
Banyak pekikan dari murid sekelas terutama para cewek yang memasang tampang bodoh. seperti menatap Galva tanpa berkedip dan masih banyak lagi
"Ya sudah Galva kamu silahkan duduk disamping Raksa!! Raksa angkat tangan kamu"cowok tampan bernama Raksa itu mengangkat tangannya ogah ogahan. Galva berjalan menuju tempat duduk disamping Raksa, cowok yang memandangnya ogah ogahan
"Kenapa lo? gak seneng gue pindah kesini lo takut kalah populer sama gue"ucap Galva dengan senyum mengejeknya
"Lo gak kesini aja gue udah populer kali"ucap Raksa dengan pedenya
Ada hubungan apa mereka sebenarnya?
"Alah bentar lagi gue juga bakal populer kali ngalahin elo malah"balas Galva tak mau kalah
"Sebagai pembuka lo disini gimana kalau gue kasih tantangan buat lo"ucap Raksa
"Tantangan apaan?"
"Cari cewek disekolah ini"tantang Raksa dengan senyum miringnya
"Itu doang? Sekali kedip aja cewek-cewek pada nempel sama gue. Lo serius ngasih tantangan gue kayak gitu"Raksa memasang ekspresi ingin muntah mendengar kepedean sahabatnya ini. Iya sahabat, sahabat selamanya!!
"Jangan pede dulu lo!! Gue udah pilihin cewek yang pas buat lo"ucap Raksa
"Siapa?"
"Kristal Angelina XI IPA 1"
*******
"Temen lo mana Kris?"
"Haha..sumpah pertanyaan lo bikin gue ketawa. Mana ada sih orang yang mau temenan sama cewek sombong kayak gue"gelak Kristal
"Gue?"
"Kan cuma lo doang sama empat cecunguk itu doang. Eh btw kenapa mereka gak sekalian ikut pindah kesini?"tanya Kristal sambil sesekali menyeruput jus yang ia beli dikantin
"Gak boleh"
"Ooh bukannya mereka gak bisa bikin ulah kalo gak ada lo"Gilva menghedikkan bahu acuh
Setelah itu tak ada lagi percakapan diantara mereka. Tak berselang lama seorang adik kelas berpenampilan nerd menghampiri meja mereka
"Permisi kak"Gilva dan Kristal hanya diam dan menunggu apa yang akan diucapkan adik kelas itu
"Kakak siswi baru itukan?"ucapnya sambil menatap Gilva takut takut. Sedangkan Gilva hanya mengangguk singkat
"Kakak disuruh keruang osis"Gilva hanya mengangguk setelah itu ia bangkit dari duduknya
"Gue duluan Kris"Kristal mengangguk nganggukkan kepalanya pertanda mengiyakan
Gilva berjalan santai menuju ruang osis. Untung saja ia sempat mengajak Kristal berkeliling sekolah ini jadi ia tidak perlu repot repot untuk bertanya lagi
Sampai didepan pintu ruang osis Gilva langsung masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu karena pintu yang sudah terbuka. Tapi jangan salah sebenarnya Gilva sudah bilang permisi tapi karena malas untuk ngomong jadi Gilva mengucapkan permisi hanya didalam hati
Gilva menyapu pandangannya didalam ruang osis. Saat itu juga pandangannya jatuh pada cowok bertubuh jakung yang sedang menata buku dirak
"Ekhem.."dehaman Gilva reflek membuat cowok bertubuh jakung itu membalikkan badannya. Gilva hanya bersikap santai saat cowok itu menatapnya datar
Merasa cowok itu hanya diam Gilva duduk dikursi yang ada didekatnya sambil mengamati apa yang akan dilakukan cowok bertubuh jakung itu
"Gak punya etika lo? Dateng tanpa ngetuk pintu. Ngerasa paling bener"cowok itu berjalan mendekati Gilva dengan raut wajah yang datar

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS
Teen FictionSequel of Bad Girl VS Bad Boy BISA DI BACA TERPISAH👌👌 ~~~ Mereka kembar, namun berbeda. Jika Galva matahari maka Gilva adalah bumi. Galva yang selalu membawa keceriaan dan Gilva yang diam tidak peduli. Untuk pertama kali dalam hidup Galva merasak...