Weekend adalah hari yang paling di nanti-nanti para remaja. Dimana mereka bisa terbebas dari yang namanya sekolah. Apalagi bagi mereka yang mempunyai kekasih, kencan adalah suatu hal yang tidak boleh di lewatkan di hari libur seperti ini.
Contoh saja Raksa. Pagi-pagi cowok itu sudah stay menunggu sang kekasih, di temani Galva yang malah merecoki. Kalau saja Galva bukan kakak dari Gilva tentu saja Raksa ogah berbaik seperti sekarang ini.
"Gal makin hari makin ganteng aja lo"puji Raksa. Ada batu di balik udang nih.
"Gue tiap hari emang ganteng"balas Galva sambil bersedekap dada. Cowok satu itu meneliti penampilan Raksa dari ujung kaki sampai atas kepala. Rapi, pikirnya.
"Pagi-pagi udah kesini mau ngapain?"tanya Galva sengaja tidak peka. Raksa hanya mendengus dan berusaha tersenyum, sabar adalah hal yang harus ia lakukan saat ini.
"Masa lo gak peka sih Gal. Gilvanya ada?"dalam hati Galva bersorak ria. Sepertinya mengerjai sahabatnya ini seru. Jarang-jarang ia mau mengerjai Raksa loh.
"Ooh lagi cari Lia. Lia lagi pergi di ajak mommy tadi pagi"
"Hah? Kok dia gak bilang sama gue?"
"Ya mana gue tau"ucap Galva sambil menghedikkan bahu acuh.
"Gal lo serius?"
"Emangnya di wajah gue ada wajah bohongnya?"Raksa sontak mengangguk.
"Emang ada sih Gal"
"Oh jadi lo ngatain gue pembohong gitu?!"ucap Galva sedikit menaikkan suaranya. Cowok itu berkacak pinggang dan menatap Raksa garang seolah-olah Galva adalah bapak-bapak yang ingin menagih uang kontrakan.
"Gue gak bilang kok"
"Ooh yaudah"
"Gal lo gak mempersilahkan gue masuk dulu? Berhubung Gilva nya gak ada jadi gue mau main sama lo aja. Om Nathan, calon papa mertua gue ada di rumah kan?"ucap Raksa yang masih tetap keukeh di rumah Galva.
"Gue lagi males main sama lo. Daddy juga gak ada di rumah"bohong Galva. Daddy nya sebenarnya ada di rumah, berhubung hari ini hari minggu daddy nya itu selalu di rumah karena ingin bersama dengan keluarga.
"Ck! Ngeselin banget sih lo jadi orang. Mau ketemu Gilva gak ada, mau main sama lo juga lo males. Yaudah deh gue pulang. Percuma dong gue puji-puji lo ganteng"kesal Raksa.
"Jadi lo gak ikhlas gitu muji gue ganteng"
"Dengan jujur gue bilang iya"
"Sialan lo! Balik sana, gue lagi gak terima tamu. Kalau gue gak kencan berarti lo juga gak boleh kencan sama adik gue"Raksa berdecak sebak mendengar ucapan Galva.
"Bangke lo! Ini itu kencan pertama gue sama Gilva"
"Terus? Lo pikir gue peduli?"
"Lio ada siapa? Kok gak di suruh masuk"suara bass dari dalam rumah membuat senyum Raksa sontak mengembang sedangkan Galva hanya mengumpat kesal dalam hati karena rencananya gagal.
"Rejeki anak sholeh ya begini Gal. Terima nasib aja deh, dimana-mana orang yang suka bohong itu bakalan ada karmanya sendiri"ledek Raksa.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS
Fiksi RemajaSequel of Bad Girl VS Bad Boy BISA DI BACA TERPISAH👌👌 ~~~ Mereka kembar, namun berbeda. Jika Galva matahari maka Gilva adalah bumi. Galva yang selalu membawa keceriaan dan Gilva yang diam tidak peduli. Untuk pertama kali dalam hidup Galva merasak...