Dipta
Gak, gue gak pernah sekali pun mikir kalau gue akan jatuh kedalam pesona seorang perempuan seperti Freya.
Sebenernya gue gak punya standar, tapi minimal gue tuh pengen punya pacar yang sama-sama pendiam. Atau yang gak banyak tingkah deh, pokoknya berkebalikan seratus delapan puluh derajat dengan Freya Oswald Adhyaksa. Namun entah kenapa, di pertemuan pertama pun, gue seolah telah tertarik kedalam pesonanya yang ... berbeda dari perempuan kebanyakan.
Apa ya? Dia tuh definisi nyata dari 'unique girl' mungkin? Lo gak akan pernah nemuin cewek yang bawa lo kebut-kebutan keliling kota dengan alasan cuma untuk menghibur. Lo juga gak akan pernah nemuin cewek yang mulutnya asal jeplak tapi nyambung dengan Mami- yang mana sangat selektif karena terbiasa hidup dalam budaya kemiliteran. Dan lo, lo gak akan pernah nemuin cewek seunik dia yang menurut gue perbandingannya adalah 1 : 1.000.000 di dunia.
"Papa Mas Dipta di surga pasti lagi salaman sama para pahlawan di era penjajahan."
Malam itu gue tertawa, padahal hati gue masih sakit karena kepergian Papa yang amat tiba-tiba. Kita berada di daerah Warung Lobak, gak jauh dari Lanud Sulaiman yang beberapa saat lalu kita lewati bersamaan. Ada sebuah kedai susu murni terkenal disini, namanya Susu Murni Warung Lobak yang tempatnya berada tepat di pertigaan jalan.
"Sok tau lo." Itu adalah jawaban yang gue berikan setelah sepuluh detik lamanya tertawa.
"Iya lah. Nih ya, Freya kasih tau. Papa Mas Dipta tuh mati syahid, dan Mas Dipta gak berhak sedih, justru Mas Dipta harus bahagia karena Papa Mas Dipta dapet tiket VIP buat masuk surga."
Gue yang memang terlalu sering murung dan menangis lagi-lagi cuma bisa tertawa pelan, "Iya, memang. Pasti Papa masuk surga kan? Semoga disana Papa gak selingkuh sama bidadari, soalnya kata orang, bidadari di surga cantiknya lebih dari Luna Maya."
"Emang Papa Mas Dipta suka Luna Maya?"
"Dulu, sebelum kejerat skandal sama vokalis band Peterpan."
Freya yang ketawa, "Astaga, jaman sebelum video 3gp itu tersebar rupanya." ucapnya. "Percaya aja sama Freya, Papa itu masuk surganya jalur prestasi, keren banget gak tuh?"
Posisi duduknya bikin gue geleng kepala. Satu kakinya naik ke kursi, satu lagi dibawah sehingga menjadikan dia terlihat seperti sopir angkot lagi jajan Teh Gelas. Didepannya ada satu set makanan yang gak bisa dipisahkan; susu murni tawar hangat dan roti bakar cokelat yang pinggirannya sengaja dibuat garing.
Nasib Kerang Saus Padang gue entah gimana, pastinya dia udah dingin duluan sehingga bau amisnya bercampur dengan pekatnya rempah-rempah khas Padang. Malam itu Freya Oswald Adhyaksa menjadi penghapus kesedihan yang mampu membuat gue kembali ingat caranya tertawa. Dan malam itu juga, Freya Oswald Adhyaksa menjadi satu-satunya wanita yang mampu membuat gue selalu ingin bertemu untuk sekedar mendengar celetukan asalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA BELAS JIWA
FanfictionCerita ini adalah penggalan kehidupan dari tiga belas jiwa yang bekerja di rumah sakit jiwa. Kalian akan menemukan eratnya persahabatan, pengabdian terhadap sesama, hingga tujuan-tujuan kenapa mereka harus terlahir ke dunia. • All 13 members of Sev...