3.6 Dipta

14.3K 2.5K 1K
                                    

Dipta

'Mas, aku capek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Mas, aku capek.'

Awalnya gue pikir, Freya capek dengan hubungan kita, dengan gue. Namun ternyata, asal kata 'capek'-nya tetap bersumber dari alasan yang sama; hidupnya, pekerjaannya.

Dalam mindset orang-orang, menjadi kaya itu merupakan sebuah kebahagiaan. Tetapi entah kenapa, setelah mengenal Freya, gue jadi tau kalau ternyata hidup biasa-biasa lah yang selalu penuh akan kebahagiaan. Orang seperti Freya tidak bisa membahagiakan dirinya karena harus membahagiakan orang lain diatas kepentingannya. Dan dari sini gue sadar, gue memaklumi kenapa Khrisna Adhyaksa sampai hati buat memutuskan hubungannya dengan keluarganya.

"Mas Dipta harus apa?"

'Gak harus apa-apa, aku cuma ... bilang kalo aku capek, udah, itu aja.'

Meski sedikit buram karena gue tidak memakai kacamata, gue bisa melihat bahwa mata perempuan didalam layar ponsel itu mulai berkaca-kaca. Lalu tanpa pamit atau permisi, dia menutup teleponnya. Mungkin dua hari lamanya perempuan itu gak mau telepon dan video call sama gue, kita cuma bertukar pesan dan itupun rasanya seperti sedikit hambar.

Dia kenapa?

Dia baik-baik aja kan?

Gue khawatir, tapi gue gak bisa berbuat apa-apa selain menunggu moodnya kembali baikan.

"Ah, yang bener lu?"

Cowok yang lagi duduk dibelakang meja jaga UGD itu terkesan gak peduli, malah sibuk ngisi data klinis pasien yang baru ditanganinya diatas kertas rekam medis.

"Yaudah sih biarin aja, ntar juga baik lagi dia, normal lagi."

"Gue takut dia depresi, Khris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue takut dia depresi, Khris." Gak ada hal lain yang gue takutkan kecuali soal ini. Semakin tertekan seseorang, maka semakin tinggi juga kemungkinan untuk dia mengalami depresi.

"Sini, hape lu." Laki-laki yang baru saja menurunkan maskernya itu menyodorkan telapak tangan kanannya kepada gue. "Buruan sini, soalnya kalo gue yang telepon udah pasti dia gak akan angkat."

TIGA BELAS JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang