Johan
Acara peringatan HUT RSJ bener-bener sukses besar. Konsep acara yang Vernon buat terbilang sangat unik dan anti-mainstream, mana banyak bintang tamu artisnya lagi anjir lumayan buat cuci mata gitu. Manjiw Band jadi tampil, cuma dua lagu sih itupun dingakakin karena kelakuan Catra yang sangat menjiwai pas main kecrek diatas panggung hiburan.
Badan gue sakit semua, mungkin karena rangkap jadi seksi konsumsi juga kali ya jadi harus manggul-manggul kardus berisi nasi kotak dan snack cemilan. Pasti di Jakarta si Raga lagi happy-happy nih, ketawa-ketiwi sama keluarga besar sambil pamerin dedek gemesnya itu. Gue juga udah capek bilanginnya, lagian kayaknya Raga beneran suka sama Ody makanya gue dan anak-anak cuma bisa dukung aja— kasian juga takut makin gak laku kalau ditunda-tunda terus.
"Ra, gue masih keliatan tua gak sih?"
Percaya deh sama gue, setelah kenalan beberapa minggu lalu, hubungan gue sama Dara punya peningkatan. Dia udah gak jaga kantin lagi karena bibinya telah selesai masa nifas. Sekarang doi udah balik ke Aryaduta, makanya tiap sore gue selalu caw buat jemput dia dan nganter dirinya pulang sampe selamat sampai rumah.
"Hm, jujur gak nih?"
"Gara-gara dikatain tua sama lo, gue jadi pemilih banget nih soal penampilan." Ucap gue. Sebenernya ini adalah kali pertama Dara dateng ke rumah gue. Sejak tadi gue cuma rebahan karena ngeluh capek bekas acara kemarin, sementara dia sibuk beresin rumah karena katanya rumah gue mirip penangkaran hewan liar; berantakan.
Emang iya sih, mana sempet gue beres-beres. Dateng ke rumah langsung cuddle sama kasur, kadang gak bangun-bangun sampe pernah digedor Raga dan Pram yang khawatir karena gue gak ngangkat telepon seharian.
"Cakep kok, dari dulu lo cakep." Pujinya, gak tau tulus atau enggak. "Semenjak udah gak pake kaos sponsor lagi, lo gak keliatan kayak sales obat yang sering dateng ke RS, haha!"
"Serius gua kayak sales obat?" Gue bangun dari sofa, menatap Dara yang lagi lap kaca jendela dengan penuh antusias untuk menanyakan seperti apa gue di mata orang-orang.
"Serius, ketolong sama snelli sih, cuma pas dibuka ... haha, udah ah, kesannya juga judgmental banget orangnya."
"Oh iya," sekarang Dara berjalan ke belakang, sengaja gue ikutin karena kayaknya dia mau pindah beresin seisi dapur. "Muka gue? Tua?"
"Mulus." Jawabnya, "Muka lo mulus, gue mah punya bekas jerawat, kalau lo licin banget kayak ubin Indomaret."
Gue ketawa, "Terus kenapa lo bilang gue kayak udah punya anak dua?"
"Kadang lo keliatan tua."
Yeu, anjing. Gimana sih, gak konsisten amat lu jadi orang. Untung cantik.
"Ya makanya gue nanya, tua sebelah mana? Sama Raga aja tuaan dia, Ra."
"Dih," mukanya kalo lagi nyinyir mengingatkan gue pada diri sendiri; nyebelinnya sebelas dua belas soalnya. "Dokter Raga tuh berwibawa, ganteng, punya vibes dewasa. Lagian cuma beda dua bulan mah ... anggap aja seumuran."
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA BELAS JIWA
FanfictionCerita ini adalah penggalan kehidupan dari tiga belas jiwa yang bekerja di rumah sakit jiwa. Kalian akan menemukan eratnya persahabatan, pengabdian terhadap sesama, hingga tujuan-tujuan kenapa mereka harus terlahir ke dunia. • All 13 members of Sev...