Teman Baru

231 45 14
                                    

Berteman dengan masa depan bukan berarti melupakan masa lalu yang penuh dengan kenangan.

Hari terakhir Masa Orientasi Siswa ini sangat ditunggu tunggu oleh semua orang. Sebab, setelah ini mereka resmi menjadi siswa baru di sekolah idamannya tersebut.

Suasana ruangan yang riuh sudah biasa Ajeng dengar. Tak ada hal aneh ataupun istimewa saat ini. Semua orang tengah sibuk berbincang sambil sesekali tertawa geli dengan apa yang mereka bahas.

“Ke kantin yuk, laper nih,” ajak Vania seraya memohon kearah teman-temannya.

“Iya, nih. Lagian kan kita udah gak ada jadwal lagi,” sambung Jane dengan suara nyaringnya. Ajeng hanya bisa mengangguk pasrah dan mengikuti permintaan teman barunya itu.

Mereka duduk dimeja paling pojok, jauh dari pintu utama kantin. Sembari menunggu makanan tiba, ketiganya bercerita kesana kemari.

Sebenarnya ini adalah hari pertama mereka berteman. Namun, entah mengapa ketiganya terlihat sangat akrab. Mungkin karena mereka memiliki hobi yang sama. Ngegibahin orang.

Saat tengah sibuk berbincang, tiba tiba gadis berkacamata berdiri dihadapan meja mereka.

“Boleh ikut gabung?” tanyanya dengan suara lembut. “Ah, iya. Boleh,” jawab Jane seraya tersenyum.

Akhirnya meja tersebut dihuni oleh empat gadis cantik yang masih berusia enam belas tahun. Mereka berbincang dengan sangat menyenangkan.

“Nova udah punya temen di sini?” tanya Vania penasaran. “Em, belum hehe,” jawab Nova sambil tersenyum canggung.

“Ya udah kita temenan aja, makin banyak kan makin seru,” sahut Ajeng dengan antusias.

“Ajeng ternyata beneran baik ya,” ucap Nova dalam hati. Ia tersenyum kearah teman barunya itu.

****

Hari pembagian kelas pun telah tiba. Kini semua orang dengan perasaan berdebar menunggu pemberitahuan yang akan dipasang di mading sekolah.

Keempat gadis yang baru tiba didepan mading itu dengan sigap menyelinap diantara kerumunan para siswa. Mereka sangat penasaran dan berharap akan satu kelas dengan temannya yang lain.

Setelah melihat daftar nama, merekapun berjalan sedikit menjauh dari papan mading yang kini masih dikerumuni oleh siswa-siswa yang tak sabaran dan saling berdesakan.

“Yah, yang sekelas cuma Nova sama Ajeng doang.” Vania menghela nafas. “Walau gak sekelas tetep main bareng ya?” sahut Jane kearah teman-temannya.

“Iya dong, kita tetep teman meski gak satu kelas,” jawab Ajeng penuh keyakinan.

••••

Kini Ajeng duduk di samping Nova dengan wajah tersenyum senang. Entah kenapa hari ini ia merasa sangat bahagia, padahal tak terjadi hal yang spesial.

Karena hari ini hari pertama, pembelajaran belum dilaksanakan secara efisien. Mungkin dewan guru memberikan ruang untuk muridnya beradaptasi terlebih dahulu.

Tak terasa waktu pulang pun telah tiba. Semua siswa sibuk merapikan peralatan belajarnya dengan sedikit terburu buru.

Setiap kaki melangkah menjauhi gerbang sekolah menuju halte yang sudah ramai.

Ajeng berjalan santai dan menatap jalanan dengan senyum yang tercetak jelas di wajahnya.

Kali ini Ajeng tidak sendiri, ia ditemani oleh Nova yang kini berjalan beriringan dengannya. Vania dan Jane tidak bisa pulang bersama, karena arah rumah mereka berlawanan. Namun itu tak membuat Ajeng sedih. Setidaknya masih ada Nova yang menemaninya.

****

Ajeng terduduk di kasur besarnya seorang diri. Meski sekarang kehampaan tidak begitu kentara, namun entah mengapa perasaan sunyi dan sepi tetap mendera di lubuk hatinya. Ajeng bahkan tak tau apa yang ia harapkan sebenarnya.

Ajeng hanya duduk termenung sambil memainkan imajinasi yang kini berkecamuk di kepalanya.

Diam dalam sunyi. Pikirannya sibuk sendiri hingga menghasilkan asumsi yang ambigu bahkan tidak masuk akal.

Ditengah kebosanannya ia dikejutkan oleh suara dering dari ponselnya.

Bestiee💓

Jane Aressya
Udah pada di rumah kan??

Vania Pricillia
Udah dong, emang lo kira gue anak nakal keluyuran di luar_-

Jane Aressya
Yaelah, gue nanya doang lo sewot amat sih'(

Nova Aunty
Debat mulu gak bosen apa??

Ajeng Putri
Tau tuh 2 sejoli, gak pernah akur kayaknya🙄

Vania Pricillia
Kaya gak pernah berantem aja lo ah_-

Jane Aressya
Ganti topik, udah tau gosip hangat belum guys🙂

Vania Pricillia
Apaan, bikin kepo aja😅

Ajeng Putri
Huh dasar, biang gosip


Akhirnya rutinitas mereka berlanjut dengan hobi andalannya. Namun setidaknya dengan adanya mereka sedikit membuat Ajeng lupa dengan kesunyian yang melanda dirinya sedari tadi.

Meski hanya dengan grup chat. Entah mengapa hal sesederhana itu mampu mengalihkan perhatian Ajeng untuk sedikit tersenyum. Ia memandangi ponselnya yang menampilkan pesan-pesan garing namun menyenangkan.

Sambil membalas pesan dari teman-temannya itu, Ajeng membuka akun Instagram miliknya. Rasanya sudah sangat lama ia tak mengunjungi media sosial yang satu ini.

Ajeng hanya melihat berbagai postingan yang menurutnya tidak berfaedah. Ia hanya tersenyum ketika vidio lucu bermunculan di berandanya. Ajeng terkekeh geli melihat video yang baru saja ia tonton.

Beberapa menit ia habiskan dengan tersenyum bahkan sesekali tertawa. Namun tiba-tiba senyumnya memudar ketika melihat postingan terbaru.

Aneh, mengapa perasaannya tak karuan seperti ini.

“Mungkin cuma temen,” ucap Ajeng meyakinkan diri sendiri.

Meski sudah berkata demikian, ia tetap saja gelisah. Gambar yang tertera dilayar ponselnya itu berhasil menusuk sanubarinya. “Sakit sih tapikan bukan siapa siapa.”

“Tanpa hubungan memang bisa apa?” gumamnya menghembuskan nafas pelan.

______________________________________

Jangan bosan bosan bacanya ya😊

Semoga suka><

Tragis [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang