Bikin baper orang itu mudah ya, cuman tanggung jawab gak nih?
Dihari yang terik ini, para siswa yang berniat pulang terhenti di lapang utama. Bukan karena ada pengumuman penting atau sebagainya.
Mereka berjemur disini hanya untuk melihat adegan sang ketos yang bikin klepek-klepek baper dan ingin diposisi sang wanita.
Bagaimana tidak, ditengah kerumunan siswa yang sudah mirip cacing kepanasan itu Nanda, ketua OSIS bertekuk lutut dihadapan gadisnya hingga membuat kemacetan panjang bak kereta api saja.
Beruntung tidak ada guru yang melihat, jadi para siswa bisa menikmatinya dengan seksama.
“Gue udah baper, nih. Ada yang mau tanggung jawab gak?” ucap Vania melihat haru kedua pasangan yang romantisnya minta ampun.
Tak ada yang menanggapi lontaran Vania barusan, semua orang tengah sibuk. Sibuk memperhatikan apa yang selanjutnya terjadi.
Ditengah perasaan berdebar, tiba-tiba Bella memeluk Nanda dan tentu saja dibalas dengan senang hati oleh sang pacar.
Melihat hal tersebut berhasil membuat semua penonton bersorak riang dan para jones bisa apa.
Memang keduanya itu bisa disebut pasangan paling serasi menurut para siswa. Bahkan fansnya Nanda pun tidak masalah jika ia menjalin hubungan dengan Bella.
Ya bagaimana tidak cocok coba, Nanda nya tampan, cool, udah gitu romantis lagi. Sedangkan Bella udah cantik, baik, yah benar-benar definisi pasangan sempurna. Saling melengkapi.
Setelah sukses membuat para penonton terpukau, keduanya pergi meninggalkan kerumunan dengan tangan saling bergandeng erat tak lupa senyum yang kini tercetak jelas di wajah bahagianya.
“Yah, masa gak tanggung jawab, sih? Malah pergi gitu aja!” Lagi-lagi Vania bersuara dengan nada memelasnya itu.
“Udah, ah! Gue gak mau jadi ikan teri yang kering di sini. Mending pulang aja yuk, lagian drakor nya juga udah beres,” ucap Jane menarik paksa lengan teman temannya.
****
Merebahkan tubuh di siang hari seperti ini memanglah pilihan terbaik.
“Lelahnya,” ucap Ajeng sambil melempar sembarang sepatu sekolahnya.
Tak terasa waktu terus berlalu. Ajeng tertidur dengan diiringi detik jam yang berdetak di ruangan sunyi tersebut.
Seperti biasa setelah menuntaskan acara tidurnya, Ajeng pun turun kebawah menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri. Ia tak kesusahan sedikitpun, mungkin karena sudah menjadi kebiasaan sehari-harinya.
Setelah memakan semua makanannya, Ajeng kembali ke kamarnya dan menyelesaikan tugas sekolah yang belum ia kerjakan.
Sebenarnya Ajeng selalu menyibukkan dirinya dengan hal apapun. Mungkin tujuannya untuk mengalihkan perhatian dari kesendiriannya. Namun tetap saja, pasti ada celah untuk Ajeng merutuki kehidupannya itu.
****
Hari libur memang hari paling membosankan untuknya. Ajeng akan sendirian dirumah besarnya dan kembali memikirkan kejadian-kejadian paling menyebalkan dalam hidupnya.
Tak ada yang bisa ia lakukan. Bahkan sedari tadi Ajeng telah menyibukkan diri dengan membersihkan seluruh rumah, mulai dari menyapu, mencuci, memasak dan yang lainnya. Hingga saat ini semua pekerjaan telah selesai, ia benar-benar tidak bisa melakukan apapun sekarang.
Ajeng hanya duduk terdiam didekat pintu kamarnya. Menundukkan kepalanya dan menangis tanpa suara, itulah yang ia lakukan saat ini.
Entah kenapa ingatannya tentang masa lalu terus kembali berdatangan. Ia tak bisa menceritakannya kepada siapapun. Ajeng tak ingin orang-orang mengasihani hidupnya. Ia ingin hidup normal. Begitulah keinginan terkuat dalam hidupnya, harapan terbesarnya.
Ajeng tersenyum sambil mengangkat wajahnya agar air matanya tidak jatuh lagi. Ia bosan terus menangis seperti ini. Namun keadaan tetap menyuruhnya untuk bersedih.
Tak lama, Ajeng beranjak dari duduknya dan berdiri menatap dirinya sendiri dalam cermin. Tangannya bergerak menghapus sisa bulir diwajahnya dan kembali tersenyum menampilkan gigi gingsulnya. Sangat cantik.
Setelah bosan menangis, kini Ajeng tengah sibuk membaca novel yang baru ia beli minggu lalu. Ajeng baru teringat akan novel itu setelah membuka laci di kamarnya. Tentu saja novel yang dibacanya bergenre romantis, karena itu membuatnya berdebar. Begitulah tanggapannya.
Tak jarang Ajeng tertawa terpingkal-pingkal ketika ada kejadian lucu dalam novel. Hal itu membuatnya lupa akan masalahnya, meski hanya sementara.
Ajeng selalu saja terbawa perasaan ketika membaca hal-hal yang romantis didalam bukunya. Ia bahkan berdebar sendiri seperti orang yang tengah mengalami.
Entahlah dia itu orang yang seperti apa. Kemarin-kemarin mudah jatuh cinta, sekarang ditambah baperan pula. Paket komplit emang.
Percaya atau tidak, jika ada tingkatannya penyakit baperan Ajeng itu mungkin sudah diujung tanduk. Benar-benar gadis yang unik.
______________________________________
Udah baper tingkat tinggi pun tetep aja gak ada yang tangguh jawab. Miris amat tuh hidup_-
__________
Yang pernah ngalamin satu server sama dia😁
************
Maaf nih baru update, maklum libur kerjaannya rebahan mulu😂
Jangan lupa vote nya ya
Bay bay🖤
![](https://img.wattpad.com/cover/220539577-288-k101016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tragis [TERBIT]
Fiksi RemajaPre-order [25 Februari - 30 Maret 2022] Bisa beli di Shopee : cmgbekasi.store Pembayaran melalui : 1. PayPal 2. OVO 3. DANA 4.Bank Mandiri More info : 081280580215 (MinBe) 085797559818 (Author) _________________________________________ Tragis me...