Hangang Bridge, 23.07
.
SwooshAngin malam itu menerpa muka Donghyuck dengan lembut. Hanya terdengar suara beberapa burung dan juga kendaraan yang lalu lalang.
Ia bersandar di railing jembatan sambil melihat kedepan dengan tatapan kosong. Kemudian ia melepas sepatunya satu-persatu.
'sedikit lagi'
Ia menaikkan satu kakinya keatas railing. Dengan sedikit kesusahan ia meletakkan kaki kirinya yang diangkat tadi ke tepi jembatan. Kaki kanannya sekarang sudah melayang dan siap untuk diangkat melewati railing.
'sudah saatnya. Ini semua akan berakhir'
Ia sudah memutuskannya. Ia akan bunuh diri malam ini. Dan semuanya akan berakhir.
Grep!
Ia merasakan pegangan kuat dilengan kirinya. "apa yang kau lakukan? Turun" katanya. Donghyuck hanya mengikuti gerak tangan orang disampingnya itu. Tenaganya sudah habis.
Orang tadi menariknya menjauhi railing jembatan. Kedua tangannya dipakai untuk menahan Donghyuck. "apa yang akan kau lakukan?" tanya orang itu lagi. Donghyuck hanya diam dan menunduk.
"aku gak bisa biarin kamu. Ini ga bener" katanya sambil melihat Donghyuck lekat.
"aku gatau kamu sekarang ngerasain apa tapi-" "hiks"
Tangisan lolos dari bibir Donghyuck. Badannya mulai bergetar. Orang tadi tidak melanjutkan kalimatnya. Ia memeluk Donghyuck dan membenamkan kepala Donghyuck di dadanya.
Ia memeluk orang itu juga dengan tidak ada semangat. Ia lelah. Sangat lelah.
"lihat aku" kata orang itu sambil menangkup pipi Donghyuck. Ia juga menghapus air mata Donghyuck yang masih mengalir. "jangan melakukan ini. Aku memintamu" kata orang itu sambil memeluk Donghyuck lagi.
"ayo masuk ke dalam mobilku" ia menarik tangan Donghyuck menuju sebuah sedan hitam yang baru ia sadari keberadaannya. Orang tadi membukakan pintu untuk Donghyuck dan mempersilahkan dirinya masuk terlebih dahulu. Sesudah ia masuk, orang tadi langsung berlari kepintu sebelah dan masuk.
Mereka mengendarai ke sebuah taman. "mau keluar atau disini aja?" Donghyuck tidak menjawab. "oh ya, namaku Mark. Kau?" kata Mark sambil menatap Donghyuck.
"Donghyuck" balas Donghyuck. Mark hanya mengangguk. "oke, kita didalam mobil saja. Kenapa kau mau lompat dari jembatan tadi?"
"aku lelah hidup. Semua orang gak ada yang peduli denganku" balas Donghyuck dan kembali menundukkan kepalanya. "kalau tidak ada orang, aku bisa menjadi orang itu. Dengar, kau itu berharga. Jika tidak ada yang menganggapmu berharga, aku bisa menjadi orang itu" balas Mark.
Donghyuck yang mendengarnya langsung melihat Mark. "kita berdua memiliki masalah yang sama. Aku juga pernah mau bunuh diri. Bahkan sampai sekarang. Makanya aku tidak memperbolehkan kamu untuk bunuh diri. Kita bisa melewati ini semua bersama. Aku memperbaiki dirimu, dan kau memperbaiki dirimu sendiri" jelasnya sambil tersenyum.
"a....aku-terima kasih" Donghyuck menjawab dengan terbata. "jika kau ada kesulitan, bilang saja padaku. Ayo tukeran nomor" jawab Mark dengan senang. Donghyuck hanya mengangguk dengan kikuk. Baru kali ini ada orang yang peduli dengannya.
"ayo kuantarkan pulang" kata Mark setelah mereka selesai bertukar nomor. "eh, emm a...aku sudah tidak punya rumah lagi" balas Donghyuck malu. Ia pikir ia akan mati hari ini. Jadi ia sudah mempersiapkan semuanya. Bahkan sampai keluar dari kontrakkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
fix you | markhyuck✔️
FanfictionKetika dua orang bertemu dan saling menyelamatkan °semi-baku °mention of mental illness and suicide