43

1.7K 145 11
                                    

Donghyuck merebahkan dirinya setelah beberapa lama mengeluarkan barang-barangnya dari koper dan kardus.

Matanya terasa berat. Hampir saja ia terlelap jika saja suara Mark tidak terdengar di telinganya.

"hyuck!"

"apaan?"

"keluar kuy"

Donghyuck terbangun dari posisinya. Ia menghembuskan nafasnya. Mark tidak masuk ke dalam kamarnya. Ia menunggu diluar.

Ketika Donghyuck membuka pintu, ia melihat Mark yang sedang berdiri didepannya. Donghyuck terpana melihat Mark. Rambut hitam yang jatuh bebas di dahinya, dan pakaian kasual yang biasa ia kenakan ketika malam membuat pipinya merah.

Padahal, ia sudah sering melihat Mark dalam keadaan yang seperti ini. Namun entah kenapa, ia hari ini sangat terpana melihat Mark. Bahkan pipinya hingga memerah.

Ia baru bisa sadar ketika Mark melambaikan tangannya di depan Donghyuck.

"hah eh? Iya kenapa?"

Donghyuck malah salting ketika ia sadar bahwa ia bengong didepan Mark.

"kenapa lu? Malah diem tadi"

"eng-enggak. Udah kenapa?"

"keluar yuk. Makan diluar aja. Pasti lu cape kan?"

Donghyuck kembali terdiam. Ia menimbang-nimbang permintaan Mark. Ia ingin tidur, namun disatu sisi, ia juga lapar dan malas untuk masak.

"yaudah deh ayo. Tapi jangan lama-lama ya. Gue ngantuk soalnya"

"iya. Apa yang enggak buat Donghyuck"

Donghyuck memukul Mark. Namun Mark dapat menghindari pukulan Donghyuck. Sudah pasti lelaki itu akan memukulnya. Maka dari itu ia sudah ancang-ancang menjauh ketika berkata demikian.
.
.

Mereka berdua berakhir dengan makan malam di restoran cepat saji. Donghyuck yang memintanya. Katanya ia sedang ingin memakan sesuatu yang cepat saji dan asin. Dan Mark mengabulkan permintaan Donghyuck.

Setelah makan, Mark tadinya akan langsung membawa Donghyuck pulang sesuai dengan permintaan lelaki tan tadi. Namun Donghyuck malah mengajaknya ke toko tempat menjual peralatan rumah.

(maksudku tuh kaya hyperm*rt, transm*rt gitu lo. Aku gatau namanya hehe)

Dan berakhir dengan mereka berbelanja persediaan rumah untuk sebulan kedepan. Dan Mark lagi-lagi menjadi orang yang membawa trolley.

Mereka mengitari beberapa isle. Mark hanya mengikuti Donghyuck dari belakang seperti anjing kecil yang mengikuti majikannya. Mark sejujurnya sangat bosan jik sudah seperti ini. Tadinya ia bersemangat untuk berbelanja. Namun ketika ia datang ke isle buah dan melihat semangka, ia jadi malas karena tidak ada semangka yang bagus disana.

Jadinya Mark mendorong trolley dan mengikuti Donghyuck seperti orang yang bosan hidup. Sampai terlintas pikiran jail dikepalanya. Ia meninggalkan Donghyuck yang sedang memilih-milih sabun. Is membawa pergi juga trolley bersama dengan dirinya.

Mungkin akan sama seperti kejadian ketika ia bersembunyi di toko cat waktu itu. Namun apa boleh buat, melihat Donghyuck yang ngambek itu lucu.

Mark berjalan ke isle makanan. Mungkin saja Donghyuck tidak akan marah jika ia berjalan ke isle makanan. Jika ia marahpun, bisa Mark sogok dengan makanan. Apa sih yang enggak buat Donghyuck?
.
.

fix you | markhyuck✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang