Setelah kejadian kejar-kejaran itu, hubungan Donghyuck dan Mark jelas makin dekat. Mereka sering berbicara bersama, Mark lebih sering menjemput Donghyuck dan mengajaknya keluar. Bahkan mereka sudah openly flirt with each other.
Donghyuck sudah terbiasa dengan segala macam godaan Mark yang sering lelaki itu lontarkan. Sedangkan Mark sudah terbiasa dengan segala macam omelan Donghyuck yang sudah seperti omelan ibu-ibu.
Kehidupan mereka seperti sudah lengkap rasanya. Tidak seperti dulu yang masih canggung karena mereka belum terlalu dekat dan bahkan masih sering terlarut dalam masalah masing-masing.
Keduanya ingin hal-hal ini bisa dirasakan setiap hari hingga masa yang akan datang.
Namun sepertinya keadaan membencinya.
.
."pak, minggu ini ada banyak sekali karyawan yang resign"
Sekretaris Mark masuk kedalam ruangannya dengan raut wajah yang kusut.
"benarkah? Apa alasannya?"
"saya kurang tau pak, beberapa surat pengunduran diri bahkan tidak mencantumkan alasannya"
"lalu mereka sudah tidak ada sekarang?"
"I-iya pak"
"kenapa tidak menunggu acc dari saya?"
Suara Mark semakin tajam dan dalam. Sekretarisnya itu sudah menundukkan kepalanya dalam-dalam.
"ma-maaf pak. Saya ti-tidak tahu. Saya sudah meminta mereka untuk menunggu acc dari bapak. Tapi mereka sudah pergi tanpa bilang apa-apa"
Mark menghela nafasnya kasar. Ia menghempaskan tubuhnya ke kursi dimana ia duduk.
"ya sudah, silahkan keluar dari ruangan saya"
Sekretarisnya itu sekali lagi membungkukan badan dan langsung keluar dari ruangannya. Menyisakan Mark di dalam sana yang masih kebingungan.
Ia termenung mencari masalah kenapa banyak karyawannya tiba-tiba resign. Hal itu terjadi sejak 2 minggu yang lalu.
Semenjak itu, semakin banyak karyawan yang resign. Ia hanya takut masalah ini akan sampai hingga ketelinga ayahnya.
Apakah ini karena ia terlalu dingin? Tapi jika ia tidak berperilaku seperti itu, ia akan semakin mudah untuk digunakan oleh perempuan-perempuan tidak benar itu.
Oh ya soal perempuan-perempuan itu, jujur Mark semakin takut tiap harinya. Apalagi setelah mendengar bahwa ada banyak karyawan yang undur diri. Dan most of them are men. Yang berarti membuka kesempatan untuk para perempuan mendekatinya.
Apakah ia terlalu menindas karyawannya? Tapi ia pikir, ia tidak sampai hati menindas mereka. Bahkan ia rela bertahan-tahun tidak meninggalkan mereka untuk sekedar cuti.
Ya walaupun mereka sangat menyebalkan.
Pikirannya masih melayang mencari-cari masalah yang membuat hal ini terjadi.
.
.Jam 11 malam, Mark mendapatkan lagi laporan bahwa ada beberapa perusahaan yang menegur dan mencabut kerja sama dengan perusahaan Mark.
Ini sudah hampir larut malam dan ia mendapat berita seperti ini lagi? Sebenarnya ada apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
fix you | markhyuck✔️
FanfictionKetika dua orang bertemu dan saling menyelamatkan °semi-baku °mention of mental illness and suicide