"swakit! lwepwas!"
Benar saja, Mark mencubit pipi Donghyuck habis-habisan saat mereka sudah berada di dalam mobil. Donghyuck sudah mencak-mencak meminta Mark untuk melepaskan cubitan di pipinya. namun lelaki itu tidak menggubris sama sekali.
"gemes gemes gemes"
"adwuh swakit! mwark!"
"haha gemes banget"
Mark masih melangsungkan acara mencubit pipi Donghyuck. lelaki itu membiarkan Donghyuck memukul-mukul tangannya. namun pada akhirnya ia melepaskan cubitan itu.
"duh. sakit tau!"
kata Donghyuck sambil memegang kedua pipinya. Mark hanya tertawa. ia tidak tau saja kalau mata Donghyuck sudah berkaca-kaca. Donghyuck masih merengut tidak terima. ia memukul lengan Mark dengan keras.
"sakit tau! hiks"
Donghyuck mengeluarkan isakan kecil yang membuat Mark menoleh dengan cepat padanya. lelaki akhirnya melihat manik Donghyuck yang sudah berkaca-kaca.
Tangannya menangkup kedua pipi Donghyuck. ia mengelus pipi gembil itu dengan lembut. hidung Donghyuck sudah memerah. Mark merasa bersalah karena sudah terlalu lama mencubit pipi Donghyuck dan membuat lelaki itu hampir menangis.
"auw maaf sayang. sakit ya?"
Donghyuck tergugu ditempatnya. ia hanya bisa menganggukkan kepalanya. melihat Mark yang menangkupkan tangannya dikedua pipi miliknya dan melihatnya seperti itu membuatnya lemah.
Mungkin Mark tidak akan sadar jika sekarang Donghyuck sedang memperhatikannya lamat-lamat. lelaki itu sibuk mengelus kedua pipinya. mungkin untuk meredakan rasa sakit di pipinya. sebenarnya, rasa sakit di pipinya sudah tidak terlalu sakit. namun ia mau memanfaatkan waktu untuk bisa memperhatikan wajah Mark lebih lama.
begini-begini, Donghyuck tidak punya waktu yang banyak ya untuk memperhatikan wajah Mark. selalu saja ia diinterupsi atau ia sedang tidak mau melihat wajah Mark. ya aneh sih.
"udah gak sakit?"
Tanya Mark membuyarkan lamunan Donghyuck. yang ditanya menganggukkan kepalanya kecil. kemudian Mark mengelus kepala Donghyuck dengan lembut.
"mau apa? sebagai permintaan maaf gue nih. takutnya lu masih marah"
Donghyuck terdiam mendengarnya. ia berpikir apa yang bisa ia lakukan untuk memanfaatkan waktu seperti ini. namun sepertinya tidak ada. ia mau pulang.
Pada akhirnya, ia menggelengkan kepalanya. lalu berkata,
"udah gausah. pulang aja"
"tapi lu gak marah kan?"
Donghyuck menggelengkan kepalanya kembali. ia memasang sabuk pengaman. dan Mark melakukan hal yang sama sebelum mobil dijalankab oleh Mark
.
.sesampainya mereka di rumah, Mark dan Donghyuck langsung menurunkan semua belanjaan mereka tadi. Mark masih tidak berkata apa-apa pada Donghyuck. ia bingung mau membawa topik apa untuk dibicarakan.
Setelah mereka selesai mengeluarkan dan menyimpan semua barang, Mark mendatangi Donghyuck yang sedang meminum air di pantry.
Ia mendekap Donghyuck dan membuat lelaki itu berjengit. Donghyuck mengernyitkan dahinya. air masih ada di dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
fix you | markhyuck✔️
Fiksi PenggemarKetika dua orang bertemu dan saling menyelamatkan °semi-baku °mention of mental illness and suicide