10

2.1K 229 3
                                    

Hari lain untuk menjalani tugasnya. Donghyuck terbangun dari tidurnya pagi itu. Tangannya mematikan alarm diatas nakas.

Ia bergerak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Walaupun matanya masih terasa berat untuk terbuka, ia memaksa kedua kelopak matanya untuk tetap terjaga.

Sesampainya ia di kamar mandi, ia baru menyadari jika ia semalam tertidur di dalam kamar. Seingatnya, kemarin ia tertidur saat menemani Mark melukis. Lalu siapa yang mengangkatnya?

Ah sudahlah, bersihkan dirimu dulu

Pikirnya sambil mengambil handuknya dan masuk ke dalam shower cabin.
.
.

Setelah selesai mempersiapkan dirinya untuk bekerja, ia turun kebawah. Ternyata Mark belum bangun hingga sekarang. Lagipula ini masih jam 5 pagi. Jika ia juga memiliki kesempatan libur, mungkin dirinya juga akan mencoba untuk tidur hingga siang.

Pagi itu ia hanya memasak sarapan yang simpel. Bacon and pancake, ia juga memasak makan siang yang tergolong simpel. Selama ia masak, bibi Kim juga sesekali membantu Donghyuck untuk memasak. Mereka berbicara banyak hal pagi itu.

Mulai dari kebiasaan Mark jika mendapat libur atau sedang cuti, hal-hal yang Mark lakukan jika sedang sedih, hingga menceritakan beberapa latar belakang yang dimiliki oleh lelaki itu.

Sepertinya, pagi itu hanya diisi oleh gosip tentang Mark. Donghyuck sendiri juga tidak keberatan mendengarkan bibi Kim mengoceh tentang Mark. Ia sangat senang bahkan bisa mendengarkan beberapa hal baru tentang Mark.

Namun bibi Kim juga bertanya-tanya tentang dirinya. Awalnya ia segan menjawab beberapa pertanyaan dari bibi Kim, namun pada akhirnya, ia menjawabnya.

Mulai dari latar belakang keluarganya, hingga kenapa ia menjadi seorang guru di Seoul. Ia menyadari bahwa, bibi Kim sudah seperti sosok ibu baginya.

Ia memang tidak terlalu mengetahui bagaimana peran seorang ibu di dalam hidupnya. Karena ketika ia kecil, ia terlalu berpegang pada asisten rumah tangganya. Kedua orang tua Donghyuck begitu sibuk hingga tidak memiliki waktu untuk bersama dengan dirinya.

Dulu ketika ia masih berada di Jeju, ketika kedua orang tuanya memiliki waktu bersamanya, mereka hanya menghabiskan waktu untuk sekedar makan siang di luar dan setelah itu langsung kembali ke dunia mereka masing-masing.

Sehingga Donghyuck selalu berpegang pada para asisten rumah tangga yang ada di rumahnya yang lebih memberikan afeksi dan kasih sayang pada dirinya.
.
.

Mark terbangun jam 10 pagi hari itu. Dengan perasaan senang ia bangkit dari kasurnya mengingat bahwa hati ini adalah hari cutinya.

Ia akan menghabiskan hari cutinya ini untuk sekedar melakukan me time yang sudah sangat jarang dilakukannya.

Ia turun untuk mengambil sarapan. Matanya menangkap sebuah note yang ada di pintu kulkas yang ia percaya berasal dari Donghyuck.

Mark sarapan punya lu ada di dalem pantry. Makan siangnya nanti tinggal di microwave lagi kalo udah terlalu dingin. Makan siangnya ada di dalem laci bagian atas

-Dong

Begitulah isi note yang ditempelkan di pintu kulkas. Ia tersenyum membaca tulisan Donghyuck. Hanya sedikit afeksi yang dilakukan oleh Donghyuck namun sudah bisa membuat dirinya senang.

Call him whipped for Donghyuck and he wouldn't even mad.

Yap, benar sekali. Mark bisa dikatakan sudah whipped dengan seorang Donghyuck. Ia merasa bahwa kekosongan yang dimilikinya bisa diisi oleh lelaki tan itu.

fix you | markhyuck✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang