"a-ah begitu"
Katanya. Tangannya terangkat untuk menghapus air matanya yang sudah jatuh.
"kayanya kamu ngubur semuanya sampe separah itu ya?"
Donghyuck masih menatap Yeri. Ia bingung apa yang dimaksud oleh wanita itu.
"kamu tau gak sih, dulu kamu sama orang tua kamu deket banget. Tapi kayanya yang kamu inget itu saat dimana orang tua kamu jauh sama kamu karena gamau kejadian Jieun eonni keulang lagi. Dan ya, bener orang tua kamu yang kasih tau kalo Jieun eonni itu pergi kesekolah lain. Mereka terpaksa bohong sama kamu. Padahal yang bener Jieun eonni itu udah gak ada. Mereka merasa bersalah sama kamu. Makanya mereka menjauh dari kamu. I-itu kenapa mereka ja-jauh sama k-kamu"
Yeri sudah terisak. Kepalanya menunduk dalam-dalam. Tatapan Donghyuck berubah kosong. Ia tidak tau apa yang harus ia rasakan sekarang.
Hatinya terasa sangat sakit ketika mendengar semuanya. Tetesan demi tetesan turun di wajahnya.
Yeri memeluknya. wanita itu masih terisak.
Donghyuck terdiam dalam posisi itu untuk beberapa lama. Ia masih mencoba untuk mengelak semuanya. Namun hatinya makin sakit.
Ia melepaskan pelukan Yeri dan mengambil telepon yang ada di atas meja kerja Yeri. Tangannya memasukkan nomor telepon ibunya.
Ia menunggu beberapa lama,
"halo?"
"ma! Bisa kesini gak hiks"
"donghyuck? kamu ngapain nak pake telepon perusahaan?"
"answer me mom! mama bisa kesini gak?"
"eh kok tiba-tiba banget?"
"I need answers from hiks- you and dad"
"kamu nangis?"
"mom! please, mama sama papa bisa kesini ga?"
"bentar"
Terdengar jeda ditelepon. Donghyuck menyeka air matanya yang tidak henti-hentinya turun. Ia menarik nafas dalam-dalam untuk menetralkan hatinya.
"bulan ini bisa kok. Kenapa?"
"I need answers about Jieun noona"
Sunyi terdengar kembali di telepon. Ibunya tidak menjawab.
"mom? please"
"y-ya nak. Mama sama papa usahain minggu depan bisa dateng ke Seoul"
KAMU SEDANG MEMBACA
fix you | markhyuck✔️
FanfictionKetika dua orang bertemu dan saling menyelamatkan °semi-baku °mention of mental illness and suicide