32

1.3K 151 2
                                    

Mungkin sore itu adalah hari dimana Donghyuck bisa dengan lepas tertawa. Ia bersama dengan ketiga teman lainnya berkumpul dan membahas banyak hal bersama. 

Mereka juga saling memberikan support satu dengan yang lain. Walaupun hanya acara kecil-kecilan, Donghyuck sudah sangat bahagia dibuatnya.

Ya semua berjalan dengan mulus hingga ada segerombolan anak-anak Yeongguk datang ke cafe yang mereka pilih sore itu. Dengan tidak ada sopan santun sama sekali, mereka mendatangi meja keempat guru itu.

"oh ternyata ada guru disini"

"eh halo nak, kenapa belum pulang?"

Tanya Jaemin mencoba sopan pada anak-anak itu. Namun air susu dibalas dengan air ketuban. Anak tadi menghiraukan Jaemin.

Tidak ada percakapan lagi setelah itu. Namun anak-anak itu juga tidak meninggalkan meja tempat mereka berkumpul.

Donghyuck sudah menunduk dalam-dalam. Pasalnya lelaki yang berdiri itu adalah anak yang waktu itu menjegatnya ketika ia akan mengajar.

Jeno yang juga merasa risih pun langsung angkat bicara.

"ada apa ya nak?"

"oh tidak pak. Saya hanya ingin bertanya apakah teman bapak yang itu sudah mau menjawab saya"

Katanya sambil menunjuk Donghyuck. dan Donghyuck juga sudah bisa merasakan bahwa anak itu menunjuk dirinya.

Jaemin langsung darah tinggi ketika ia tau kemana percakapan ini akan pergi.

"maaf nak, tapi kamu tidak sopan. Bisa tolong pergi sekarang?"

Sebelum anak itu pergi, ia menatap Donghyuck. Dan setelahnya ia menyeringai. Jaemin hampir saja menampar anak itu jika Renjun tidak menahan lengannya.

"stop Jaemin"

Bisiknya. Jaemin melengos sedikit. Setelah itu ketiga teman Donghyuck langsung melihat kearahhya.

"belom selesai juga?"

Tanya Renjun yang dibalas gelengan oleh Donghyuck. Mereka menghela nafas berbarengan.

"maafin gue hyuck belom bisa bantu apa-apa"

Jeno berkata sambil mengelus lengan Donghyuck pelan.

"no. It's okay. Udah ah, kenapa jadi gini sih?"

"kita pindah aja yuk. Gue risih sama anak-anak itu"

Kata Jaemin dan ketiganya setuju.
.
.

Pada akhirnya, mereka bertiga pergi ke arah sungai Hangang. Donghyuck yang mengusulkannya. Katanya sambil menikmati angin sore. Biar marahnya tidak terbawa sampai malam.

Mereka membeli beberapa cemilan di mini market supaya bisa dimakan saat berjalan-jalan nanti.

Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk makan sambil mengobrol ketika suasana mulai tidak enak. Makanya sekarang mereka sedang bertukar cerita.

Dan cara itu memang sangat jitu untuk mereka semua. Sudah ada ledakan tawa disana-sini karena cerita mereka.

Mulai dari Jaemin yang salah orang ketika di mall, Renjun yang mereka tinggalkan ketika ingin mencoba menjadi cool, Jeno terpeleset di kolam renang 2 tahun yang lalu, hingga Donghyuck yang hampir membakar dapur.

Mereka tidak peduli jika orang lain melihat mereka seperti sedang kesurupan. Yang penting mereka menikmati jalan-jalan sore itu.
.
.

Donghyuck batu kembali kerumah jam 7 malam. Ketika ia membuka pintu, tidak ada orang didalam. Berarti Mark belum pulang.

Ia naik ke atas untuk membersihkan diri dan setelahnya ia akan masak makan malam untuk Mark.

Ia sudah makan malam sebelum pulang tadi. Jadi ia akan memasak hanya until Mark.

Ternyata setelah masakpun, Mark belum juga pulang. Berarti ia harus meletakkan makanan milik Mark di dalam pantry.

Ia memilih untuk tidur lebih cepat malam itu. Mungkin karena kelelahan tertawa bersama dengan teman-temannya.
.
.

Disisi lain Mark sedang membereskan hal-hal penting yang masih terbengkalai di kantor. Ia mempunyai goals untuk bisa selesai dalam waktu 2 hari.

Ia tidak sendiri sih, ada Yeri juga yang menemani Mark membereskan semuanya dan me-restore semua file dan kerja sama dengan perusahaan lain.

Ada juga beberapa karyawan yang Mark percaya untuk membantu dirinya menyelesaikan sisa-sisa masalah kemarin.

Maka dari itu ia memiliki goals untuk bisa selesai dalam 2 hari.
.
.

Sekarang sudah jam 11 malam dan Namtae masih ramai. Tidak seperti biasanya. Banyak karyawan yang masih lembur untuk saat ini.

Memang Mark yang meminta mereka lembur saat ini karena waktu itu ia pernah meliburkan perusahaan pasca masalahnya dengan hendery selesai.

Ada beberapa karyawan yang dengan tulus bekerja hingga malam. Ada juga yang menggerutu karena pekerjaannya menambah.

Namun Mark berpikir untuk tidak ambil pusing daripada ia down lagi nanti.

Sekarang ia hanya akan fokus ke masalahnya untuk saat ini.

"gimana Yeri? Apakah sudah bisa semua?"

"beberapa sudah bisa pak. Tapi masih ada yang belum di acc. Ada juga yang masih cari berita yang benar"

Mark menganggukkan kepalanya mendengar berita baik itu. Setidaknya, ia berhasil menaikkan nama perusahaan di waktu yang cukup singkat.

Mungkin setelah ia benar-benar sudah selesai dengan semua ini ia akan memberikan sebuah hadiah pada dirinya sendiri.
.
.

Setelah beberapa lama menunggu disana, akhirnya ia memutuskan untuk pulang. Ia sudah meminta semua karyawan lain yang masih ada di kantor untuk pulang.

Yeri juga sudah pulang duluan. Jadi tinggalah dia disini sendiri mengecek sedikit lagi apa yang kurang.

Pada akhirnya, ia pulang kerumah jam 12. Dan sudah pasti Donghyuck terlelap jam segini.

Ketika ia masuk kedalam rumah, benar saja lampu sudah mati semua. Ia berjalan ke arah dapur untuk mengecek ada makanan atau tidak. Dan ternyata Donghyuck memasakkannya makanan.

Setelah menghangatkan makanan didalam microwave, ia menyantap langsung makanan itu. Karena membereskan file-file tadi, ia jadi lupa untuk makan malam.

Ia makan sambil memainkan ponsel miliknya. Tidak ada yang terlalu menarik di ponselnya. Namun setidaknya, ada suara yang menemaninya untuk makan.

Setelah makanannya habis, ia langsung mencuci piringnya dan berjalan ke atas untuk membersihkan diri.
.
.
.






fix you | markhyuck✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang