37

1.3K 147 10
                                    

suasana di ruangan Mark sangat tegang sekarang. Donghyuck masih berdiri disamping Mark. sedangkan wanita tadi berdiri bersama dengan Yeri. 

Mark terengah-engah sebentar. Kemudian ia menoleh kearah Donghyuck lalu menangkup mukanya.

"lu gapapa? tadi kepukul dibagian mana?"

"enggak. Gue gak kenapa-napa"

Jawab Donghyuck sambil menghindar dari pegangan Mark. Namun Mark masih tetap menangkup pipinya dan mencari bagian dimana Donghyuck tidak sengaja terpukul.

Setelah beberapa lama berkutat dengan Donghyuck, akhirnya Mark menoleh ke arah wanita tadi. Ia berjalan mendekatinya.

Yeri yang melihat Mark mendekati wanita yang di sebelahnya berinisiatif menyingkir dan berjalan mendekati Donghyuck. 

"kamu beneran gapapa?"

"iya kak"

Kedua orang itu melihat Mark yang duduk disebelah wanita itu.

"ini beneran mama?"

"apakah saya masih bisa kau panggil seorang mama? Setelah saya meninggalkan kamu bersama dengan papamu itu?"

Mark menggeleng. Ia masih bingung dengan keadaan yang sebenarnya. Memang wanita yang ada di sebelahnya ini mirip dengan ibunya.

"ma, kalau benar ini mama, tolong kasih tau Mark"

"mark, maafkan mama udah ninggalin kamu. Dan mama bohong sama kamu"

Wanita itu menjawab sambil memeluk Mark. 

Memang kelihatannya aneh ketika ada orang lain yang memelukmu. Bahkan ketika kamu belum mengenal orang itu.

Namun Mark merasa bahwa pelukan ini bukan pelukan yang asing. Wanita yang memeluknya ini memang benar ibunya. Ibunya yang pergi meninggalkan dirinya ketika ia masih berumur 9.

Memang rasanya tidak adil ia baru bertemu dengan ibunya ketika sudah ada diatas sini. Ia ingin marah pada wanita itu. Namun hatinya tidak bisa.

Ia tidak bisa marah pada ibunya. Bahkan ketika ibunya berkata apakah ia masih bisa dipanggil ibu oleh dirinya ia malah tidak terima. 

Ia membalas pelukan wanita di depannya ini. Ia berusaha untuk tidak terlihat lemah di depan ibunya. Namun ia tidak bisa menahan lagi.

Mark menangis di pundak ibunya. Semua rasa amarah, sedih, rindu, sakit ia tumpahkan pada pundak ibunya yang sudah lama tidak ia rasakan.

Yeri dan Donghyuck terharu melihat keadaan yang terjadi didepan mereka. Donghyuck mengusulkan untuk keluar dan memberikan waktu pada kedua anak dan ibu itu.

Yeri dan Donghyuck keluar dari ruangan Mark. Menyisakan 2 orang yang masih berpelukan itu. 

Setelah beberapa lama, wanita itu melepaskan pelukannya. Ia menghapus air mata Mark yang masih turun.

"nak, mama sebetulnya kangen berat sama kamu"

"tapi kenapa mama malah ninggalin aku sama papa?"

fix you | markhyuck✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang