Part 01. Dasar Kulkas Mesum

4.1K 116 3
                                    

"Kita terlalu buta untuk membedakan antara benci dan cinta" fauzan

***

Suasana kelas begitu ramai padahal kelas lainnya sudah pada memulai pelajaran. Seorang gadis berparas cantik baru saja memasuki kelas dengan santai nya, dia langsung duduk di tempat duduknya tanpa menyapa teman-temannya, hingga salah satu temanya berkata,"Ra, lo dipanggil bu Dian tuh di ruangannya." dia adalah fauzan, dan ketiga teman Dara lainnya tak mau kalah. Fauzi pun ikut menyahut, "Yaelah Ra , lo bikin ulah apalagi sih? Tiap hari ke BK mulu." ucapnya dengan nada menjek, dia adalah saudara kembar fauzan. Seharusnya Fauzi tidak Berada di kelas Dara, kelasnya sudah mulai pelajaran dan dia malah asik disini.

Jika hanya ke ruang BK untuk menemui bu Dian tidak menjadi masalah bagi Dara, yang bermasalah adalah saat bu Dian memanggil seseorang yang paling Dara benci untuk menghukumnya, "Yaudah ya gyus ... gua pergi dulu, bye..." ucap Dara lalu keluar dengan tanpa beban.

Dara, lebih lengkapnya adalah Virnandra Esailyna Moosi, gadis bar-bar yang terlahir dengan paras yang cantik, penyandang gelar Bad Gril, dia juga masih mempunyai hubungan darah Indonesia-Prancis, kecantikan nya tak luput dari puppy eyes berwarna abu-abu dan kulit putih bersih, dibalik sifatnya yang bar-bar ia juga memiliki segudang prestasi di segala bidang.

Teman-teman Dara tak heran mengapa temannya yang satu ini tampak biasa-biasa saja saat dipanggil guru BK "Gak ada tuh muka sedih-sedih nya tuh kayaknya." seru fauzi

"Tau tuh anak gak ada kapok-kapok nya bikin ulah." ucap Alya, salah satu dari sahabat Dara.

"Heh alay, biasanya juga Dara bikin ulah sama lo mungkin untuk hari ini doang kan lo gak diajak, makanya sok-sokan jadi anak rajin." Fauzan pun ambil suara untuk membela dara, dia benar-benar geram.

"Alya uzan bukan alay."

fauzan, fauzi, dan alya, adalah sahabat dara sejak kecil, mereka berempat selalu bersama, hingga tak jarang mereka tidur dirumah salah satu dari sahabatnya. Mereka sudah menganggap seperti saudara, dan yang hebatnya, hanya mereka bertiga yang tau identitas asli Dara.

"Serah gue dong, mulut-mulut gue, ngapa lo yang sewot." ucap Fauzan yang tak kalah sewot dari Alya.

Fauzi sudah mulai pusing dengan kelakuan mereka berdua "Bodo lah, lo berdua debat mulu sekali kali ikut noh debat presiden, gua balik aja ke kelas." ucapnya. Lalu pergi.

"Bacot lo!" ucap Fauzan dan Alya bersamaan pada Fauzi yang sudah berada di ambang pintu.

Ruang BK

"Assalamualaikum ibu... Dara udah lama gak ketemu ibu, kangen banget.... " ucap Dara yang baru masuk ruangan dan langsung memeluk tubuh bu Dian yang terduduk di sofa.

"Waalaikumussalam, le-pas  Dara ibu gak bi-sa nap-as." ucap bu Dian yang berbata-bata akibat pelukan dara yang begitu sesak.

Bu Dian adalah guru BK yang terkenal killer, tapi sudah jinak jika berada di tangan Dara, ia sudah pusing memikirkan ulah yang dibuat Dara, jadi dia selalu menyerahkan Dara pada ahlinya yaitu Davin aliyas musuh bebuyutan Dara. Permusuhan antara Davin dan Dara sudah terdengar tidak asing di sekolah, kedua anak pemilik sekolah itu tidak pernah akur, entah yang merebutkan prestasi atau membuat ulah lainnya.

Dara menyengir kuda, "Eh maaf bu, abisnya kangen banget sama ibu."

"Kamu mau bikin ibu mati dengan kehabisan napas? Dara Dara capek ibu hukum kamu, gak ada kapok-kapok nya."

THE WAY OF LOVE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang