""
***
Rasya menepuk pelan pipi Dara dan Davin, mereka tertidur di sofa dengan Davin yang tidur di paha Dara. "Sayang, bangun nak... udah pagi."
Dara menerjapkan matanya, dia meregangkan tangannya, mereka ada yang berat di kakinya, "Egh... bunda kok?" Dara benar-benar tersentak dengan keberadaan Rasya,"Bunda sama mama kamu udah pulang dari tadi malem. Mau bangunin kalian sih tapi kasihan."
Dara mendorong pelan kepala Davin pelan, "Vin bangun!" Davin sudah hendak memarahi Dara tapi dia disadarkan keberadaan ibundanya, "Apaan— lho bunda udah pulang? Cepet amat." Davin langsung saja duduk. Rasya pun ikut duduk di sofa samping mereka, "Betah banget nih tidur sama Dara, biasa aja tidur sendiri sambil meluk guling, emang gak sabaran banget kamu ini Vin, orang besok juga udah sah." goda Rasya pada Davin
"siapa juga yang tidur ama Dara, orang kita ketiduran kok, lagian ogah banget tidur ama Dara."
"Ogah tapi buktinya tidur berdua." ucap Rasya dan mendapatkan tatapan tajam dari Davin, Dara merasa percakapan mereka mulai tak seru, dia menggaruk tenguk nya yang tidak gatal sama sekali dengan menjawab, "Maaf bun, tadi yang maksudnya besok udah sah itu apa ya? Kurang faham."
"besok kan—" Suara Rosa menyelam ucapan Rasya "Ayo nak, cepet mandi, sholat subuh terus sarapan."
Dara dan Davin pun langsung pergi kekamar masing-masing, begitu juga dengan Rasya yang pergi untuk melaksanakan ibadah sholat subuh. Setelah melaksanakan sholat subuh, semuanya pun berkumpul di meja makan dan menyantap makan yang ada.
"ngomong-ngomong besok adalah acara pernikahan kalian" Nero mulai membuka suara, Dara dan Davin tersedak secara bersamaan, "Uhuk... Uhuk..." "apa?" tanya mereka bersamaan.
"Iya, keberatan?" tanya fino.
"Sangat keberatan" jawab Davin dan Dara.
"Acaranya tetap besok, dan yang datang cuman keluarga sama rekan-rekan kerja kami saja kok." ucap Nero
"Kenapa jadi besok sih acaranya yah?" tanya Davin
"Iya yah, kenapa malah dipercepat? Kan kita belum siap. Lagian kita yang nikah kenapa kalian yang buru-buru." timpal dara
"Jadi kalian udah nerima semua perjodohan ini dengan hati yang ikhlas?" tanya Rasya
"Belajar menerima." ucap Davin dan dara
"Pernikahan itu lebih cepat lebih baik, karena kita juga ada urusan pekerjaan di Jepang lagi, jadi kalo bisa secepatnya lah." ucap Nero
"kok ke Jepang lagi, bukannya kemaren baru pulang?" tanya Davin
"Yang kemaren itu bukan urusan pekerjaan tapi kewajiban." ucap fino
"Jadi kita ke Jepang itu buat ambil gaun sama texudo kalian, janji nya sih 10 hari bisa diambil ternyata udah selesai dari kemaren, jadi kita majuin aja sekalian pernikahan nya." ucap rosa
"ke Jepang buat ambil gaun sama texudo doang ma?" tanya Kafa
"Sebenarnya sama pesan baju dan jas buat kita semua." ucap Rasya
"Jadi kalian bohong?" tanya dara dan davin
"Ini buat kebaikan kalian." ucap Nero
"Pasrah aja lah" ucap Dara
"Serah dah, penting kalian semua bahagia." ucap Davin yang sengaja menggunakan suara keras
"Itu yang namanya anak berbakti." ucap Nero, fino, Rosa dan Rasya sambil menunjuk senyum kemenangan
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY OF LOVE [ REVISI ]
Fiksi RemajaTAHAP REVISI Perjodohan yang dilakukan orang tua memang konyol!! Seseorang yang saling bermusuhan, yang bisa dianggap sebagai musuh bebuyutan disatukan dalam suatu ikatan? Akan kah hubungannya tidak akan bertahan lama? Atau malah saling mencintai...