"apalah daya jika ini sudah menjadi kenyataan" dara.
***
Jam sudah menunjuk pukul 22.34 malam, dia sudah pulang dari mall dengan membawa barang yang lumayan banyak, 10 buah novel yang sangat dia idamkan dan beberapa baju serta alat sholat untuk lani. Dara dan lani pun masih duduk bersama di balkon apartemen sambil menatap langit malam. Dara tak memikirkan bagaimana khawatir nya orang rumah, ya walaupun kekhawatiran mereka karena sebuah alasan "nak, kamu harus pulang, ingat orang tuamu dirumah, dia pasti khawatir" ucap lani, dara hanya menatap malas lani "percuma pulang disana juga seperti gak dianggap ada" ucap dara, sakit memang, tapi apalah daya jika ini sudah menjadi kenyataan "tapi bagaimana dengan pernikahan kamu? Apa kamu mau mempermalukan orang tuamu?"
Dara memejamkan matanya seraya menarik nafas dalam-dalam"aku tetep nikah kok bu, jika dengan aku mau Dijodohin bisa buat mereka bahagia dan menyayangiku lagi, akan aku lakuin apapun itu"
"itu pilihan yang tepat nak, Ngomong-ngomong, ibu tadi siang lihat keke (anak ibu lani yang hilang) tapi pas ibu kejar dia malah naik mobil dengan cepat" ucap lani yang sukses membuat dara terkejut, dara spontan menoleh dengan senyuman "dimana bu? Biar dara bantuin cari" ucap dara antusias
"Kalo ngak salah didepan gerbang sma yang ada dijalan Kamboja itu lho namanya apa ya? Lupa!" ucap lani sambil berusaha mengingat kembali nama sma nya
Flashback on
Lani yang setiap harinya berjalan menembus panas terik matahari demi mencari anaknya yang hilang, lani tampak sangat semangat, dia tak merasakan capek sama sekali jika demi anaknya, di sela-sela langkah kaki nya, dia terus saja menaruh harapan untuk siang ini 'dimana lagi aku harus cari keke, apa dia sudah memiliki keluarga baru? Apakah dia sudah melupakan aku? Dimana kamu nak' guman lani sambil terus mencari keberadaan keke anak semata wayangnya
Dulu lani membuang Keke karena lani diancam kalo keke akan dijadikan istri simpanan oleh juragan tanah sebagai pelunasan dari hutang lani yang menumpuk belum terbayarkan, apa lagi yang bisa lani lakukan selain membuang keke, sebenarnya semua ini demi kebaikan keke, lani tidak mau masa depan keke hancur.
Saking terik nya matahari membuat mata lani silau dan akibatnya lani tak bisa melihat jika ada mobil yang ingin melintas di depannya
Bruak...
Lani pun tertabrak mobil tersebut, beruntung nya mobil itu berjalan dengan pelan, lani hanya kaget dah terjatuh duduk di depan mobil itu, memang salah lani, dia tau jika ini sekolahan, pastinya akan sangat ramai.
"maaf-maaf" ucap orang tersebut yang keluar dari mobilnya untuk membantu lani berdiri
Betapa terkejutnya lani saat melihat orang yang selama ini ia cari berada dihadapannya dengan pakaian yang rapi, benar-benar sungguh berbeda dengan penampilannya yang dahulu. Lani sampai meneteskan air matanya saking bahagia nya "keke?? Kamu keke kan? Ini ibu nak" ucap lani yang hendak memeluk keke tapi segera ditepis keke "lepas" keke menepis kasar tangan lani lalu berlari menuju mobil dan mengemudikan mobil dengan cepat, lani yang melihat anaknya kembali meninggalkan nya, dia berusaha mengejar dengan sekuat tenaga "nak, ini ibu nak, tungguin ibu" teriak lani dengan air mata yang mengalir deras dan berusaha mengejar mobil keke yang berlaju cepat
Flashback off
Dara yang mendengarkan cerita lani dengan seksama dan mengetahui sma apa yang dimaksud lani "Kalo jalan Kamboja, berarti itu sekolahannya dara dong, maksudnya ibu sma D'Vend" tebak dara
"iya itu yang ibu maksud"
"Ciri-ciri bajunya gimana?"
"ada bet di bajunya, kalo gak salah tulisannya X IPS 4, terus ada satu garis didasinya, dan tadi ibu sempat lihat nomor plat mobilnya tapi gak semua ingat sih cuma satu nomor didepan" ucap lani
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY OF LOVE [ REVISI ]
Roman pour AdolescentsTAHAP REVISI Perjodohan yang dilakukan orang tua memang konyol!! Seseorang yang saling bermusuhan, yang bisa dianggap sebagai musuh bebuyutan disatukan dalam suatu ikatan? Akan kah hubungannya tidak akan bertahan lama? Atau malah saling mencintai...