Hari ini dara dan Davin sudah masuk sekolah, hari² tampak biasa saja tapi dari tadi pagi ada nomor yang tidak dikenal terus menelepon
Kelas XI IPA 1
"siang² masih aja berduaan, yang jomblo mah bisa apa" ejek fauzan saat melihat Davin dan dara
"iri bilang boss" ucap dara
Saat sedang asik² nya bicara dengan Davin, nomor tidak dikenal itu menelepon kembali
"angkat aja lah ra, dari pada ganggu terus, siapa tau penting" suruh Davin
"nomer gak dikenal ini vin, kalo ini penipuan gimana?" tanya dara
"Udahlah, aku jamin pasti ada yang berhubungan dengan hal penting, kalo gak penting ngapain dia nelpon terus dari pagi" ucap Davin
"Yaudahlah" ucap dara
0856xxxxxxxx
Hallo, siapa ya?
Iya halo ini saya dokter fahmi dari rumah sakit-
Ada urusan apa ya? Siapa yang sakit? Rumah sakit mana?
Ada seseorang pasien bernama Daniel, dia pasien pindahan dari Singapura, dia minta dirawat dirumah sakit lestari karena ingin dekat dengan anda dan sahabatnya
Daniel? Daniel Praya Leon?
Iya bu, tepatnya dirumah sakit lestari, jika ada waktu luang, bu dara harap kesini karena keadaan pasien sudah sangat parah dan hanya nama bu dara saja yang pasien ingat
Baik, saya akan kesana sekarang
Tut tut tut....
"siapa ra? Daniel siapa? Siapa yang sakit“ tanya Davin
"nanti aja ya, aku mau pergi dulu" ucap dara langsung berlari keluar kelas alias bolos sekolah
Dara sangat khawatir karena Daniel adalah sahabat dara dari masih ingusan, dulu Daniel, dan fauzan adalah orang terdekat dara tapi semenjak Daniel kelas 6 sd, Daniel dipaksa kedua orang tuanya untuk pindah ke Singapura
Sepanjang jalan, air mata dara mengalir, rasa rindu pada sahabatnya meluap ditambah lagi keadaan yang parah
"rumah sakit lestari? Hah rumah sakit jiwa? Ya allah niel kok bisa sih" ucap dara saat baru sadar jika rumah sakit lestari adalah rumah sakit jiwa
Lestari hospital
"permisi sus, pasien bernama Daniel Praya Leon kamar berapa ya?" tanya dara pada salah satu suster
"lantai 3 kamar nomor 342" ucap suster tersebut
Dengan segera dara menuju ke lift tapi ternyata lift nya penuh, tanpa berpikir dara pun berlari menyusuri tangga²
Lantai 3 nomor 342
Saat dara berada di depan pintu, dara dibuat kaget dengan suara teriakan yang terus menggema di ruangan tersebut
Saat dara membuka pintu nya, sungguh ruangan yang agak sempit dengan cat berwarna putih, hanya berisi kan satu tempat tidur saja, tempat yang pengap, cahaya yang tak bisa masuk sepenuhnya
"Daniel" panggil dara kebingungan karena cahaya yang masuk diruangan sangat menipis
"dara? Kamu dara? Virnandra esaylina moosi? Dara sahabat ku kan?" tanya Daniel saat mengetahui ada yang memanggil namanya
"Daniel ini aku dara niel" ucap dara sambil mendekat kearah Daniel yang duduk di pojok ruang dengan banyak bekas luka dia tubuhnya
"kamu dara sahabat aku kan?" tanya Daniel yang masih ketakutan
"iya ini aku" ucap dara saat Daniel mendengar jawaban dara dengan segera Daniel memeluk dara dengan sangat erat
Terasa sekali pelukan nya itu adalah pelukan rindu, Daniel dan dara tak mampu bicara mereka terhanyut dalam tangisan
"sini, kita duduk di situ aja, disini dingin" ucap dara
"gimana bisa kamu jadi seperti ini niel?" tanya dara yang masih memeluk Daniel
"dara, dia udah bikin aku jadi kayak gini, aku takut ra" ucap Daniel yang ketakutan lagi
"takut siapa? Siapa yang bikin kamu seperti ini? Bilang niel" ucap dara yang menenangkan Daniel
"waktu aku pulang sekolah lebih awal terus aku dipaksa minum sesuatu sama ibu tiri aku, awal nya aku nolak, tapi aku dipaksa sampai aku dipukul² sama dia, akhirnya aku mau, tapi setelah aku minum obat itu, aku langsung ngantuk terus aku gak ingat apa², aku dipaksa minum itu setiap hari sampai² aku mutus sekolah" ucap Daniel yang kondisi jiwa nya sedang tidak normal
"terus?" tanya dara
"aku di aniaya gara² aku mergokin ibu tiri aku selingkuh, aku bilang ke ayah terus aku malah diancam sama ibu tiri aku, aku cuman diam aja, tapi pada malam itu aku lihat dia bunuh ayah sampai darah berada dimana², lalu aku dikurung di tempat yang gelap gak ada siapa² aku cuman dikasih makan sehari sekali terus aku dirawat di sana, saat aku dirawat disana aku masih diberi obat itu sama ibu tiri aku terus akhirnya aku minta di pindah kesini karena disana orangnya jahat²" ucap Daniel
"Daniel, pokoknya harus bisa sembuh ya, supaya kita bisa sama² lagi, Daniel harus kuat, disini ada dara yang nemenin" ucap dara yang terus menangis melihat keadaan Daniel
"aku gak bisa sembuh ra, aku cuman mau ikut sama ayah aja, aku takut kalo aku dibawa pergi lagi sama ibu tiri aku ke Singapura" ucap Daniel
"Daniel gak boleh ngomong gitu, Daniel harus kuat, Daniel bisa kok, dara akan selalu disamping Daniel" ucap dara
"orang² udah gak sayang aku lagi, aku sendirian" lirih Daniel
"kata siapa hah? Aku disini buat nemenin kamu niel, kamu juga masih punya fauzan" ucap dara
"fauzan? Siapa fauzan?" tanya Daniel
"yaudah besok aku ajak fauzan datang kesini ya, Daniel harus kuat disini, Daniel harus semangat untuk sembuh" ucap dara
"dara mau kemana? Daniel ikut, Daniel takut" ucap Daniel
"Daniel disini aja ya biar cepet sembuh, dara mau ketemu dokter yang ngerawat Daniel dulu" ucap dara lalu keluar ruangan
Lanjut part selanjutnya ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY OF LOVE [ REVISI ]
Fiksi RemajaTAHAP REVISI Perjodohan yang dilakukan orang tua memang konyol!! Seseorang yang saling bermusuhan, yang bisa dianggap sebagai musuh bebuyutan disatukan dalam suatu ikatan? Akan kah hubungannya tidak akan bertahan lama? Atau malah saling mencintai...