"seandainya jika lo tidak sedang dalam pengaruh obat, mungkin gua bakal selesaiin ini semua sampai di akhir cerita dan gua jamin akhir ceritanya bakal bahagia" Davin
***
Kafa menyadari akan kedatangan darke rumahnya, dia tampak lebih semangat dari biasanya, sudah lama tak duduk dan bergurau bersama "welcome adek gue yang paling brengsek tapi gue sayang"
Dara mencari dari mana suara kampret itu berasal, tampaknya suara itu berasal dari balkon rumah, benar saja terlihat Kafa yang bernafas ngos-ngosan akibat lari-larian
"abis ngapain lo bang?"
Kafa hanya menyengir kuda kepada Dara, dara faham apa yang dimaksud Kafa. Pasti karena Kafa sudah merindukan nya. Benar saja Kafa langsung memeluk dara seolah seperti tak bertemu 10 tahun. Sepasang mata Dara menangkap pemandangan mobil yang plat nomor nya tak asing
Dara menunjukkan wajah tanyanya sambil menatap mobil yang terparkir di sampaing mobilnya, Kafa berbisik "keyla" dara menyengrit kan dahi nya, Kafa terlihat bingung "kenapa emang?" "kagak, cuma kek pernah dengar plat nomornya aja" ucapnya sambil menunjuk sebuah mobil dengan nomor plat 0876. 'Gimana bisa itu mirip sama yang disebutin bu Lani? Kok makin rumit aja sih ... Pakek bawa-bawa orang terdekat gue lagi' batin Dara
"woyy! yok masuk ... bengong aja lo ... mikirin gimana wajah calon suami ya?" goda Kafa dengan menonyor kepala adiknya itu
Dara merasa tak terima akan pertanyaan Kafa "sok tau lo njirr ... eh gue mau cerita nih sama lo, tapi janji ya gak usah ember karena ini bersifat rahasia banget, kepala gua sampai pusing nih mikirin nih masalah"
"iyah udah ... cepet ngomong, gue udah kepo nih" kafa semakin mengeratkan kan perlukan nya dengan mendekatkan telinga nya ke wajah Dara. "iya tapi gak disini, kita bicara di ruangan tertutup aja masih berbahaya, karena gua tau dinding pun punya telinga ... apalagi di tempat terbuka kayak gini, pasti banyak yang nguping" Dara sadar jika ada Keyla yang sedang menguping di balik dinding
Sindiran yang begitu menusuk di telinga Keyla, lantas Keyla hanya diam saja? Tidak! Jika Keyla hanya diam, Itu bukan Keyla! Dia menghampiri "maksud lo apaan?" sentak Keyla dengan nada tinggi yang membuat empat pasang mata itu menoleh
"lo ngomong sama gue? Eits, gue gak akan ladenin lo kali ini ... karena waktu gue terlalu berharga buat ngurusin orang gak penting kek lo dan gausah nguping pembicaraan orang lain, karena gue pernah liat film azab tentang orang yang suka nguping, telinganya bakal busuk dan ngeluarin belatung ... Ngeri ga tuh" ledak Dara, Kafa ikut tertawa akibat ulah Dara .
Keyla sangat geram dengan sindiran Dara, dia hanya menatap tajam ke arah Dara dan Kafa, sedangkan Dara bgagal fokus dengan sepatu yang dikenakan Keyla, mirip banget sama yang disebut bu lani. Dengan yakin keyla berani menyaingi narasi Dara yang berisi sindiran untuknya "gausah sok bicara bijak lo, jalang kayak lo itu gak pantes ngomong setinggi itu! Sok bicara ketinggian, harga diri Lo tuh rendahan! Udah diusir masih aja berani datang kesini ... emang dasar gak tau malu-" ucap Keyla dengan nada tertinggi, suara Keyla sampai terdengar ketelinga Rosa
Rosa geleng-geleng dengan perkataan yang diucapkan Keyla, seberani itu sampai berani menghina putri nya "Key! Jaga ucapan kamu!" Keyla masih berekspresi seolah dirinya benar "lho aku bicara fakta kan ma? Terus di mana titik kesalahan nya?"
"kamu tidak pantas berbicara seperti itu kepada putra dan putri saya! Apa mulut kamu tidak di sekolahkan sampai bicara serendah itu?"
Keyla tersentak dengan perkataan yang diucapkan Rosa, rasanya seperti menusuk tepat pada jantung nya, awalnya Keyla kira Rosa bakal belain dirinya, tapi kenapa malah terbalik? Keyla rasanya sudah tak mampu berkata-kata lagi, dia memutuskan untuk kembali saja ke kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY OF LOVE [ REVISI ]
Novela JuvenilTAHAP REVISI Perjodohan yang dilakukan orang tua memang konyol!! Seseorang yang saling bermusuhan, yang bisa dianggap sebagai musuh bebuyutan disatukan dalam suatu ikatan? Akan kah hubungannya tidak akan bertahan lama? Atau malah saling mencintai...