Part 16. "Gausah Ngode Gue"

1.1K 33 0
                                    

Happy reading ♡

Jangan jadi pembaca gelap!! Tinggalkan jejak!! Selamat membaca!!

Kamar Davin

"lo gausah tidur di lantai atau disofa, tidur aja diranjang, gue gak akan mempermasalahkan tempat tidur" ucap dara yang masih berkutat dengan iphone nya

"siapa juga yang mau tidur dilantai, elo aja kali" ucap Davin cuek

"Jawaban lo kok gitu sih? Ngeselin banget tau gak" ucap dara yang menaruh iphone nya keras sampai berbunyi

"banting aja sekalian" ucap Davin yang sedang duduk diatas ranjang sambil membaca buku

"suka² gue lah, mau gue banting kek, mau gue ancurin kek, terserah gue, ngapa jadi lo ngatur² idup gue? Lo itu gak berhak" ucap dara yang mengambil baju dikoper nya

"gue berhak lah, gue ini sekarang udah jadi suami lo, suami, lo tau suami?" ucap Davin sambil menunjuk dirinya sendiri

"serah lo babi" ucap dara lalu berjalan memasuki kamar mandi yang ada didalam kamar Davin

Tapi saat dara ingin memasuki kamar mandi, rambutnya seperti ada yang menarik keras, dan dara kira itu adalah kelakuan Davin, karena saking kerasnya sampai dara tidak bisa menoleh kebelakang

"Davin,, lepasin tangan lo dari rambut gue" ucap dara yang mengira itu adalah ulah Davin

"lo apa²an sih, tereak² gak jelas" ucap Davin yang masih santai diatas ranjang

"jangan tarik rambut gue goblok, sakit nih" rancau dara

"heh anjing, gue gak narik rambut lo, rambut lo aja tuh yang nyangkut" ucap Davin

"bantuin kek, ini malah diem aja, sakit nih" ucap dara dan akhirnya Davin pun membantu dara melepaskan rambutnya yang nyangkut dipaku

"susah banget ra, gue gunting ya" ucap Davin yang ingin mengambil gunting

"jangan bego, awas aja kalo lo gunting, langsung gue botakin rambut lo juga" ucap dara kesal

"yah terus digimanain?" tanya Davin bingung

"ya usaha lah Davin" ucap dara

"makanya lo itu agak kesini dikit biar gue gampang lepasin nya" ucap Davin lalu semakin menepis jarak diantara mereka hingga Davin bisa merasakan aroma parfum vanilla khas dara

Setelah lama berkutat dengan rambut dara, Davin pun berhasil melepaskan rambut dara dari paku tanpa bantuan gunting

"siapa sih yang pasang paku dipintu" gerutu dara sambil memukul pintu kamar mandi

"lo nya aja yang kalo jalan suka merem" Jawab Davin malas

"lo kira gue ngelindur apa?" ucap dara tidak terima

"heh lagian tuh paku juga bukan gue yang pasang, kenapa elo malah marah² ke gue, salahin tuh paku nya, ngapain mau nempel disitu" ucap Davin sambil memasukkan tangannya kesaku celana

"secara, ini kamar siapa? kamar lo kan? jadi elo yang harus lepas nih paku, itung² tanggung jawab" ucap dara sambil melipat tangan nya didada, yang menyebabkan gaunnya sedikit turun

"oke gampang, tinggal ditarik sama tang kan beres, dan satu lagi,, gausah ngode gue" ucap Davin yang semakin mendekat kearah dara

"ngode apaan?" tanya dara yang kebingungan karena mata Davin terus tertuju kearah gaunnya, pasti negatif nih

"lo yakin gak ngode gue? Secara ini kan first Night kita" tanya Davin yang semakin mendekati dara

Dara yang tersadar jika gaunnya sedikit menurun, dan memperlihatkan sedikit belahannya, langsung saja dara menutupi dadanya dengan tangan dan saat ingin menjauh dari davin, burdil an  gaun dara tersangkut di jam tangan Davin

"ck, ada lagi" ucap Davin yang menyadari jika jam tangannya menyangkut burdilan gaun dara

Davin yang berusaha menarik jam nya tapi terhenti karena ucapan dara

"jangan ditarik,, nanti kalo lo tarik burdil an gaun gue jadi-" ucap dara yang belum selesai tapi Davin sudah  menarik jam tangannya dengan keras dan yang benar saja, burdilan baju dara rusak

"Udah sama ganti pakaian lo, keburu singa gue bangun" ucap Davin yang mendorong tubuh dara masuk ke kamar mandi, sebelum singa ditubuh Davin bangun dan menyerang dara habis²an karena Davin yang dari tadi sudah bergulat mati²an menahan gairah nya sendiri karena melihat tubuh dara yang sedikit terekspos

"eh btw lo punya singa?" tanya dara asal²an

"punya, dia ada di tubuh gue, dia bisa menyerang lo kapan saja diatas ranjang dengan ganas yang bisa bertahan sampai pagi atau lebih pun kuat" ucap Davin dengan smirk nya

"ish, eh inget satu lagi, besok cabut nih paku tapi gausah pakek tang" ucap dara lalu menutup pintu kamar mandi karena sudah merinding mendengar perkataan devil Davin

"gak pakek tang pakek apaan?" tanya Davin dalam hati

"heh dara sialan, mau pakek apaan kalo gak pakek tang? Mau digigitin sampek lepas gitu?" ucap Davin sambil mengedor gedor pintu kamar mandi

"itu mah urusan lo" teriak dara dari dalam

***

"gimana tadi malam nak? Davin gak main kasar kan?" tanya Rasya yang membuat pipi dara memerah

"Udahlah bun gausah dibahas, ini bersifat rahasia, lagian dara kan jadi malu" ucap Davin

"emm, nyonya, ini gaunnya non dara burdilan nya rusak lumayan parah nyonya, ini gimana?" tanya pembantu rumah D'Vend, kalo gak salah namanya bik mira

"yaudah, bibik cuci aja dulu  nanti kalo udah kering langsung bawa ke penjahit biar dibenerin burdilan nya" ucap Rasya

"iya nyonya, permisi" ucap bik mira

"kamu ini vin, gak sabaran banget sih, sampai gaun nya dara kamu rusakin" ucap Nero

"Udahlah yah, Davin sama dara mau pindah ke apartemen Davin, assalamualaikum" pamit Davin sambil mencium tangan Rasya dan Nero diikuti oleh dara

Kamar Davin

"nanti sore kita ambil barang² lo" ucap Davin yang sedang mengemasi sepatu² untuk dibawa ke apartemen nya

"gue ambil aja sendiri" ucap dara yang membantu Davin

"apa kata bonyok lo kalo liat lo pulang sendirian? Bisa digorok gue ama bonyok lo apalagi sama kafa bisa² dibunuh gue, gue belum siap mati, dosa gue masih segunung" ucap Davin yang tidak bisa membayangkan itu

"yaudah lah, yok keburu siang" ucap dara

Lanjut part selanjutnya ya!!
Jangan lupa vote+comment 💕

THE WAY OF LOVE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang