"gue bukan melarikan diri dari keputusan ini, tapi gue sedang berusaha menenangkan hati ini untuk berusaha menerima kenyataan pedih ini" dara
***
Selepas pulang sekolah, dara tak langsung pulang ke rumah, dara berniat mampir ke apartemen nya sebentar melihat keadaan bu lani"nak ara, mau ibu masakin apa?" tanya bu lani
"soto ayam aja deh bu" ucap dara
"yaudah kamu ganti baju dulu, terus kamu istirahat aja nanti kalo sotonya udah matang ibu panggil" ucap bu lani dan dijawab anggukan oleh dara kemudian pergi kekamarnya
Dara saat ini memang berada di apartemennya, dara malas pulang kerumah karena semua orang lagi sibuk dengan persiapan acara nanti malam, dara tak tau dengan siapa keluarga nya bertemu, dan pastinya tak ingin tau juga. Bu lani sudah seperti ibu dara sendiri, dia sangat menyayangi dara, begitu juga dengan dara
Setelah lani selesai memasak, lani segera memanggil dara "ara, sotonya udah matang nak" panggil lani sambil berjalan kearah kamar dara "iya bu, bentar ara masih ganti baju" ucap dara
Dapur
Dara tampak bahagia melihat makanan itu"ini nih makanan yang ara kangenin" ucap dara sambil terus melahap soto ayam buatan lani. Lani sangat senang melihat dara yang begitu bahagia "Kalo makan pelan-pelan aja, gak ada yang rebut kok" ucapnya
Setelah acara makan-makan itu selesai, dara bergegas untuk mencuci piring, jika dirumah nya, dia tak pernah sekali pun memegang peralatan bersih-bersih. Duhh enaknya jadi orang kaya!
Selesai membersihkan nya, dara hendak bersantai di depan televisi ditemani bu lani. Mereka duduk di sofa dan saling bercerita.
"hmm gimana bu, udah dapat kabar soal anak ibu?" tanya dara pada lani yang duduk disampingnya, lani tampak menghela nafas panjang "belum nak,ibu juga sudah bolak balik ke tempat ibu meninggalkannya tapi tidak ada hasilnya" ucap laniDara mengubah posisi nya menjadi mengadap ke arah lani yang sedang memandangi televisi dengan tatapan kosong "ibu yang sabar ya, nanti pasti ada titik terangnya" ucap dara dengan mengelus-elus pundak bu lani, seraya memberi semangat "kalau boleh tau, anak ibu namanya siapa?" ucap dara
Lani menatap balik dara, ia mengengam tangan dara yang berada di pundak nya "Keke Haurani" ucapnya dengan senyum tipis
"sekarang umurnya berapa?"
"15 th, dia ibu tinggal waktu umur 14 th dan sudah setahun lamanya ibu gak ketemu dia"
"ibu punya fotonya ngak?"
"ada, tapi foto pas umur 4 tahun jadi udah lama"
"gapapa bu, mana biar dara bawa sambil dara bantu cari" ucap dara, lani tampak antusias dengan keputusan dara, dia bergegas pergi ke kamarnya untuk mengambil foto nya untuk ditunjukkan ke dara
Lani memberikan foto itu dengan menaruh harapan penuh pada dara, dengan seksama dara memandangi foto tersebut 'kok wajahnya gak asing ya' batin dara yang masih belum bisa mengungkapkan siapa orang yang mirip foto tersebut. Dara hanya tersenyum "dara akan bantu cari sampai ketemu" ucap nya
Lani membalas senyum dara, tangan keibuan nya meraih kepala dara, mengelus lembut rambut dara "nak, ibu bersyukur banget bisa bertemu orang sebaik kamu, kamu dengan ikhlas memberi ibu tumpangan, pekerjaan, uang, dan ikut mencari anak ibu yang hilang, semuanya kamu berikan yang terbaik buat ibu, sampai ibu ngak percaya anak kandung ibu saja ngak pernah memperlakukan ibu seperti ini, bicarapun dia selalu kasar sedangkan kamu, yang bukan siapa-siapa ibu malah lebih menyayangi ibu" ucap lani yang membuat dara terharu
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY OF LOVE [ REVISI ]
Ficção AdolescenteTAHAP REVISI Perjodohan yang dilakukan orang tua memang konyol!! Seseorang yang saling bermusuhan, yang bisa dianggap sebagai musuh bebuyutan disatukan dalam suatu ikatan? Akan kah hubungannya tidak akan bertahan lama? Atau malah saling mencintai...